Proses pembuatan ikan asin melibatkan beberapa mekanisme berikut:

Penyemprotan garam: Pertama-tama, ikan dicuci dan dikeringkan, kemudian diolesi dengan garam secukupnya. Ini membantu memperlambat proses pembusukan dan memperkaya rasa.

Fermentasi: Setelah ikan diolesi dengan garam, mereka dibiarkan untuk mengalami fermentasi. Fermentasi memperlambat proses pembusukan dengan menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

Penyimpanan: Setelah proses fermentasi, ikan ditempatkan dalam wadah kedap udara dan disimpan di tempat yang sejuk. Ini membantu memperlambat proses pembusukan dan memperkaya rasa.

Pengeringan: Setelah beberapa waktu, ikan asin dikeluarkan dari wadah dan ditempatkan di bawah sinar matahari atau dalam oven khusus untuk mengeringkan. Ini membantu memperlambat proses pembusukan dan memperkaya rasa.

Penyimpanan jangka panjang: Setelah ikan benar-benar kering, mereka dapat ditempatkan dalam wadah kedap udara dan disimpan untuk waktu yang lebih lama. Ini memastikan bahwa ikan asin tetap berkualitas baik selama waktu yang lama.

Semua mekanisme ini bekerja bersama-sama untuk memastikan bahwa ikan asin berkualitas tinggi dan memiliki rasa yang enak.