kabut asap tidak menghasilkan gas​

Berikut ini adalah pertanyaan dari heririvet pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Kabut asap tidak menghasilkan gas​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Kabut asap tidak menghasilkan gas​ O₂ karena kabut asap yang disebut juga dengan smog merupakan pencemaran udara yang menghasilkan gas SO₂, CO, CO₂, NO₂ dan Oksidan O₃.

Pembahasan

Koloid

Koloid adalah campuran zat heterogen yang memiliki sifat antara larutan dan suspensi. Campuran heterogen ini dapat terdiri dari dua zat atau lebih yang memiliki ukuran partikel koloid (10⁻⁷ s/d 10⁻⁵ cm) yang tersebar secara merata dalam zat lain. Koloid memiliki sifat tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa hanya dapat disaring dengan penyaring ultra.

Jawab:

Kabut Asap

Kabut asap atau dapat disebut juga dengan smog merupakan pencemaran udara akibat dari semakin meningkatnya polusi udara yang berbahaya bagi lingkungan dan manusia. kabut asap merupakan salah satu jenis koloid yaitu aerosol. Sistem koloid aerosol terdapat dua jenis yaitu aerosol dan aerosol padat. Aerosol adalah sistem koloid yang dapat terbentuk dari fase terdispersi cair dan medium pendispersi gas, contohnya kabut, awan, hair spray, parfum dan lain – lain. Sedangkan aerosol padat adalah  adalah sistem koloid yang dapat terbentuk dari fase terdispersi padat dan medium pendispersi gas, contohnya asap dan debu.

Berikut ini adalah zat-zat yang mungkin terkandung dalam kabut asap yaitu:

Zat-zat yang terkandung dalam kabut asap ini antara lain:

1. SO₂ (Sulfur dioksida)

Adanya gas sulfur oksida (SOx) berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat mengakibatkan  iritasi sistem pernafasan terutama pada tenggorokan.  

2. CO atau CO₂

Senyawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbondioksida (CO₂) sebagai hasil pembakaran sempurna. Gas karbon monoksida (CO) berbahaya bagi kesehatan jika terlalu banyak dihirup. Terlalu banyak menghirup gas CO juga dapat menyebabkan pingsan hal ini dikarenakan gas CO masuk ke dalam darah melalui pernafasan, CO bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk COHb, maka hemoglobin darah lebih banyak mengikat CO daripada O₂.

3. NO₂

gas NO₂ bersifat racun terutama terhadap paru-paru. Hal ini dikarenakan jika tubuh menghirup gas NO₂ melebihi batas normal maka dapat menyebabkan gejala pembengkakan paru-paru (edema pulmonari).

4. Oksidan O₃  

Dampak bagi kesehatan ketika kita menghidup O₃ yang terlalu banyak adalah terjadi iritasi pada hidung, tenggorokan, pusing berat, kehilangan koordinasi, dan mengakibatkan edema pulmonari. Beberapa gelaja yang terjadi tersebut tergantung pada banyak dan sedikitnya jumlah O₃ yang masuk kedalam tubuh.

Pelajari lebih lanjut

 

              \boxed{\green{\spadesuit}}\boxed{\bold{\green{Semoga~Membantu}}}\boxed{\green{\spadesuit}}              

            \boxed{\green{\spadesuit}}\boxed{\bold{\green{Chemistry~ionkovalen}}}\boxed{\green{\spadesuit}}

Detil Jawaban

Mapel : Kimia

Bab : Koloid

Kelas : XI

Semester : 2

Kode : 11.7.11

#AyoBelajar

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ionkovalen dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 06 Dec 21