Turunan F1 dari persilangan polimeri antara biji gandum berwarna merah (M1M1M2M2) dengan biji gandum berwarna putih (m1m1m2m2) adalah merah (M1m1M2m2), yang menunjukkan bahwa turunan F1 tersebut memiliki genotip M1m1M2m2. Jika turunan F1 tersebut kemudian disilangkan dengan biji gandum berwarna merah muda (m1m1M2m2), maka akan didapatkan turunan F2 yang memiliki genotip M1m1M2m2 x m1m1M2m2.

Dari persilangan tersebut, akan dihasilkan 4 jenis turunan F2 yang berbeda, yaitu:

   Merah (M1M1M2M2) - terjadi jika kedua orang tua turunan F2 memiliki genotip M1M1M2M2

   Merah muda (M1M1m2m2) - terjadi jika salah satu orang tua turunan F2 memiliki genotip M1M1M2M2 dan yang lain memiliki genotip m1m1M2m2

   Putih (m1m1m2m2) - terjadi jika kedua orang tua turunan F2 memiliki genotip m1m1m2m2

   Merah muda (m1m1M2m2) - terjadi jika salah satu orang tua turunan F2 memiliki genotip m1m1m2m2 dan yang lain memiliki genotip m1m1M2m2

Jika kita asumsikan bahwa semua genotip tersebut memiliki kemungkinan yang sama untuk muncul, maka jumlah fenotip turunan F2 yang akan didapatkan akan terbagi rata, yaitu sebanyak 240/4 = 60 tanaman untuk masing-masing jenis fenotip.

Jadi, ratio jumlah fenotip turunannya adalah 60/240 = 1/4 atau 25%.