Jawaban:

Sejarah sakramen Baptis dalam Gereja Katolik dimulai sejak zaman awal Gereja. Pada awalnya, baptisan hanya dilakukan pada orang dewasa yang memeluk agama Kristen. Mereka harus memahami doktrin-doktrin agama dan menjalani tahapan pembinaan sebelum akhirnya dibaptis.

Setelah beberapa abad, praktik ini berubah dan baptisan mulai dilakukan pada bayi dan anak-anak kecil. Ini disebabkan karena kepercayaan bahwa anak-anak memiliki hak untuk menjadi anggota keluarga Allah dan memulai perjalanan spiritual mereka sejak dini.

Sakramen Baptis dalam Gereja Katolik melibatkan tiga tahapan utama, yaitu pengakuan akan iman, pengudusan dari dosa, dan penerimaan Roh Kudus. Dalam prosesi baptisan, seorang pendeta atau imam akan menyelimuti kepala bayi dengan air suci dan membacakan doa pengudusan dosa. Ini menandakan bahwa bayi tersebut diterima sebagai anggota keluarga Allah dan memulai perjalanan spiritual mereka.

Sakramen Baptis sangat penting bagi kehidupan spiritual seorang Kristen dan merupakan tanda yang kuat akan komitmen untuk memperkuat iman dan melayani Tuhan.