1.mengapa nilai suatu ukuran besaran harus diakhiri dengan kata seperti

Berikut ini adalah pertanyaan dari bambangsmt28 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

1.mengapa nilai suatu ukuran besaran harus diakhiri dengan kata seperti jengkal/cm?2.apakah perbedaan ukuran menggunakan jengkal & cm?
3.sebutkan macam' satuan beri contoh masing'!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:Ukuran buku sepanjang 20 cm x 10 cm bila diukur dengan mistar, atua 2 jengkal x 1 jengkal

Ukuran lebar meja 100 cm bila diukur dengan mistar, atau 10 jengkal

Ukuran ubin lantai sebesar 40 cm bila diukur dengan mistar, atau2 jengkal x 1 jengkal

Ukuran pensil sepanjang 10 cm bila diukur dengan mistar, atau 1 jengkal

Ukuran diameter piring misalnya sepanjang 20 cm bila diukur dengan mistar, atau 2 jengkal

Jengkal merupakan alat ukur tidak baku, sehingga hasil pengukuran akan berbeda antara satu orang dengan yang lain, dan hasilnya tidak akurat.

Mistar sebaliknya merupakan alat ukur baku, sehingga hasil pengukuran akan sama meski digunakan oleh banyak orang, dan hasilnya akurat.

Pembahasan:

Dalam pengukuran untuk mendapatkan nilai ukuran dari suatu benda, kita dapat menggunakan alat ukur baku atau tidak baku.

Alat ukur tidak baku adalah alat ukur yang tidak ditetapkan secara secara ilmiah, digunakan secara tradisional atau berdasarkan kebiasaan saja. Contohnya adalah jengkal dalam soal ini untuk mengukur jarak atau panjang. Contoh lain adalah kaki, depa, hela dan sebagainya.

Sementara, alat ukur baku ditetapkan sebagai alat pengukuran secara ilmiah, berdasarkan suatu standar internasional, dan menggunakan alat ukur yang seragam, sehingga menghasilkan hasil yang sama meski pengukuran dilakukan lagi. Contohnya adalah mistar atau satuan meter untuk mengukur panjang dan jarak.

Alat ukur baku menghasilkan pengukuran yang sama meski dilakukan oleh orang yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.

Sebaliknya alat ukur tidak baku menghasilkan pengukuran yang berbeda-beda pada orang berbeda, sehingga dapat menyebabkan konflik akibat hasil pengukuran beda ini.

Misalnya bila dua orang menggunakan meteran untuk mengukur lebar rumah, maka hasilnya akan sama. Tapi bila mengukur lebar rumah dengan jengkal, hasta dan depa hasilnya akan beda-beda. Inilah mengapa jengkal, hasta dan depa tidak dipakai sebagai alat ukur

semoga membantu

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh khalidalvaro953 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 01 Nov 22