Tembang macapat yaiku tembang utawa geguritan sing dilaguake. Tembang kang ora ana ing Serat Wedhatama yaiku:

• Maskumambang,
• Mijil,
• Asmaradana,
• Dhandhanggula,
• Durma, lan
• Megatruh.

Pembahasan:

Tembang Macapat adalah karya sastra Jawa yang berbentuk puisi. Tembang macapat muncul sekitar akhir masa kepemimpinan kerajaan Majapahit dan mulai disebarkan dan dipopulerkan oleh Walisongo saat berdakwah agama. Terdapat 11 jenis tembang Macapat beserta maknanya mengenai perjalanan kehidupan manusia secara singkat:

• Maskumambang (keadaan manusia saat masih di alam ruh)
• Mijil (ilustrasi dari proses kelahiran manusia)
• Sinom (penggambaran masa muda)
• Kinanthi (masa pembentukan jati diri)
• Asmaradana (mengisahkan masa-masa percintaan)
• Gambuh (penyatuan cinta dalam pernikahan)
• Dhandhanggula (telah mencapai kehidupan yang mapan)
• Durma (seseorang perlu membagikan sedekah untuk sesama)
• Pangkur (menyingkirkan hawa nafsu)
• Megatruh (terpisahnya jiwa dari raga)
• Pocung (tubuh manusia yang hanya menyisakan jasad yang dibungkus kain kafan saat dimakamkan)

Serat Wedhatama adalah salah satu karya sastra Jawa yang memiliki makna filosofis bagi manusia. Diciptakan oleh KGPAA Mangkunegara IV, yang memerintah Praja Mangkunegaran dari 1853 sampai 1881. Serat Wedhatama sendiri terdiri dari lima (5) tembang Macapat, yaitu:

• Pangkur (14 pupuh/bait)
• Sinom (18 pupuh/bait)
• Pocung (15 pupuh/bait)
• Gambuh (35 pupuh/bait)
• Kinanthi (18 pupuh/bait)

Dari kesebelas jenis tembang Macapat, berarti enam diantaranya bukan termasuk dalam Serat Wedhatama.

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut mengenai Macapat dan Surat Wedhatama pada yomemimo.com/tugas/3794077

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1