Jawaban:

Suhu mempengaruhi sistem metabolism pada hewan karena metabolisme merupakan proses yang membutuhkan energi dan tergantung pada suhu lingkungan. Suhu mempengaruhi reaksi kimia dalam tubuh hewan dan memengaruhi kecepatan reaksi metabolisme. Jika suhu lingkungan terlalu rendah, metabolisme akan melambat dan hewan akan berusaha menghemat energi. Sebaliknya, jika suhu lingkungan terlalu tinggi, metabolisme akan meningkat dan hewan akan membutuhkan lebih banyak energi untuk mempertahankan suhu tubuh yang sesuai.

Pada hewan endotermik, seperti mamalia dan burung, sistem metabolisme mereka mampu menghasilkan panas tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh yang konstan, terlepas dari fluktuasi suhu lingkungan. Dalam suhu lingkungan yang rendah, hewan endotermik akan meningkatkan produksi panas tubuh untuk menjaga suhu tubuh mereka, sementara pada suhu lingkungan yang tinggi, hewan endotermik akan mengeluarkan panas tubuh untuk menjaga suhu tubuh mereka agar tetap stabil.

Pada hewan eksothermik, seperti reptil dan serangga, suhu lingkungan akan mempengaruhi suhu tubuh mereka dan sistem metabolisme mereka. Pada suhu lingkungan yang rendah, metabolisme hewan eksothermik akan melambat karena reaksi kimia dalam tubuhnya menjadi lebih lambat. Sebaliknya, pada suhu lingkungan yang tinggi, metabolisme akan meningkat karena reaksi kimia dalam tubuhnya menjadi lebih cepat.

Dalam kesimpulannya, suhu lingkungan sangat mempengaruhi sistem metabolisme pada hewan, baik pada hewan endotermik maupun hewan eksothermik. Hewan endotermik mampu mempertahankan suhu tubuh yang konstan melalui produksi panas tubuh, sementara hewan eksothermik sangat tergantung pada suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuh dan sistem metabolisme mereka.