1. Metode penanganan limbah dengan prinsip 5R:

Banyak pengertian dari 5R. Salah satunya adalah Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot.

• Refuse (menolak) = menolak barang yang tidak kita butuhkan dan barang yang tidak bisa di-reuse/di-recycle, misalnya dengan tidak membeli plastik jika kita punya tas untuk membawa barang belanjaan
• Reduce (mengurangi) = mengurangi penggunaan barang yang sulit atau tidak dapat didaur ulang dan yang sulit membusuk, seperti plastik
• Reuse (menggunakan kembali) = pemakaian kembali barang-barang yang bisa dipakai kembali sehingga barang itu tidak menjadi sampah
• Recycle (mendaur ulang) = jika tidak bisa refuse, reduce, dan reuse, maka kita melakukan recycle dengan mengubah barang bekas menjadi barang yang kembali berguna
• Rot (membusukkan) = menjadikan sisa makanan menjadi kompos, contohnya dengan memisahkan sampah sisa makanan sehingga cacing tanah dapat menguraikannya

2. Pupuk kimia dapat mencemari tanah dan air karena:

• Membuat tanah menjadi asam sehingga teksturnya cenderung lebih keras dan tidak gembur. Hal ini menyebabkan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah terganggu.
• Kandungan magnesium dan kalsium yang berlebihan dalam tanah membuat kondisi pH tanah menjadi terlalu basa. Kondisi ini bisa mengurangi atau menghilangkan beberapa unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik.
• Menyebabkan risiko kematian mikroorganisme yang berfungsi menguraikan bahan-bahan organik di dalam tanah. Apabila banyak mikroorganisme yang mati, tanah lahan pertanian menjadi tidak subur.
• Residu pupuk yang tidak terserap oleh tanaman akan terbawa ke aliran air. Pupuk dapat mengikuti aliran air hingga sampai ke sungai atau danau di sekitarnya. Akibatnya, terjadi eutrofikasi di perairan.

3. Salah. CO2 dalam kadar normal tidak mencemari, tetapi dalam kadar tinggi dapat menyebabkan masalah serius.

Kadar CO2 yang normal dibutuhkan untuk fotosintesis tumbuhan demi menghasilkan oksigen (O2). CO2 juga merupakan gas hasil respirasi yang tentunya dibutuhkan untuk melakukan siklus biogeokimia, tepatnya siklus karbon dan oksigen.

4. Mekanisme terjadinya efek rumah kaca:

Greenhouse effect atau efek rumah kaca di bumi adalah proses penghangatan bumi karena pengaruh komposisi dan keadaan atmosfer.

Bumi memperoleh energi matahari sebagai penghangat dan sumber cahaya. Permukaan bumi menyerap sebagian energi tersebut dan melepas sebagian lagi ke atmosfer (sebagai radiasi inframerah) dan beberapa kembali ke luar angkasa. Namun, radiasi inframerah yang dipancarkan bumi ada yang terperangkap dalam atmosfer. Panas yang terperangkap ini meningkatkan temperatur permukaan bumi dan menyebabkan terjadinya efek rumah kaca.

TAMBAHAN PENJELASAN: Gas di atmosfer yang berkontribusi atas terjadinya efek rumah kaca adalah karbondioksida, metana, uap air, dinitrogen oksida, dan CFC. Gas tersebut menyerap radiasi inframerah yang dipancarkan bumi dan meradiasikan kembali energi tersebut sebagai panas ke bumi, menyebabkan penghangatan yang disebut efek rumah kaca.  

Semakin bertambahnya kadar gas penyebab efek rumah kaca (melalui aktivitas manusia), semakin banyak pula panas yang terperangkap. Bila efek rumah kaca ini terus terjadi dengan jumlah gas rumah kaca yang semakin bertambah, bumi akan semakin panas. Efek rumah kaca yang terbentuk karena hasil aktivitas manusia yang berlebihan ini nantinya menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.  

5. Konservasi hutan adalah cara melestarikan hutan serta flora fauna di dalamnya. Karena CO2 yang berlebihan akan menyebabkan pemanasan global, konservasi hutan akan menguntungkan sebab flora di hutan dapat melakukan fotosintesis yang menjadikan CO2 menjadi O2. Efek rumah kaca yang disebabkan oleh terperangkapnya gas-gas, salah satunya CO2, akan menyebabkan pemanasan global pula. Jika tidak ada pohon, tidak ada yang menyerap CO2 itu. Namun, dengan konservasi hutan, CO2 dapat diserap pepohonan.