Nang jowo kui ono boso jowo sing akeh tundak tunduk e. Banjur saka pertanyaan kasebut dewe kudu iso memahami maksud saka teks kui. Carane yaiku diwoco alon-alon lan diresapi maknane. Daksawang saka kadohan katon putih padha mekar lan apik banget, tibake kembang mlathi sing lagi ewa semana isi kurang wae.

Pembahasan:

Tentunya perkembangan zaman  tidak dapat berjalan tanpa adanya perubahan peradaban manusia. Beberapa karya sastra menggambarkan adegan dari periode waktu tertentu. Sastra adalah setiap karya yang ditulis atau diciptakan oleh seseorang. Salah satu karya sastra tersebut adalah Gegritan.

 Gegritan adalah karya sastra Jawa yang berbentuk puisi. Mengutip  Dhanu Priyo Prabowo dkk. (2020) Menurut bukunya Gegritan Tradisional Sastra Jawa, Gegritan awalnya memiliki aturan-aturan tertentu yang diatur secara ketat bentuknya. Dalam perkembangannya, Gegritan menjelma menjadi puisi bebas yang tidak terikat aturan khusus.

 Menurut Poerwadarminta (1939), Gegritan berasal dari kata grit yang berarti kidung atau nyanyian, dan guritan berarti nyanyian dalam bentuk Purwakanti. Gegritan sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menyebut puisi Jawa modern yang bebas dari konvensi seperti Temban Makapat dan Kidung. Geguritan dalam kamus Baoesastra berasal dari kata gurit yang berarti “menulis” atau “kidun”. Puisi juga berarti “lagu (lagu) hanya berupa prolog” (Baoesastra Java, 1939).

 Subalidinata (1981) mengklaim bahwa Guritan adalah nama yang diberikan untuk semua bentuk puisi Jawa modern. Pengertian puisi atau puisi Jawa modern adalah karya sastra puisi yang menggunakan media bahasa Jawa modern.

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut mengenai ukara camboran pada yomemimo.com/tugas/8999541

#BelajarBersamaBrainly #SPJ4