buatlah laporan jagung dengan hari selam 14 hari, tanggal,dan perkembangan

Berikut ini adalah pertanyaan dari jepanitagirsang pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Dasar

Buatlah laporan jagung dengan hari selam 14 hari, tanggal,dan perkembangan nya mohon bantu yaa:)​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Pertanian merupakan salah satu sektor yang banyak diminati oleh masyarakat khususnya di wilayah Indonesia. Wilayah Indonesia yang dilintasi oleh garis khatulistiwa memberikan keuntungan tersendiri khususnya bagi masyarakat yang berprofesi di sekotor pertanian. Keuntungan yang di dapatkan berupa tanah yang relatif subur serta memiliki dua musim dengan memiliki iklim yang tropis. Masyarakat memanfaatkan hal tersebut dengan melakukan budidaya tanaman tertentu dengan berprofesi sebagai petani. Budidaya tanaman meliputi beberapa kegiatan mulai dai pra tanam hingga pasca panen, dan salah satu budidaya tanaman yang banyak dilakukan yaitu budidaya tanaman jagung (Zea mays L). Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu komoditas pangan nasional kedua setelah padi. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tanaman jagung dapat tumbuh pada iklim sub tropis (tropis basah) dan iklim sedang pada daerah 0-5 derajat LU hingga 0-40 derajat LS. Sedangkan curah hujan yang dibutuhkan oleh tanaman jagung adalah 100-200 mm/bulan atau 1200-2400 mm/tahun, untuk Suhunya antara 21-34 0C dan suhu ideal pertumbuhan tanaman jagung antara 23-27 0C. Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah tanah yang gembur, subur, mengandung bahan organik seperti tanah berpasir, tanah andosol, dan latosol dengan keasaman tanah pada pH 5-6 hingga 7-5 (Syukur & Riflianto, 2013) Selain faktor iklim, suhu, curah hujan dan jenis tanah. Keberadaan organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan salah satu faktor penghambat dalam stabilitas produksi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung. OPT hama maupun penyakit (patogen) memiliki dampak kerugian hampir sama, namun kerusakan pada patogen dapat meluas pada area pertanaman. Tanaman jagung yang terinfeksi patogen penyakit dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil produksi. Faktor lingkungan seperti kondisi lahan pertanaman yang lembab dan atau terlalu kering, teknik budidaya yang kurang tepat, serta penggunaan bahan kimia dapat memicu terjadinya penyakit. Penyakit-penyakit ini tentunya akan membuat hasil produksi dari tanaman jagung menurun. Hal tersebut tentunya berdampak terhadap perkembangan ekonomi petani dan permintaan pasar. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa pengendalian untuk mencegah atau mengurangi kerugian yang disebabkan oleh patogen. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan cara mekanik, biologi, dan kimiawi. Pengendalian mekanik dengan cara rotasi tanam, pengurangan penggunaan pupuk nitrogen dan lainnya. Sedangkan untuk pengendalian biologi bisa menggunakan agens hayati yang saat ini sudah mulai banyak dikembangkan. Pengendalian tersebut juga aman dikarenakan ramah lingkungan. Pengendalian terakhir apabila penyakit yang menyerang tanaman jagung sudah diambang batas, maka diperlukan pengendalian kimiawi yaitu menggunakan bakterisida atau fungisida. Pengendalian yang efektif umumnya dengan penggabungan dari beberapa pengendalian atau bisa di sebut pengendalian terpadu. Pengendalian ini dilakukan dengan penggabungan pengendalian, seperti pertama dilakukan dengan pengendalian preventif (pemilihan benih unggul, seed treatmen, dll), pengendalian mekanik, dilanjutkan dengan monitoring serta penggunaan agen hayati seperti Trichoderma sp. serta dapat menggunakan ekstrak nabati yang mana fokus utama adalah ekologi dan ekonomi. Penggunaan kimia tidak dilarang, namun intensitas diturunkan.

Penjelasan:

( Kancuman contoh ) dlm hati sya;)

