Berikut ini adalah pertanyaan dari fitriandayani022 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
1. Jelasakan kelebihan dan kelemahan bioteknologi modern dan konvesional2. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetative buatan yang didasarkan pada sifat totipotensi. Jelaskan kelbihan kultur jaringan!
3. Tanaman transgenic dihasilkan dari teknik rekayasa genetika. Jelaskan proses teknik rakayasa genetikanya!
4. Kloning dan fertilisasi in vitro merupakan contoh dari aplikasi bioteknologi modern. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara cloning dengan fertilisasi in vitro pada hewan.
3. Tanaman transgenic dihasilkan dari teknik rekayasa genetika. Jelaskan proses teknik rakayasa genetikanya!
4. Kloning dan fertilisasi in vitro merupakan contoh dari aplikasi bioteknologi modern. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara cloning dengan fertilisasi in vitro pada hewan.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
1. kelebihan bioteknologi modern:
- hasil dapat diperhitungkan.
- dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik.
- perbaikan sifat genetik lebih terarah.
- dapat menghasilkan organisme yang sifat barunya tidak ada pada sifat alaminya sebelumnya.
kelemahan bioteknologi modern:
- biaya relatif lebih mahal.
- menggunakan tekologi canggih.
- pengaruh jangka panjang belum diketahui.
kelebihan bioteknologi konvesional:
- biaya produksi murah.
- teknologi menggunakan peralatan sederhana.
- pengaruh jangka panjang sudah diketahui.
kelemahan bioteknologi konvensional:
- memerlukan waktu relatif lama.
- belum menggunakan prinsip- prinsip ilmiah.
- perbaikan genetik tidak terarah.
- hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
- tidak dapat mengatasi ketidakstabilan genetik.
- diproduksi dalam skala kecil.
- proses relatif belum steril sehingga kualitas hasil belum terjamin.
2. - menghasilkan tanaman anakan yang serupa persis dengan tanaman induk.
- menghasilkan tanaman anakan dengan lebih cepat.
- menghasilkan tanaman langka yang susah tumbuh dari benih.
- dapat mengendalikan kualitas yang
dihasilkan.
3. 1. bakteri yang dapat menangkap
nitrogen disiapkan, misalnya bakteri
Rhizobium.
2. plasmid dari bakteri Rhizobium dikeluarkan.
3. dipilih gen pengkode penangkap
nitrogen dari bakteri tersebut. gen pengkode penangkap nitrogen kita potong dengan menggunakan enzim restriksi.
4. kita siapkan bakteri yang dapat menjadi perantara yaitu bakteri Agrobacterium tumefacien.
5. plasmid dari bakteri Agrobacterium
tumefacien kita keluarkan.
6. plasmid tersebut kemudian kita potong
dengan menggunakan enzim restriksi.
7. potongan gen pengkode penangkap nitrogen dari bakteri Rhizobium tadi kita sisipkan pada plasmid bakteri Agrobacterium tumefacien yang telah terpotong tadi.
8. kita rekatkan plasmid dengan gen
pengkode penangkap nitrogen tadi dengan
menggunakan enzim ligase.
9. jadilah DNA rekombinan hasil penyisipan gen pengkode penangkap nitrogen dari bakteri Rhizobium di dalam plasmid bakteri Agrobacterium tumefacien.
10. DNA rekombinan ini kemudian kita masukkan kembali ke bakteri Agrobacterium
tumefacien yang tadi kita ambil plasmidnya.
11. bakteri Agrobacterium tumefacien yang telah kita modifikasi kita kembang biakkan.
12. bakteri Agrobacterium tumefacien hasil modifikasi kita infeksikan ke tanaman target, misalnya tanaman mawar.
13. Setelah terinfeksi oleh bakteri Agrobacterium tumefacien maka batang mawar akan menumbuhkan tumor.
14. sel-sel tumor pada batang mawar inilah cikal bakal dari tanaman yang dapat memupuk tanaman sendiri.
15. tumor pada batang mawar kita
potong dan kita tumbuhkan dalam kultur
jaringan.
16. setelah diperbanyak dengan kultur jaringan, maka kita telah mendapatkan tanaman mawar yang dapat memupuk dirinya sendiri karena telah mempunyai kemampuan untuk menangkap nitrogen bebas dari udara.
4. perbedaan antara animal cloning dan fertilisasi in vitro adalah sbb:
animal cloning:
- menggunakan sel ovum yang telah
dibuang inti sel nya
- menggunakan inti sel yang diambil dari sel somatic
- proses pembuatan yaitu dengan memasukkan inti sel somatic ke sel ovum
yang telah dibuang inti selnya, kemudian
terbentuk zigot dan kemudian ditanam di
rahim induk yang sesuai
- menghasilkan anakan yang akan persis
dengan induk yang diambil sel somatiknya
fertilisasi in vitro:
- menggunakan sel ovum beserta inti
- menggunakan sel sperma beserta inti
- proses pembuatannya yaitu dengan
mencampurkan sel ovum dengan sel sperma
di tabung reaksi atau cawan petri, kemudian
setelah terbentuk zigot maka akan ditanam
ke rahim induk yang sesuai
- menghasilkan anakan yang mempunyai
sifat gabungan dari indukan jantan dengan
induk betina
persamaan:
animal cloning dan fertilisasi in vitro merupakan teknik perkembangbiakan dengan menerapkan prinsip bioteknologi.
