Berikut ini adalah pertanyaan dari gshhssdtegeys pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1. a. Bagian kepala sperma dilengkapi dengan bagian yang disebut akrosom, dengan adanya bagian akrosom dapat menyebabkan kepala sperma berbentuk agak runcing. Bagian akrosom ini dapat menghasilkan enzim hialuronidase yang berfungsi untuk menembus dinding sel telur.
b. Ekor
Bagian yang juga dikenal sebagai flagellum ini merupakan alat gerak spermatozoa. Bagian ini memungkinkan sperma untuk berenang cepat melalui saluran reproduksi wanita dan menuju sel telur.
c. Proses pembentukan sperma atau disebut sebagai spermatogenesis ini dimulai dari sebuah sistem tabung kecil di testis.
Tabung ini, disebut tubulus seminiferus, menampung sel germinal yang disebabkan oleh hormon termasuk testosteron, hormon seks Dads untuk berubah menjadi sperma.
Sel germinal membelah dan berubah hingga menyerupai berudu dengan kepala dan ekor pendek.
Ekor mendorong sperma ke dalam tabung di belakang testis yang disebut epididimis.
Selama sekitar lima minggu, sperma melakukan perjalanan melalui epididimis, menyelesaikan perkembangannya. Begitu keluar dari epididimis, sperma bergerak ke vas deferens.
Ketika seorang Dads dirangsang untuk aktivitas seksual, sperma dicampur dengan cairan mani yaitu cairan keputihan yang diproduksi oleh vesikula seminalis dan kelenjar prostat, untuk membentuk air mani.
Sebagai hasil dari rangsangan, air mani, yang mengandung hingga 500 juta sperma,
2. Sel Telur
Proses oogenesis dimulai dengan adanya mitosis dan meiosis. Mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan dua gamet (sel anak) yang identik.
Sementara itu, meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan empat gamet, yang masing-masingnya memiliki jumlah kromosom setengah dari sel induknya.
Oogonium atau sel induk telur akan matang dan bermitosis menjadi oosit primer (sel telur menjadi besar).
Oosit primer sendiri nantinya akan terbelah menjadi dua bagian menghasilkan oosit sekunder (hasil dari pembelahan).
Fase perkembangan
Berbeda dengan proses spermatogenesis, pembelahan sel telur pertama pada proses oogenesis mengalami perkembangan sitoplasma (bagian sel) yang tidak seimbang.
Akibatnya, ada satu oosit (sel telur yang belum matang) yang memiliki banyak sitoplasma, sedangkan oosit lainnya tidak memiliki sitoplasma.
Oosit yang memiliki banyak sitoplasma berukuran lebih besar daripada oosit yang tidak mempunyai sitoplasma. Nah, oosit yang lebih kecil inilah yang disebut dengan badan polar pertama.
Fase pematangan
Setelah itu, oosit sekunder yang berukuran lebih besar akan mengalami pembelahan sel telur kedua yang menghasilkan ootid.
Badan polar pertama juga akan membelah menjadi dua badan polar kedua. Ootid ini akan berkembang menjadi sel telur apabila bertemu dengan spermatozoa alias sel sperma.
Dapat dikatakan bahwa ovulasi terjadi ketika oosit telah mencapai tahap perkembangan ootid.
Lalu, setelah pembuahan, maka ootid sudah melewati tahap akhir pematangan dan menjadi sel telur.
Proses ini nantinya akan mengalami degenerasi atau perubahan. Jika oosit atau ootid bertemu dengan sel sperma dan pembuahan tidak terjadi, siklus oogenesis terulang kembali.
3. Fase menstruasi terjadi selama 3–7 hari. Pada fase ini, lapisan dinding rahim dan sel telur akan meluruh menjadi darah menstruasi. Banyaknya darah yang keluar selama masa menstruasi ini bisa berkisar antara 30-40 ml.
Selama tiga hari pertama, darah menstruasi yang keluar akan lebih banyak. Pada masa ini, wanita biasanya akan merasakan nyeri atau kram di bagian panggul, perut, dan punggung. Kondisi ini biasanya dipicu oleh kontraksi rahim yang terjadi karena adanya peningkatan hormon prostaglandin selama menstruasi.
Meski memicu rasa sakit, kontraksi yang terjadi selama menstruasi sebenarnya berfungsi untuk mendorong dan mengeluarkan lapisan dinding rahim yang luruh menjadi darah menstruasi.
Selain itu, wanita yang sedang haid juga bisa mengalami gejala lain, seperti perubahan mood, sakit kepala, dan perubahan nafsu makan.
4. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH): hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini berfungsi untuk memicu sintesis hormon FSH dan LH.
Follicle-stimulating hormone (FSH): hormon glikoprotein yang berfungsi untuk pematangan folikel selama fase folikuler.
Luteinizing-hormone (LH): hormon yang berfungsi untuk ovulasi
Progesteron: hormon yang dihasilkan oleh korpus luteum setelah terjadinya ovulasi. Fungsi progesteron adalah untuk mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium dan mendukung kehamilan.
Estrogen: hormon yang berfungsi mempengaruhi pertumbuhan endometrium.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh TodorokiXMomo dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 31 Oct 22