Jawaban:

LIVE RRINET

Berita apa yang anda cari ?

RRI :

RRI Surabaya

Site Logo

Site Logo

HOME

NASIONAL

POLHUKAM

SOSIAL

EKONOMI

JAWA TIMUR

OLAHRAGA

HUMANIORA

RELIGI

PROFIL

WAWANCARA

SOROTAN KAMPUS

EDITORIAL

BERITA FOTO

PODCAST

VIDEO JURNALIS

INDEKS

Pohon Pelangi (rainbow eucalyptus) Jawa Timur Menuju UNESCO Global Geopark

Bagikan :

Pohon Pelangi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Foto: Istimewa

Oleh: Andri Santoso Editor: Bobby Yanuar 31 Okt 2020 16:55

KBRN, Bondowoso: Pohon Pelangi yang berada di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, diusulkan untuk mendapat pengakuan dimata dunia sebagai salah satu warisan alam.

Pohon Pelangi merupakan salah satu pohon unik yang ada didalam Hutan Pelangi. Hutan pelangi diusulkan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, karena di sana didominasi oleh pohon pelangi atau dikenal dengan rainbow eucalyptus.

Pohon pelangi punya nama Ilmiah (eucalyptus deglupta), lebih tepatnya terletak di hutan Dusun Darungan, Desa Sumberwringin Kecamatan Sumber wringin Bondowoso.

Kepala Bidang Pariwisata Disparpora Bondowoso, Arif Setyo Raharjo, mengatakan, yang diusulkan ke UNESCO Global Geopark (UGG). Selain Hutan Pelangi, pihak nya juga menusulkan sebanyak 18 situs ke Global Geopark yang ada di area Bondowoso.

"Hutan Pelangi ini punya nilai penting. Terutama berkaitan dengan keanekaragaman maupun kekhususan pohonnya itu sendiri. Ada kajian ilmiahnya juga," terang Arif Setyo beberapa waktu lalu.

Arif menjelaskan, Hutan Pelangi Ini juga masuk dalam tiga komponen dalam geopark yakni di komponen biologi. Deferensiasinya kuat, yang memiliki potensi bagus. Nantinya diupayakan Hutan Pelangi ini bisa dimasukkan dalam geo atau eduwisata. Sehingga bisa mengiatkan proses-proses pelestarian di area Ijen Geopark.

"Hutan Pelangi ini, ada di bawah naungan Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, yang kantornya ada di Yogyakarta," jelasnya.

Dari 18 situs itu kata dia, ada tiga komponen. Yakni geologi, biologi dan culture (kebudayaan). Unsur biologi ada dua lokasi, Kebun Kopi Rakyat dan Hutan Pelangi.

"Tidak hanya pohon pelangi saja. Banyak beberapa pohon-pohon langka di Indonesia kebetulan ditempatkan di Hutan Pelangi," paparnya.

Dalam pengajuan ke Unesco, saat ini ke delapan belas situs itu masiu dapam tahap penyiapan dossier atau dokumen materi, termasuk di dalamnya menyiapkan kajian ilmiah terhadap situs yang diusulkan."November selesai dan diajukan ke UNESCO," kata Arif.

Disparpora Bondowoso juga dibantu badan pengelola dari tim ahli yang sesuai bidangnya, diantaranya Ahli biologi, geologi dan ahli budaya. Serta kaitannya dengan pemberdayaan dan pendidikan masyarakat, juga ada ahli lingkungan dan ekosistem.

"Adapun penyiapan fasilitas dasar Geopark, seperti science board, papan narasi dan sebagainya diperkirakan selesai Bulan Oktober dan November ini,"

Untuk diketahui, ke delapan belas situs yang terdiri dari geologi, biologi dan budaya yang diajukan ke UNESCO Global Geopark itu berlokasi di tiga kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Ijen, Sumberwringin dan Cermee. Salah satunya adalah Hutan Pelangi di Sumberwringin Bondowoso.(*)