Jawaban:

Untuk menentukan kalor yang diperlukan pada proses A ke C, kita perlu menghitung kalor yang diperlukan pada masing-masing tahap.

Proses A ke B merupakan fase pemanasan es dari suhu -20°C hingga 0°C. Karena es memiliki kalor jenis 2100 J/kgºC, maka kalor yang diperlukan dapat dihitung dengan rumus:

Q = m x c x ΔT

Q = 1600 g x 2100 J/kgºC x 20ºC (karena ΔT = 0°C - (-20°C) = 20°C)

Q = 67.200.000 J atau 67,2 kJ

Proses B ke C merupakan fase pelelehan es menjadi air pada suhu 0°C. Karena es memiliki kalor lebur 330.000 J/kg, maka kalor yang diperlukan dapat dihitung dengan rumus:

Q = m x L

Q = 1600 g x 330.000 J/kg

Q = 528.000.000 J atau 528 kJ

Proses C ke D merupakan fase pemanasan air dari suhu 0°C hingga 20°C. Karena air memiliki kalor jenis 4200 J/kgºC, maka kalor yang diperlukan dapat dihitung dengan rumus yang sama seperti proses A ke B:

Q = m x c x ΔT

Q = 1600 g x 4200 J/kgºC x 20ºC

Q = 134.400.000 J atau 134,4 kJ

Sehingga, kalor yang diperlukan pada proses A ke C adalah jumlah dari Q pada proses A ke B dan B ke C:

Q = 67.200.000 J + 528.000.000 J = 595.200.000 J atau 595,2 kJ