Mengapa kita harus melenyapkan kebenaran kedua? ​

Berikut ini adalah pertanyaan dari hermanbennington51 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Dasar

Mengapa kita harus melenyapkan kebenaran kedua? ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Ajaran Buddha didasarkan pede Empat Kebenaran Mulia.

Apakah Empat Kebenaran Multa itu?

1. Kebenaran Mulia tentang Dukkha

2. Kebenaran Mulia tentang sebab dari Dukkha

3. Kebenaran Mulia tentang berakhirnya

Dukkha

4. Kebenaran Mulia tentang jalan menuju

lenyapnya Dukkha

Kebenaran Mulia tentang Dukkha Dukkha dalam bahasa Pali (bahasa India

kuno) memiliki pemahaman yang sangat

mendalam, namun secara umum kata dukkha

diterjemahkan sebagai 'penderitaan' atau

'ketidakpuasan (walau sebagian orang pun

kurang setuju dengan pengertian diatas;

ada pula yang beranggapan bahwa dukkha -cluka dalam bahasa Indonesia), Harus diakui bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan manusia adalah dukkha

Mengapa demikian? Karena pengertian

dukkha juga mencakup hal yang lebih

mendalam, seperti ketidaksempurnaan, sakil,

ketidakabadian, ketidaknyamanan, maupun ketidakpuasan. Dengan demikian tidak

ada seorang pun yang dapat menyanggah

bahwa hidup ini memang merupakan

dukkha. Selalu terdapat ketidakpuasan,

ketidaknyamanan, maupun ketidakabadian.

Segala sesuatu akan terus berubah, bahkan

terhadap hal-hal yang kila sebut sebagal

sukkha (mirip dengan kata 'suka' dalam

bahasa Indonesia) atau kesenangan Inilah

prinsip dasar dari Kebenaran Mulia yang

pertama.

Kebenaran Mulia tentang Sebab dari Dukkha Sumber dari dukkha adalah tanha (nafsu

keinginan yang tiada habisnya) dan avija

(ketidaktahuan). Oleh karena adanya

ketidaktahuan inilah maka seseorang akan terus dan terus memupuk (bernafsu) pengalaman yang menyenangkan atau tidak, nafsu akan benda-benda material, nafsu

akan hidup abadi (eksistensi terusmenerus).

termasuk pula nafsu akan kematian

abadi (pemusnahan diri). Apa bahaya dari

ketidaktahuan (avilla)? Ketidaktahuan akan menyebabkan seseorang menjadi tidak mampu memahami esensi dari hidup itu sendiri. Ketidaktahuan akan menutupi

celah-celah bagi seseorang untuk bisa

melihat realitas hidup ini. Oleh karena itu

keinginan yang berlebihan/keserakahan

(tanha) dan ketidaktahuan (avijja) keduanya akan menyebabkan seseorang terus berputar dalam penderitaan hidup.

Kebenaran Mulla tentang Berakhimya

Dukkha

Dukkha sebagai salah satu sifat sejati

segala sesuatu yang berkondisi ternyata memiliki akhir. Proses terhentinya dukkhe

inilah yang dinamakan oleh umat Buddha sebagai Nibbana atau Nirwana. Sang Buddha sendiri telah mengartikan Nirwana sebagai lenyapnya keserekahan (lobha), kebencian (dosa), dan kebodohan batin (moha). Dan Beliau menyalakan bahwa Nirwana dapal

direalisasikan (dialami) pada saat ini juga dalam kehidupan sehari-hari.

Kebenaran Mulia tentang Jalan Menuju

Lenyapnya Dukkha

Sebagai solusi dari penderitaan yang dialami

manusia, Buddha Gautama menawarkan

sebuah jalan universal yang dapat digunakan

sebagai pedoman hidup bagi manusia. Jalan

ini disebut sebagai Hasta Ariya Magha atau

Jalan Mulia Berunsur Delapan.

Mengembangkan Kebijaksanaan (Panna) 1. Pandangan Beniar

Pandangan hidup yang selaras dengan

kebenaran sejati (relalitas), yakni: Empat

Kebenaran Mulia, Tiga Corak Kehidupan

(Tilakkhana), Kesalingterkaitan Antar Segala

Sesuatu (Paticca-Samuppada), dan Hukum

Sebab Akibat (Karma)

2. Pikiran Benar

Pikiran yang bebas dari keserakahan,

kebencian, dan kekejaman/kekerasan.

Menjalankan Moralitas (Sile) 3. Ucapan Beniar

Ucapan yang memenuhi 4 syarat:

1.Ucapan itu benar (sesuai kenyataan), 2.Ucapan itu beralasan (ada tujuan),

3.Ucapan itu bermanfaat, dan

4.Ucapan itu tepat pada waktunya

4. Perbuatan Benar Adalah perbuatan yang menghindari pembunuhan, pencurian, clan asusila

5. Pencaharian Benar

Terdapat 5 sitat mata pencaharian yang harus dihindari: penipuan, ketidakseliaan, penujuman, kecurangan, dan memungut

bunga yang tinggi (lintah darat)

Terdapat pula 5 macam pencaharian yang

harus dihindari: berdagang alat senjata,

makhluk hidup, daging, minum-minuman yang memabukkan, serta berdagang racun

Melatih Pikiran (Samadhi)

6. Daya Upaya Benar

Terdiri dari 4 unsur, yaitu: mencegah munculnya unsur-unsur jahat, melenyapkan unsur unsur jahat yang sudah ada.

membangkitkan unsur-unsur baik, dan

mengenibangkan unsur-unsur baik yang

sudah ada

7. Perhatian Benar

Perenungan temedep tubuh, perasaan, kesadaran, dan bentuk bentuk pikiran

8 Konsentrasi Benar Pemusatan pikiran sebagai bentuk latihan untuk melatih kesadaran, kontrol pikiran dari

emosi, pemusatan pikiran untuk ketenangan dan pelatihan

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh anisatifa578 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 21 Jan 23