Jawaban:

Jika perjanjian internasional yang dibuat secara verbal dilanggar, maka konsekuensi hukumnya akan bergantung pada kesepakatan para pihak dalam perjanjian tersebut.

Jika dalam perjanjian telah disepakati sanksi atau konsekuensi hukum yang akan diterapkan jika terjadi pelanggaran, maka pihak yang melanggar akan dihadapkan pada sanksi atau konsekuensi hukum yang telah disepakati bersama. Sanksi atau konsekuensi hukum tersebut dapat berupa denda, penghentian kontrak, atau bahkan tuntutan hukum.

Namun, jika dalam perjanjian tidak disepakati sanksi atau konsekuensi hukum yang akan diterapkan jika terjadi pelanggaran, maka penyelesaian perselisihan dapat dilakukan melalui mekanisme penyelesaian sengketa yang telah disepakati sebelumnya atau melalui mekanisme penyelesaian sengketa internasional yang umum seperti arbitrase atau pengadilan internasional.

Namun demikian, perjanjian verbal memiliki kelemahan dalam hal bukti karena tidak ada catatan tertulis yang menyertainya. Oleh karena itu, sulit untuk membuktikan pelanggaran perjanjian verbal jika tidak ada kesaksian atau bukti lainnya yang cukup kuat.