Eragon memberi isyarat ke arah kedua pedagang. "Siapa mereka?" "Pembeli biji-bijian. Mereka membeli biji-biji dari semua orang dengan harga yang luar biasa rendah, sekarang mereka memberitahukan kisah-kisah yang liar. berharap kita memercayal mereka." Eragon mengerti mengapa Morn begitu jengkel. Semua orang membutuhkan uang. Kami tidak akan bisa bertahan tanpa uang. "Kisah-kisah macam apa?" Morn mendengus."Kata mereka Varden sudah bersekutu dengan kaum Urgal dan mengumpulkan tentara untuk menyerang kita. Katanya, hanya berkat kebaikan raja kitalah kita terlindungi sejauh ini. Seakan Galbatorix peduli kalau kita terbakar hingga rata dengan tanah. Dengarkan saja sendiri bualan mereka. Aku sudah cukup sibuk tanpa harus menjelaskan kebohongan-kebohongan mereka." Pedagang pertama memenuhi kursi dengan pantatnya yang besar, setiap gerakannya menyebabkan kursi memprotes keras. Tidak ada sedikit pun rambut di wajahnya, tangannya yang gemuk sehalus tangan bayi, dan bibirnya yang selalu cemberut tampak semakin menonjol saat ia menghirup isi gucinya. Orang kedua berwajah bopeng. Kulit di sekitar rahangnya kering dan pecah-pecah, penuh gundukan lemak keras, seperti mentega dingin yang membusuk. Kontras dengan leher dan rahangnya, anggota tubuhnya yang lain sangat kurus di luar kewajaran. Pedagang pertama dengan sia-sia berusaha mengecilkan pantatnya agar bisa masuk ke kursi sepenuhnya. la berkata, "Tidak, tidak, kalian tidak mengerti. Hanya berkat usaha tanpa henti Raja untuk kallanlah makanya kalian bisa mendebat kami dengan aman. Kalau ia, dengan segala kebijakannya, terpaksa menarik dukungan, kalian akan hancur!"

2. Konflik yang muncul dalam kutipan cerita tersebut adalah.... A. Kebaikan raja yang dirasakan oleh rakyatnya.
B. Eragon merasa terganggu oleh kedatangan Urgal.
C. Pedagang merasa terganggu oleh kehadiran Eragon.
D. Kemarahan para pedagang terhadap seorang pembual.

3. Latar tempat dari kutipan cerita tersebut adalah ....

4. Menurut pengamatanmu, apa penyebab konflik yang muncul dalam cerita tersebut?​