Apa gejala gangguan sistem peredaran darah tersebut?​

Berikut ini adalah pertanyaan dari groboganayu pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Dasar

Apa gejala gangguan sistem peredaran darah tersebut?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Jangan Anggap Sepele Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah berperan dalam mengirim darah, oksigen, dan nutrisi ke seluruh tubuh. Bila aliran darah ke bagian tubuh tertentu berkurang karena suatu kondisi, hal ini dapat menimbulkan berbagai gejala akibat gangguan pada sistem peredaran darah.

Sistem peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah, yang meliputi pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Jantung merupakan organ utama sistem peredaran darah yang memiliki fungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Arteri dan vena memiliki fungsi yang berbeda. Arteri akan membawa darah keluar dari jantung ke seluruh tubuh, lalu vena membawa darah kembali ke jantung. Jaringan kapiler menghubungkan arteri dan vena, mengirim nutrisi dan oksigen ke sel tubuh, serta mengeluarkan zat sisa metabolisme, seperti karbon dioksida.

Beberapa Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Jika aliran darah terganggu, organ tubuh akan mengalami kerusakan dan mengakibatkan terjadinya beberapa penyakit. Berikut ini adalah beberapa gangguan pada sistem peredaran darah yang perlu Anda waspadai:

1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Salah satu gangguan pada sistem peredaran darah yang paling umum terjadi adalah tekanan darah tinggi. Hipertensi seringkali tidak bergejala, namun bila muncul gejala bisa berupa sakit kepala, mimisan, sesak napas, dan pusing.

Seiring berjalannya waktu, tekanan darah tinggi yang tidak diobati dapat merusak pembuluh darah dan organ tertentu seperti jantung, otak, dan ginjal.

2. Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah kondisi ketika pembuluh darah arteri mengeras dan kaku, sehingga mengganggu aliran darah ke organ dan jaringan tubuh. Aterosklerosis terjadi karena penumpukan kolesterol, kalsium, dan jaringan ikat di dinding arteri akibat proses peradangan.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis, yakni tekanan darah tinggi, merokok, obesitas, dan diabetes. Pada tahap awal, ateroklerosis umumnya tidak menimbulkan gejala.

Namun, kondisi ini lama kelamaan dapat menyebabkan arteri sangat menyempit, sehingga menghambat aliran darah pada organ-organ tubuh penting, seperti otak, jantung, dan ginjal, serta bagian tubuh tertentu, seperti lengan dan kaki.

3. Serangan jantung

Serangan jantung adalah gangguan pada sistem peredaran darah yang serius dan tergolong sebagai kondisi kegawatan medis. Kondisi ini terjadi ketika suplai darah ke jantung secara tiba-tiba tersumbat. Biasanya hal ini disebabkan oleh bekuan darah di pembuluh darah jantung atau aterosklerosis.

Beberapa gejala serangan jantung, yaitu nyeri dada, sesak napas, pusing, merasa lemah, serta timbulnya perasaan cemas yang luar biasa. Penyebab utama serangan jantung adalah penyakit jantung koroner.

4. Trombosis vena dalam (deep vein thrombosis atau DVT)

Trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis adalah kondisi ketika pembuluh darah vena tersumbat oleh bekuan darah. Kondisi ini sering kali terjadi pada area tungkai.

Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa tungkai bengkak dan nyeri, serta kulit di tungkai yang bermasalah menjadi menjadi merah dan terasa hangat. Jika tidak diobati, DVT dapat menyebabkan komplikasi berupa emboli paru. Hal ini merupakan kondisi serius dan butuh penanganan medis segera.

5. Iskemia

Iskemia adalah istilah medis yang digunakan jika jaringan tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup, misalnya pada otot jantung. Iskemia pada jantung biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan satu atau lebih arteri koroner, yakni arteri yang memasok darah ke otot jantung.

6. Stroke

Stroke adalah kondisi medis serius yang dapat mengancam jiwa. Stroke terjadi saat suplai darah ke bagian otak terputus atau mengalami gangguan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otak, kelumpuhan, dan bahkan kematian.

Salah satu penyebabnya adalah adanya sumbatan oleh bekuan darah di pembuluh darah yang memasok darah dan nutrisi ke otak. Semakin cepat seseorang menerima perawatan untuk stroke, semakin sedikit kerusakan yang terjadi.

Gangguan pada sistem peredaran darah bukanlah hal yang dapat dianggap sepele. Kondisi-kondisi tersebut memerlukan penanganan medis segera.

Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya gangguan pada sistem peredaran darah, penting bagi Anda untuk menjalani pola hidup sehat dengan rutin berolahraga, berhenti merokok, serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan membatasi asupan garam.

Anda juga disarankan untuk rutin menjalani pemeriksaan kesehatan atau check-up secara berkala ke dokter untuk memastikan bahwa tidak terdapat gangguan pada sistem peredaran darah atau penyakit lain di dalam tubuh Anda

#JadikanJawabanTercerdas

#Brainly

#Biologi

#TetapSemangatBelajar

#StayAtHome

Semoga bermanfaat yah...

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh QueenBee0809 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 28 Feb 22