Serum pada imunisasi mengandung antibodi yang diproduksi secara alami atau buatan terhadap antigen tertentu, diperoleh dari sumber manusia atau hewan. Imunisasi pasif dengan serum atau globulin (antibodi) dari orang imun telah digunakan untuk mencegah infeksi virus. Imunoglobulin, seperti yang digunakan untuk melawan hepatitis dan virus pernapasan syncytial, hanya efektif untuk pencegahan, bukan untuk pengobatan.

Pembahasan

Imunisas pasif merujuk pada transfer antibodi ke individu yang tidak terlindungi untuk pencegahan atau pengobatan penyakit. Demonstrasi formal pertama dari imunisasi pasif untuk pengobatan difteri dan tetanus yang berhasil dilakukan sejak penelitian pada hewan yang diterbitkan dalam Deutsche Medizinische Wochenschrift (Jurnal Medis Jerman) pada tahun 1890. Teknik ini dengan cepat diadaptasi untuk penggunaan klinis dan pada awal pertengahan 1890-an, khusus difteri antitoksin berhasil digunakan di rumah sakit untuk mengurangi angka kematian selama wabah difteri. Pada tahun 1901 Emil von Behring dianugerahi Hadiah Nobel pertama untuk Fisiologi atau Kedokteran untuk penemuan intervensi medis yang penting ini. Pentingnya kemajuan klinis ini tidak dapat dilebih-lebihkan; Behring memperkirakan bahwa 45.000 nyawa terselamatkan setiap tahun dengan menggunakan imunoterapi pasif khusus difteri di Jerman saja.

Pelajari lebih lanjut

• Materi tentang meningkatkan imunitas: yomemimo.com/tugas/37111466
• Materi tentang imunoglobulin: yomemimo.com/tugas/51375880
• Materi tentang kekebalan tubuh: yomemimo.com/tugas/51375169

Detail jawaban

Kelas: -

Mapel: -

Bab: -

Kode: -

#AyoBelajar #SPJ2