Ada seorang ibu yang setiap hari terus mengeluh bahwa rumahnya

Berikut ini adalah pertanyaan dari noahrifia pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Ada seorang ibu yang setiap hari terus mengeluh bahwa rumahnya terlalu kecil, la memiliki tiga orang anak yang tidak mempunyai kamar sendiri-sendiri. Tidur harus bertumpukan, belajar juga harus bergantian. Lalu ia menemui pendetanya untuk mengeluhkan keadaannya. "Tuhan kok tidak peduli dengan keluarga kami, pak pendeta. Padahal kurang apa saya dan suami ini; bekerja keras sudah, berdoa dan berpuasa juga sudah, tapi hidup kami ya begini-begini saja. Kami mesti bagaimana lagi?" tanyanya. "Saya punya cara untuk mengatasinya. Asal ibu mau mengikuti semua kata-kata saya," kata pak pendeta. "Saya janji, pak pendeta. Pokoknya asal kami bisa menarik napas lega." "Ajaklah para keponakan dan sepupu ibu mengingap di rumah ibu. Minggu depan ibu datang lagi ke mari." Walau heran, ibu itu mengikuti kata-kata pak pendeta. la pulang, lalu mengajak para keponakan dan saudara sepupunya menginap di rumahnya. Seminggu kemudian ia datang kembali menemui pendetanya. "Waduh, pak pendeta, rumah kami tambah sumpek dan sempit. Tobat, saya tobat. Bagaimana ini?" keluhnya pula. "Ibu masih mau mengikuti kata-kata saya?" tanya Pak Pendeta. "Tentu, pak pendeta. Pokoknya asal kami bisa menarik napas lega deh." "Begini, ibu masih memiliki beberapa ekor kambing dan ayam, bukan? Nah, ibu coba bawa mereka semua masuk ke rumah. Minggu depan Ibu kembali ke sini." Benar-benar nasihat gila. Tetapi karena sudah janji, ibu itu menuruti juga apa yang dikatakan pak pendeta. la pulang, lalu membawa masuk ke rumahnya kambing dan ayam miliknya. Seminggu kemudian ia datang lagi menemui pendetanya dengan wajah tambah kusut mawut. "Rumah kami tambah tak karuan. Bukan hanya sumpek dan sempit, malah jadi bau dan kotor. Sekarang apa lagi nasihat bapak?" tanyanya putus asa. "Nah, sekarang ibu pulang deh. Semua keponakan dan sepupu pulangkan ke rumah mereka masing-masing. Kambing dan ayam kembalikan ke kandang," kata pak pendeta lagi. Ibu itu menurut, memulangkan keponakan dan sepupunya, mengembalikan ternak ke kandangnya. Besoknya ia datang dengan wajah cerah. "Puji Tuhan, pak pendeta, rumah kami tidak sumpek lagi sekarang. Kami bisa menarik napas lega," katanya dengan amat gembira.(INTI DARI CERITA INI ADALAH)​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:Inti dari cerita ini adalah tentang kesadaran akan kecukupan dan kesederhanaan dalam hidup. Kadangkala kita mengeluhkan keadaan kita, padahal masih banyak orang yang lebih buruk keadaannya daripada kita. Dalam cerita ini, pendeta memberikan nasihat yang tidak lazim, yaitu memasukkan orang dan hewan ke dalam rumah, untuk membuat ibu tersebut menyadari bahwa rumahnya sebenarnya cukup untuk keluarganya sendiri. Dalam akhirnya, ibu tersebut menyadari bahwa ia sudah memiliki cukup dan bisa hidup dengan kesederhanaan, tanpa harus mengeluh lagi.

Penjelasan:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh setiawanmahardika4 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 01 Jul 23