Maaf klo slh

jngan diliat fotonya nantik menyesal:(

Jawaban:Pertanian merupakan salah satu sektor yang banyak diminati oleh masyarakat khususnya di wilayah Indonesia. Wilayah Indonesia yang dilintasi oleh garis khatulistiwa memberikan keuntungan tersendiri khususnya bagi masyarakat yang berprofesi di sekotor pertanian. Keuntungan yang di dapatkan berupa tanah yang relatif subur serta memiliki dua musim dengan memiliki iklim yang tropis. Masyarakat memanfaatkan hal tersebut dengan melakukan budidaya tanaman tertentu dengan berprofesi sebagai petani. Budidaya tanaman meliputi beberapa kegiatan mulai dai pra tanam hingga pasca panen, dan salah satu budidaya tanaman yang banyak dilakukan yaitu budidaya tanaman jagung (Zea mays L). Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu komoditas pangan nasional kedua setelah padi. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tanaman jagung dapat tumbuh pada iklim sub tropis (tropis basah) dan iklim sedang pada daerah 0-5 derajat LU hingga 0-40 derajat LS. Sedangkan curah hujan yang dibutuhkan oleh tanaman jagung adalah 100-200 mm/bulan atau 1200-2400 mm/tahun, untuk Suhunya antara 21-34 0C dan suhu ideal pertumbuhan tanaman jagung antara 23-27 0C. Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah tanah yang gembur, subur, mengandung bahan organik seperti tanah berpasir, tanah andosol, dan latosol dengan keasaman tanah pada pH 5-6 hingga 7-5 (Syukur & Riflianto, 2013) Selain faktor iklim, suhu, curah hujan dan jenis tanah. Keberadaan organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan salah satu faktor penghambat dalam stabilitas produksi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung. OPT hama maupun penyakit (patogen) memiliki dampak kerugian hampir sama, namun kerusakan pada patogen dapat meluas pada area pertanaman. Tanaman jagung yang terinfeksi patogen penyakit dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil produksi. Faktor lingkungan seperti kondisi lahan pertanaman yang lembab dan atau terlalu kering, teknik budidaya yang kurang tepat, serta penggunaan bahan kimia dapat memicu terjadinya penyakit. Penyakit-penyakit ini tentunya akan membuat hasil produksi dari tanaman jagung menurun. Hal tersebut tentunya berdampak terhadap perkembangan ekonomi petani dan permintaan pasar. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa pengendalian untuk mencegah atau mengurangi kerugian yang disebabkan oleh patogen. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan cara mekanik, biologi, dan kimiawi. Pengendalian mekanik dengan cara rotasi tanam, pengurangan penggunaan pupuk nitrogen dan lainnya. Sedangkan untuk pengendalian biologi bisa menggunakan agens hayati yang saat ini sudah mulai banyak dikembangkan. Pengendalian tersebut juga aman dikarenakan ramah lingkungan. Pengendalian terakhir apabila penyakit yang menyerang tanaman jagung sudah diambang batas, maka diperlukan pengendalian kimiawi yaitu menggunakan bakterisida atau fungisida. Pengendalian yang efektif umumnya dengan penggabungan dari beberapa pengendalian atau bisa di sebut pengendalian terpadu. Pengendalian ini dilakukan dengan penggabungan pengendalian, seperti pertama dilakukan dengan pengendalian preventif (pemilihan benih unggul, seed treatmen, dll), pengendalian mekanik, dilanjutkan dengan monitoring serta penggunaan agen hayati seperti Trichoderma sp. serta dapat menggunakan ekstrak nabati yang mana fokus utama adalah ekologi dan ekonomi. Penggunaan kimia tidak dilarang, namun intensitas diturunkan.Penjelasan:( Kancuman contoh ) dlm hati sya;)Maaf klo slhjngan diliat fotonya nantik menyesal:(Jawaban:Pertanian merupakan salah satu sektor yang banyak diminati oleh masyarakat khususnya di wilayah Indonesia. Wilayah Indonesia yang dilintasi oleh garis khatulistiwa memberikan keuntungan tersendiri khususnya bagi masyarakat yang berprofesi di sekotor pertanian. Keuntungan yang di dapatkan berupa tanah yang relatif subur serta memiliki dua musim dengan memiliki iklim yang tropis. Masyarakat memanfaatkan hal tersebut dengan melakukan budidaya tanaman tertentu dengan berprofesi sebagai petani. Budidaya tanaman meliputi beberapa kegiatan mulai dai pra tanam hingga pasca panen, dan salah satu budidaya tanaman yang banyak dilakukan yaitu budidaya tanaman jagung (Zea mays L). Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu komoditas pangan nasional kedua setelah padi. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tanaman jagung dapat tumbuh pada iklim sub tropis (tropis basah) dan iklim sedang pada daerah 0-5 derajat LU hingga 0-40 derajat LS. Sedangkan curah hujan yang dibutuhkan oleh tanaman jagung adalah 100-200 mm/bulan atau 1200-2400 mm/tahun, untuk Suhunya antara 21-34 0C dan suhu ideal pertumbuhan tanaman jagung antara 23-27 0C. Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah tanah yang gembur, subur, mengandung bahan organik seperti tanah berpasir, tanah andosol, dan latosol dengan keasaman tanah pada pH 5-6 hingga 7-5 (Syukur & Riflianto, 2013) Selain faktor iklim, suhu, curah hujan dan jenis tanah. Keberadaan organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan salah satu faktor penghambat dalam stabilitas produksi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung. OPT hama maupun penyakit (patogen) memiliki dampak kerugian hampir sama, namun kerusakan pada patogen dapat meluas pada area pertanaman. Tanaman jagung yang terinfeksi patogen penyakit dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil produksi. Faktor lingkungan seperti kondisi lahan pertanaman yang lembab dan atau terlalu kering, teknik budidaya yang kurang tepat, serta penggunaan bahan kimia dapat memicu terjadinya penyakit. Penyakit-penyakit ini tentunya akan membuat hasil produksi dari tanaman jagung menurun. Hal tersebut tentunya berdampak terhadap perkembangan ekonomi petani dan permintaan pasar. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa pengendalian untuk mencegah atau mengurangi kerugian yang disebabkan oleh patogen. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan cara mekanik, biologi, dan kimiawi. Pengendalian mekanik dengan cara rotasi tanam, pengurangan penggunaan pupuk nitrogen dan lainnya. Sedangkan untuk pengendalian biologi bisa menggunakan agens hayati yang saat ini sudah mulai banyak dikembangkan. Pengendalian tersebut juga aman dikarenakan ramah lingkungan. Pengendalian terakhir apabila penyakit yang menyerang tanaman jagung sudah diambang batas, maka diperlukan pengendalian kimiawi yaitu menggunakan bakterisida atau fungisida. Pengendalian yang efektif umumnya dengan penggabungan dari beberapa pengendalian atau bisa di sebut pengendalian terpadu. Pengendalian ini dilakukan dengan penggabungan pengendalian, seperti pertama dilakukan dengan pengendalian preventif (pemilihan benih unggul, seed treatmen, dll), pengendalian mekanik, dilanjutkan dengan monitoring serta penggunaan agen hayati seperti Trichoderma sp. serta dapat menggunakan ekstrak nabati yang mana fokus utama adalah ekologi dan ekonomi. Penggunaan kimia tidak dilarang, namun intensitas diturunkan.Penjelasan:( Kancuman contoh ) dlm hati sya;)Maaf klo slhjngan diliat fotonya nantik menyesal:(Jawaban:Pertanian merupakan salah satu sektor yang banyak diminati oleh masyarakat khususnya di wilayah Indonesia. Wilayah Indonesia yang dilintasi oleh garis khatulistiwa memberikan keuntungan tersendiri khususnya bagi masyarakat yang berprofesi di sekotor pertanian. Keuntungan yang di dapatkan berupa tanah yang relatif subur serta memiliki dua musim dengan memiliki iklim yang tropis. Masyarakat memanfaatkan hal tersebut dengan melakukan budidaya tanaman tertentu dengan berprofesi sebagai petani. Budidaya tanaman meliputi beberapa kegiatan mulai dai pra tanam hingga pasca panen, dan salah satu budidaya tanaman yang banyak dilakukan yaitu budidaya tanaman jagung (Zea mays L). Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu komoditas pangan nasional kedua setelah padi. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tanaman jagung dapat tumbuh pada iklim sub tropis (tropis basah) dan iklim sedang pada daerah 0-5 derajat LU hingga 0-40 derajat LS. Sedangkan curah hujan yang dibutuhkan oleh tanaman jagung adalah 100-200 mm/bulan atau 1200-2400 mm/tahun, untuk Suhunya antara 21-34 0C dan suhu ideal pertumbuhan tanaman jagung antara 23-27 0C. Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah tanah yang gembur, subur, mengandung bahan organik seperti tanah berpasir, tanah andosol, dan latosol dengan keasaman tanah pada pH 5-6 hingga 7-5 (Syukur & Riflianto, 2013) Selain faktor iklim, suhu, curah hujan dan jenis tanah. Keberadaan organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan salah satu faktor penghambat dalam stabilitas produksi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung. OPT hama maupun penyakit (patogen) memiliki dampak kerugian hampir sama, namun kerusakan pada patogen dapat meluas pada area pertanaman. Tanaman jagung yang terinfeksi patogen penyakit dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil produksi. Faktor lingkungan seperti kondisi lahan pertanaman yang lembab dan atau terlalu kering, teknik budidaya yang kurang tepat, serta penggunaan bahan kimia dapat memicu terjadinya penyakit. Penyakit-penyakit ini tentunya akan membuat hasil produksi dari tanaman jagung menurun. Hal tersebut tentunya berdampak terhadap perkembangan ekonomi petani dan permintaan pasar. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa pengendalian untuk mencegah atau mengurangi kerugian yang disebabkan oleh patogen. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan cara mekanik, biologi, dan kimiawi. Pengendalian mekanik dengan cara rotasi tanam, pengurangan penggunaan pupuk nitrogen dan lainnya. Sedangkan untuk pengendalian biologi bisa menggunakan agens hayati yang saat ini sudah mulai banyak dikembangkan. Pengendalian tersebut juga aman dikarenakan ramah lingkungan. Pengendalian terakhir apabila penyakit yang menyerang tanaman jagung sudah diambang batas, maka diperlukan pengendalian kimiawi yaitu menggunakan bakterisida atau fungisida. Pengendalian yang efektif umumnya dengan penggabungan dari beberapa pengendalian atau bisa di sebut pengendalian terpadu. Pengendalian ini dilakukan dengan penggabungan pengendalian, seperti pertama dilakukan dengan pengendalian preventif (pemilihan benih unggul, seed treatmen, dll), pengendalian mekanik, dilanjutkan dengan monitoring serta penggunaan agen hayati seperti Trichoderma sp. serta dapat menggunakan ekstrak nabati yang mana fokus utama adalah ekologi dan ekonomi. Penggunaan kimia tidak dilarang, namun intensitas diturunkan.Penjelasan:( Kancuman contoh ) dlm hati sya;)Maaf klo slhjngan diliat fotonya nantik menyesal:(Jawaban:Pertanian merupakan salah satu sektor yang banyak diminati oleh masyarakat khususnya di wilayah Indonesia. Wilayah Indonesia yang dilintasi oleh garis khatulistiwa memberikan keuntungan tersendiri khususnya bagi masyarakat yang berprofesi di sekotor pertanian. Keuntungan yang di dapatkan berupa tanah yang relatif subur serta memiliki dua musim dengan memiliki iklim yang tropis. Masyarakat memanfaatkan hal tersebut dengan melakukan budidaya tanaman tertentu dengan berprofesi sebagai petani. Budidaya tanaman meliputi beberapa kegiatan mulai dai pra tanam hingga pasca panen, dan salah satu budidaya tanaman yang banyak dilakukan yaitu budidaya tanaman jagung (Zea mays L). Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu komoditas pangan nasional kedua setelah padi. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tanaman jagung dapat tumbuh pada iklim sub tropis (tropis basah) dan iklim sedang pada daerah 0-5 derajat LU hingga 0-40 derajat LS. Sedangkan curah hujan yang dibutuhkan oleh tanaman jagung adalah 100-200 mm/bulan atau 1200-2400 mm/tahun, untuk Suhunya antara 21-34 0C dan suhu ideal pertumbuhan tanaman jagung antara 23-27 0C. Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah tanah yang gembur, subur, mengandung bahan organik seperti tanah berpasir, tanah andosol, dan latosol dengan keasaman tanah pada pH 5-6 hingga 7-5 (Syukur & Riflianto, 2013) Selain faktor iklim, suhu, curah hujan dan jenis tanah. Keberadaan organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan salah satu faktor penghambat dalam stabilitas produksi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung. OPT hama maupun penyakit (patogen) memiliki dampak kerugian hampir sama, namun kerusakan pada patogen dapat meluas pada area pertanaman. Tanaman jagung yang terinfeksi patogen penyakit dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil produksi. Faktor lingkungan seperti kondisi lahan pertanaman yang lembab dan atau terlalu kering, teknik budidaya yang kurang tepat, serta penggunaan bahan kimia dapat memicu terjadinya penyakit. Penyakit-penyakit ini tentunya akan membuat hasil produksi dari tanaman jagung menurun. Hal tersebut tentunya berdampak terhadap perkembangan ekonomi petani dan permintaan pasar. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa pengendalian untuk mencegah atau mengurangi kerugian yang disebabkan oleh patogen. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan cara mekanik, biologi, dan kimiawi. Pengendalian mekanik dengan cara rotasi tanam, pengurangan penggunaan pupuk nitrogen dan lainnya. Sedangkan untuk pengendalian biologi bisa menggunakan agens hayati yang saat ini sudah mulai banyak dikembangkan. Pengendalian tersebut juga aman dikarenakan ramah lingkungan. Pengendalian terakhir apabila penyakit yang menyerang tanaman jagung sudah diambang batas, maka diperlukan pengendalian kimiawi yaitu menggunakan bakterisida atau fungisida. Pengendalian yang efektif umumnya dengan penggabungan dari beberapa pengendalian atau bisa di sebut pengendalian terpadu. Pengendalian ini dilakukan dengan penggabungan pengendalian, seperti pertama dilakukan dengan pengendalian preventif (pemilihan benih unggul, seed treatmen, dll), pengendalian mekanik, dilanjutkan dengan monitoring serta penggunaan agen hayati seperti Trichoderma sp. serta dapat menggunakan ekstrak nabati yang mana fokus utama adalah ekologi dan ekonomi. Penggunaan kimia tidak dilarang, namun intensitas diturunkan.Penjelasan:( Kancuman contoh ) dlm hati sya;)Maaf klo slhjngan diliat fotonya nantik menyesal:(

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh durohtulf dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 03 Dec 22