- hasil dapat diperhitungkan.
- dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik.
- perbaikan sifat genetik lebih terarah.
- dapat menghasilkan organisme yang sifat barunya tidak ada pada sifat alaminya sebelumnya.
kelemahan bioteknologi modern:
- biaya relatif lebih mahal.
- menggunakan tekologi canggih.
- pengaruh jangka panjang belum diketahui.
kelebihan bioteknologi konvesional:
- biaya produksi murah.
- teknologi menggunakan peralatan sederhana.
- pengaruh jangka panjang sudah diketahui.
kelemahan bioteknologi konvensional:
- memerlukan waktu relatif lama.
- belum menggunakan prinsip- prinsip ilmiah.
- perbaikan genetik tidak terarah.
- hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
- tidak dapat mengatasi ketidakstabilan genetik.
- diproduksi dalam skala kecil.
- proses relatif belum steril sehingga kualitas hasil belum terjamin.
2. - menghasilkan tanaman anakan yang serupa persis dengan tanaman induk.
- menghasilkan tanaman anakan dengan lebih cepat.
- menghasilkan tanaman langka yang susah tumbuh dari benih.
- dapat mengendalikan kualitas yang
dihasilkan.
3. 1. bakteri yang dapat menangkap
nitrogen disiapkan, misalnya bakteri
Rhizobium.
2. plasmid dari bakteri Rhizobium dikeluarkan.
3. dipilih gen pengkode penangkap
nitrogen dari bakteri tersebut. gen pengkode penangkap nitrogen kita potong dengan menggunakan enzim restriksi.
4. kita siapkan bakteri yang dapat menjadi perantara yaitu bakteri Agrobacterium tumefacien.
5. plasmid dari bakteri Agrobacterium
tumefacien kita keluarkan.
6. plasmid tersebut kemudian kita potong
dengan menggunakan enzim restriksi.
7. potongan gen pengkode penangkap nitrogen dari bakteri Rhizobium tadi kita sisipkan pada plasmid bakteri Agrobacterium tumefacien yang telah terpotong tadi.
8. kita rekatkan plasmid dengan gen
pengkode penangkap nitrogen tadi dengan
menggunakan enzim ligase.
9. jadilah DNA rekombinan hasil penyisipan gen pengkode penangkap nitrogen dari bakteri Rhizobium di dalam plasmid bakteri Agrobacterium tumefacien.
10. DNA rekombinan ini kemudian kita masukkan kembali ke bakteri Agrobacterium
tumefacien yang tadi kita ambil plasmidnya.
11. bakteri Agrobacterium tumefacien yang telah kita modifikasi kita kembang biakkan.
12. bakteri Agrobacterium tumefacien hasil modifikasi kita infeksikan ke tanaman target, misalnya tanaman mawar.
13. Setelah terinfeksi oleh bakteri Agrobacterium tumefacien maka batang mawar akan menumbuhkan tumor.
14. sel-sel tumor pada batang mawar inilah cikal bakal dari tanaman yang dapat memupuk tanaman sendiri.
15. tumor pada batang mawar kita
potong dan kita tumbuhkan dalam kultur
jaringan.
16. setelah diperbanyak dengan kultur jaringan, maka kita telah mendapatkan tanaman mawar yang dapat memupuk dirinya sendiri karena telah mempunyai kemampuan untuk menangkap nitrogen bebas dari udara.
4. perbedaan antara animal cloning dan fertilisasi in vitro adalah sbb:
animal cloning:
- menggunakan sel ovum yang telah
dibuang inti sel nya
- menggunakan inti sel yang diambil dari sel somatic
- proses pembuatan yaitu dengan memasukkan inti sel somatic ke sel ovum
yang telah dibuang inti selnya, kemudian
terbentuk zigot dan kemudian ditanam di
rahim induk yang sesuai
- menghasilkan anakan yang akan persis
dengan induk yang diambil sel somatiknya
fertilisasi in vitro:
- menggunakan sel ovum beserta inti
- menggunakan sel sperma beserta inti
- proses pembuatannya yaitu dengan
mencampurkan sel ovum dengan sel sperma
di tabung reaksi atau cawan petri, kemudian
setelah terbentuk zigot maka akan ditanam
ke rahim induk yang sesuai
- menghasilkan anakan yang mempunyai
sifat gabungan dari indukan jantan dengan
induk betina
persamaan:
animal cloning dan fertilisasi in vitro merupakan teknik perkembangbiakan dengan menerapkan prinsip bioteknologi.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh jazlynluvenia83 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 03 Jun 21