Pengaruh saraf simpatik yang terjadi pada otot siliari mata ialah menyebabkan otot radial iris (alfa-1) mengalami kontraksi, sehingga menyebabkan terjadinya midriasis (pupil mata melebar secara tidak normal) yang memungkinkan lebih banyak cahaya masuk. Selanjutnya, otot siliaris (beta-2) mengalami relaksasi sehingga memungkinkan penglihatan membaik.

Pembahasan

Sistem saraf merupakan suatu sistem kompleks pada tubuh manusia yang berfungsi untuk mengatur serta mengoordinasikan seluruh aktivitas yang dilakukan tubuh. Sistem saraf membantu berbagai aktivitas manusia, seperti berjalan, menelan makanan, berpikir, mengingat sesuatu, berbicara, maupun membantu mengontrol reaksi tubuh dalam keadaan darurat. Sistem saraf pada tubuh manusia dibedakan menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat merupakan suatu sistem saraf yang berfungsi untuk menerima informasi serta rangsangan dari seluruh bagian tubuh. Setelah menerima rangsangan, sistem saraf pusat akan mengontrol serta mengendalikan informasi maupun  rangsangan yang diterima sehingga menghasilkan respons dari tubuh. Sistem saraf ini meliputi sumsum tulang belakang dan otak.

Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi berfungsi untuk menghubungan respons sistem saraf pusat menuju organ tubuh dan bagian lain dalam tubuh. Sistem saraf ini meliputi sistem saraf otonom dan somatik.

• Sistem Saraf Somatik

Sistem saraf somatik merupakan sistem saraf yang bekerja secara sadar. Sistem saraf ini berfungsi untuk menyampaikan informasi sensorik baik dari kulit, organ indra, maupun dari otot menuju sistem saraf pusat. Sistem saraf somatik juga berfungsi untuk meneruskan respons dari otak untuk menghasilkan respons berupa gerakan dari bagian tubuh. Contoh dari sistem saraf somatik ialah ketika tangan kita menyentuh benda panas, maka saraf sensorik akan membawa informasi ke otak bahwa benda yang kita sentuh memberikan sensasi panas. Selanjutnya, saraf motorik akan meneruskan informasi dari otak menuju bagian tangan untuk segera menghindar dari benda panas tersebut.

• Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang mengatur seluruh aktivitas secara tidak sadar. Sistem saraf otonom akan melakukan aktivitas secara terus menerus, seperti bernapas, metabolisme tubuh, dan detak jantung. Sistem saraf otonom terdiri dari sistem simpatik dan sistem parasimpatik.

1. Sistem Simpatik, berfungsi untuk mengatur respons tubuh berupa perlawanan ketika terjadi ancaman pada tubuh. Contohnya ialah ketika seseorang merasa cemas atau takut, maka saraf simpatik akan memberikan respons dengan mempercepat detak jantung, mempercepat laju pernapasan, mengaktifkan kelenjar keringat, maupun melebarkan pupil mata.
2. Sistem Parasimpatik, berfungsi untuk menjaga fungsi tubuh agar tetap normal setelah terjadi sesuatu yang mengancam tubuh. Contohnya ketika ancaman telah berlalu maka sistem ini akan memperlambat detak jantung, memperlambat laju pernapasan, dan menyempitkan pupil mata.

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang sistem saraf otonom yomemimo.com/tugas/10838018
2. Materi tentang saraf simpatik yomemimo.com/tugas/28957999
3. Materi tentang otot siliari mata yomemimo.com/tugas/2223949

Detail jawaban

Kelas: 9

Mapel: Biologi

Bab: 1 – Rangka dan Otot Manusia

Kode: 9.4.1