Tujuan utama tina perjuangan pahlawan raden dewi sartika nyaeta sangkan

Berikut ini adalah pertanyaan dari zayka8103 pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Tujuan utama tina perjuangan pahlawan raden dewi sartika nyaeta sangkan kaom wanoja bisa ....jeng lalaki

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Kesulitan hidup masih melilit kehidupan Dewi Sartika. Seluruh harta benda keluarganya yang disita Pemerintah Kolonial Hindia Belanda membuat ibundanya tak dapat berbuat banyak mengurus anak-anaknya secara layak.

Di masa itu, pemikiran orang masih berkutat bahwa perempuan kedudukannya bergantung pada suami. Perlakuan juga dirasakan berbeda manakala pendidikan gadis lebih rendah dan pria lebih tinggi.

Namun, Dewi Sartika tak mau menyerah. Ia mengajak sanak kerabatnya yang perempuan belajar keterampilan seperti memasak, menjahit dan semacamnya. Dia pun mengajari membaca tulis Bahasa Melayu maupun Belanda, termasuk ilmu yang didapatkannya sewaktu bersekolah di Eerste Klasse School.

Kegiatan Dewi Sartika ternyata terendus Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Seorang inspektur pengajaran wilayah Kabupaten Bandung, Cornelis Den Hammer, datang langsung untuk menyaksikan pengajaran yang dilakukan Dewi Sartika.

Seketika, Dewi menerangkan kepada inspektur bahwa kegiatannya adalah kegiatan informal. Muridnya hanya 10 orang yang juga berasal dari keluarga sendiri. Sang inspektur sempat beberapa kali mendatangi kegiatan belajar di rumah Dewi Sartika.

Pria itu kemudian menawari Dewi Sartika untuk menjadi guru sekolah Boemi Poetra milik Belanda. Dewi Sartika justru menolak tawaran tersebut, malah mengutarakan niatnya untuk mendirikan sekolah sendiri.

Gagasan itu membuat Dewi Sartika dipertemukan dengan Bupati Bandung yang saat itu dijabat Raden Aria Adipati Martanagara. Dengan berani Dewi mengutarakan rencananya untuk mendirikan Sekolah Kepandaian Perempuan kepada sang bupati.

Bupati mendukung gagasan Dewi Sartika. Hingga pada 16 Januari 1904 didirikan Sakola Istri yang sementara berlokasi di Paseban Wetan di kompleks Pendopo Dalem Kabupaten Bandung.

Pada waktu dibuka, Sakola Istri sebagai sekolah khusus untuk perempuan pertama dan tertua di Indonesia, diikuti 60 siswi. Dewi Sartika menjadi pengajar didampingi dua guru yang juga rekan seperjuangannya, Ibu Poerma dan Ibu Oewit.

Pada 1910, Sakola Istri diganti menjadi Sakola Kautamaan Istri. Suaminya, Raden Agah Kanduruan Soeriawinata mendukung penuh keinginan sang istri. Adapun mata pelajaran yang ditambahkan, yaitu pelajaran memasak, mencuci, menyetrika dan membatik.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh kimochi1903 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 27 Jun 22