Jawaban:

Paham Qadariyah dan Jabariyah adalah dua paham dalam teologi Islam yang berkaitan dengan masalah takdir dan kehendak Allah. Paham Jabariyah berpendapat bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini telah ditentukan dan dipaksakan oleh Allah tanpa ada kebebasan bagi manusia untuk memilih dan bertindak. Sedangkan Paham Qadariyah menganggap bahwa manusia memiliki kebebasan dalam bertindak, dan bahwa takdir Allah hanya menunjukkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Tokoh-tokoh pembaharu seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Ahmad bin Hanbal, umumnya menganut paham Qadariyah dan menolak paham Jabariyah. Hal ini dikarenakan, jika manusia tidak memiliki kebebasan dalam bertindak, maka tidak ada tanggung jawab moral yang bisa diberikan kepada manusia atas perbuatannya. Jika segala sesuatu sudah ditentukan sejak awal, maka manusia tidak perlu bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya, dan hal tersebut bertentangan dengan prinsip akhlak dan keadilan dalam Islam.

Selain itu, paham Jabariyah juga dianggap menyalahi prinsip-prinsip keadilan dan kasih sayang Allah yang terdapat dalam Al-Quran. Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk bertindak dan memilih, serta memberikan petunjuk dan bimbingan dalam Al-Quran agar manusia dapat memilih jalan yang benar. Oleh karena itu, tokoh-tokoh pembaharu berpaham Qadariyah dan menolak paham Jabariyah karena hal tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan kasih sayang Allah dalam Islam.

semoga bermanfaat