=================================================================

Penggunaan teknik kultur jaringan umumnya untuk memperbanyak tanaman dengan sifat unggul. Selain itu juga diperuntukkan untuk melestarikan tanaman langka atau yang memiliki sifat ekonomi yang tinggi. Penggunaan kultur jaringan pada tanaman-tanaman tersebut dilakukan karena teknik ini dinilai mudah dan cepat berbuah.

Pembahasan

Kultur jaringan adalah metode perbanyakan tanaman secara vegetatif atau aseksual dengan memanfaatkan sifat totipotensi tumbuhan. Prinsip dari kultur jaringan adalah menumbuhkan jaringan maupun sel tumbuhan pada suatu media buatan secara aseptik. Sifat totipotensi tumbuhan yang dimaksud adalah kemampuan setiap sel tumbuhan untuk tumbuh menjadi individu baru yang sempurna.

Pelajari lebih lanjut tentang peran auksin dan sitokinin dalam kultur jaringan di: yomemimo.com/tugas/18024847.

Bagian-bagian tumbuhan yang dapat digunakan dalam teknik kultur jaringan diantaranya adalah  organ-organ dengan sel yang mersitematis (mengalami pertumbuhan terus-menerus) seperti ujung akar dan ujung batang, tunas pucuk, embrio, serbuk sari, dan kuncup bunga.

Kultur jaringan dapat membantu menyediakan bibit pertanian yang bersifat identik dengan induknya, seragam dan berjumlah banyak dalam waktu yang singkat. Tanaman yang biasanya dikultur adalah tanaman unggul atau tanaman langka yang bernilai ekonomi tinggi antara lain anggrek, pisang abaca (batang semu pengahasil serat), tanaman obat, tebu, kentang, wortel, mawar, krisan dan mangga. Keunggulannya juga tidak memerlukan lahan pertanian yang luas untuk memproduksi bibit tanaman.

Pelajari lebih lanjut tentang faktor keberhasilan kultur jaringan di: yomemimo.com/tugas/17200065.  

Teknik dan tahap-tahap kultur jaringan adalah sebagai berikut:

1. Sterilisasi eksplan

Dengan cara merendam dalam bahan kimia selama beberapa menit dan kemudian dicuci dengan air steril. Bertujuan untuk membunuh mikrobia yang menempel pada eksplan (bagian tumbuhan yang ditumbuhkan dalam media kultur).

2. Inokulasi

Penanaman eksplan pada media kultur yang dilengkapi dengan unsur makro dan mikro.

3. Meletakkan botol yang berisi eksplan pada ruangan yang suhu dan penyinarannya terkontrol sampai terbentuk kalus (potongan eksplan atau bagian tumbuhan yang ditanaman pada media kultur yang tumbuh).  

4. Subkultur memindahkan ke media yang menggunakan hormon auksin sampai beberapa kali sampai tumbuh menjadi platnlet.

5. Plantlet dikeluarkan dari botol dan akarnya dicuci dengan air bersih.

6. Plantlet ditanam ke pot-pot kecil dan diletakkan ditempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung.

7. Aklimatisasi

Bila plantlet sudah tumbuh kuat, tanaman bisa dipindah ke media tanam atau lahan pertanian yang terkena cahaya matahari langsung.  

Pelajari lebih lanjut tentang penerapan rekayasa genetika di: yomemimo.com/tugas/18776868.  

Detil jawaban  

Kelas: 3 SMP  

Mapel: Biologi  

Bab: Bioteknologi  

Kode: 9.4.7

#AyoBelajar