Jawaban:

Menurut catatan The National Interest, Kekaisaran Romawi telah lama menjadi kekaisaran teladan bagi dunia Barat. Namun, signifikansinya bukan produk dari bias Barat. Kekaisaran Romawi benar-benar salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah. Bangsa Romawi menunjukkan kemampuan luar biasa untuk menaklukkan dan menguasai petak besar wilayah selama ratusan atau bahkan ribuan tahun, jika Kekaisaran Romawi Timur (Kekaisaran Bizantium) termasuk. Namun, Kekaisaran Romawi tidak disatukan oleh kekuatan kasar saja. Setelah ditaklukkan, orang-orang bercita-cita untuk menjadi orang Romawi, yang berarti mereka akan berpartisipasi dalam budaya klasik, canggih, dan unggul.

Beberapa fitur penting dari dunia modern adalah hasil dari Kekaisaran Romawi. Bangsa Romawi mengambil alih dan memperluas budaya Hellenistik (Yunani) dengan mewariskan arsitektur, filsafat, dan ilmu pengetahuan Yunani kepada generasi mendatang. Selanjutnya, pengakuan terhadap agama Kristen di Romawi membantu mengangkat agama itu dari sekadar aliran sesat pada awal kelahirannya menjadi salah satu agama besar dunia.

Hukum Romawi juga berimbas pada semua sistem hukum modern di Barat. Institusi Bangsa Romawi juga membantu mengilhami sistem pemerintahan demokrasi modern. Meskipun dengan adanya reputasi Yunani sebagai “tempat kelahiran demokrasi”, Bapak Pendiri Bangsa Amerika Serikat terutama dipengaruhi oleh praktik-praktik Inggris dan Romawi. Bahkan, banyak dari mereka seringkali berbicara tentang ketidaksukaan mereka terhadap percobaan Yunani atas demokrasi dan kekaguman mereka terhadap bentuk pemerintahan campuran Romawi, di mana elemen monarki, aristokrat, dan demokrasi saling berbagi kekuasaan. Sistem politik Amerika, dengan cabang-cabang pemerintahannya yang terpisah, mendekati pembagian kelembagaan Romawi. Begitu Republik Romawi beralih ke Kekaisaran Romawi, gagasan dan keagungan Caesar berfungsi sebagai inspirasi bagi para penguasa di masa depan.

Bangsa Romawi adalah kaum yang ulet. Mereka mampu bangkit kembali dari berbagai kemunduran melawan kemungkinan-kemungkinan mustahil untuk bersatu dan mengalahkan musuh-musuh mereka. Meskipun Jenderal Kartago Hannibal hampir menghancurkan Romawi setelah Pertempuran Cannae pada 216 SM, Romawi dapat mendaratkan pasukan di Kartago untuk mengalahkannya empat belas tahun kemudian. Legiun Romawi secara militer dominan selama berabad-abad, memungkinkan Romawi untuk memerintah hampir semua bangsa beradab lainnya di Mediterania dan Timur Dekat kecuali Persia selama ratusan tahun dan hanya menghadapi serangan kecil oleh suku-suku yang tidak terorganisir.

Ketika kekaisaran runtuh, hal itu lebih disebabkan oleh krisis dan perang saudara yang berkelanjutan daripada invasi oleh suku-suku Jerman. Kekaisaran Romawi Timur berlangsung hingga 1453 SM, memberikan rentang dua milenia kekalahan bagi sejarah politik negara Romawi.