Ribuan astronom berkumpul di Praha, Ceko untuk memghadiri pertemuan Internasional

Berikut ini adalah pertanyaan dari YulianiRamdiniv pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Dasar

Ribuan astronom berkumpul di Praha, Ceko untuk memghadiri pertemuan Internasional Astronomical Union (IAU). Dalam pertemuan itu, akhirnya diputuskan bahwa pluto tidak termasuk ke dalam katagori planet. Alasannya, Pluto tidak memiliki orbit dominan seperti delapan planet lain. Pluto secara otomatis tidak memenuhi syarat ini karena orbit yang berbentuk elips tumpang tindih dengan orbit Neptunus. Pluto tidak termasuk katagori planet dalam susunan tata surya dikarenakan....​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Pluto tidak dapat membersihkan lingkungan di sekitar orbitnya

Salah satu alasan mengapa Pluto tidak lagi dianggap planet karena Pluto tidak memiliki sifat "pembersih" yang dihasilkan dari orbitnya. Selain harus berbentuk bulat dan mengorbit pada bintang terbesar, planet harus dapat membersihkan lingkungan di sekitar orbit yang ia lalui.

Apa maksudnya "membersihkan lingkungan" pada orbit planet? Begini, kamu bisa membayangkan sebuah planet yang terus bergerak mengelilingi Matahari. Nah, dalam setiap orbit planet-planet tersebut, seharusnya kekuatan gravitasi planet itu akan membersihkan segala macam benda atau objek yang ada dalam lintasan orbit planet tersebut.

2. Jarak Pluto terhadap Matahari terlalu jauh

Sejak 1930 hingga 2006, Pluto masih dianggap planet meskipun lokasinya sangat jauh dari Matahari. Namun, penelitian yang dilakukan pada 2005 dan 2006 lalu membuktikan bahwa jarak antara sebuah objek angkasa terhadap bintang terbesarnya rupanya akan memengaruhi kondisi dari objek itu sendiri.

NASA dalam lamannya menjelaskan bahwa jarak antara Pluto dan Matahari adalah sebesar 39,5 unit astronomi (AU) dan itu sekitar 40 kali lebih jauh dibandingkan jarak Bumi dan Matahari. Jika dikonversi dalam kilometer akan menghasilkan angka sebesar 6 miliar kilometer.

Jarak jauh tersebut sangat berpengaruh pada model dan gerak orbital Pluto. Bahkan, saking jauhnya, Pluto memiliki jenis orbital elips yang sangat renggang. Para ahli, meskipun tidak semuanya, telah sepakat bahwa Neptunus adalah planet terjauh di tata surya kita. Dulunya, rekor ini dipegang oleh Pluto sebagai planet kesembilan.

3. Ukuran Pluto terlalu kecil untuk dianggap sebagai sebuah planet

Terlepas dari keadaan orbitnya yang aneh, Pluto memang sudah selayaknya tidak disebut sebagai planet. Pasalnya, ukuran Pluto sangat kecil dan timpang jika dibandingkan dengan planet-planet lainnya. Oke, memang ukuran Pluto tidak kecil-kecil amat, namun jika kamu belajar mengenai astronomi, kamu akan tahu bahwa ukuran Pluto memang tidak sebanding dengan planet normal lainnya.

Bahkan, Pluto memiliki ukuran yang lebih kecil ketimbang Bulan. Ya, dicatat dalam Universe Today, diameter Pluto hanya mencapai 2.390 km dan itu adalah ukuran dari 70 persen Bulan atau 18 persen ukuran Bumi. Persoalan ukuran sebuah objek angkasa memang sempat menjadi perdebatan ilmiah di antara kalangan akademisi.

4. Pembentukan awal Pluto yang berbeda dengan pembentukan planet pada umumnya

Pluto memang berbentuk bulat dan bergerak mengelilingi Matahari. Namun, kedua hal itu belum cukup untuk mengukuhkan Pluto menjadi sebuah planet dalam tata surya kita. Kemungkinan besar, pada zaman dulu, pembentukan Pluto tidaklah sama dengan pembentukan awal-awal planet di tata surya kita, seperti diulas dalam laman Space.

Sekitar 4,6 miliar tahun lalu, tata surya hanyalah kumpulan gas dan awan debu yang dikenal sebagai nebula. Gaya gravitasi yang cukup masif meruntuhkan dan melekatkan objek-objek angkasa menjadi sebuah bintang besar di tengah nebula bernama Matahari. Nah, dengan adanya Matahari, partikel lainnya juga mulai berkumpul dan berputar membentuk bulatan objek angkasa lainnya.

Pluto terbentuk dari batuan padat dan kemungkinan menjadi yang pertama terbentuk dalam pembentukan di awal-awal tata surya kita. Batuan besar (cikal bakal Pluto) tadi memiliki gravitasi yang cukup untuk mengikat material seperti es dan gas untuk berkumpul dan membentuk bulatan mirip planet.

Namun, pada proses selanjutnya, Pluto telah gagal menghasilkan massa yang cukup untuk membentuk sebuah gaya gravitasi besar layaknya planet-planet utuh lainnya. Studi mengenai pembentukan awal planet kerdil ini memang baru di teliti di zaman modern. Dengan pembentukan "setengah matang" ini, Pluto menjadi objek paling unik di tata surya kita.

Keunikan Pluto tersebut juga diamini oleh Scott Kenyon, seorang ahli astronomi dan fisikawan dari Harvard Smithsonian Center. Faktanya, dengan ukuran kerdilnya, objek seperti Pluto masih tetap berada dalam orbitnya meskipun belum dikatakan sempurna layaknya orbit planet lainnya.

Penjelasan :

Semoga Membantu

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh terminator30 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 07 Jul 21