Jakob Sumardjo menyatakan bahwa periode antara tahun 1920 - 1942 disebut dengan Periodisasi Sastra Indonesia.

Penjelasan:

Umar Yunus mengklaim bahwa sastra ada setelah bahasa ada. Misalnya, "Sastra X ada setelah Bahasa X ada". Karena bangsa Indonesia belum lahir hingga sumpah pemuda diucapkan pada tahun 1928,  Umar Yunus menyatakan bahwa sastra Indonesia baru lahir pada  28 Oktober 1928. Oleh karena itu, menurutnya, karya sastra yang diterbitkan sebelum tahun 1928 tidak dianggap sastra Indonesia. Tetapi hanya sebagai hasil karya sastra Melayu. Di sisi lain,

Ajip Rossidi punya pendapat lain. Menurutnya, bahasa tidak bisa dijadikan patokan seperti lahirnya karya sastra. Hal ini karena bahasa tersebut sudah ada dan  digunakan oleh mereka yang menggunakannya sebelum diakui secara resmi. Oleh karena itu, Ajip Rosidi menilai kesadaran masyarakat harus menjadi tolak ukur. Berdasarkan kesadaran nasional tersebut, Ajip menyatakan bahwa kasus sastra Indonesia lahir pada tahun 1920/1921 atau  1922. Saat itu, pemuda Indonesia seperti Sanusi Pane dan Muhammad Yamin menegaskan bahwa bahasa Indonesia  berbeda dengan sastra Melayu.

Pelajari lebih lanjut:

Pelajari lebih lanjut materi tentang Jakob Sumardjo, pada: yomemimo.com/tugas/8595597

#BelajarBersamaBrainly