Berikut ini adalah pertanyaan dari febrianpahutar pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
jangan terlalu singkat
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Menurut Alkitab, Abraham dipanggil Allah dari Mesopotamia ke negeri Kanaan, sekitar tahun 2000 SM.
Di sana ia mengadakan perjanjian: Abraham diminta mengakui bahwa Yahweh adalah Tuhan dan otoritas tertinggi satu-satunya dan universal, dan untuk itu Abraham akan diberkati dengan keturunan yang tak terhitung banyaknya.
Kehidupannya yang dikisahkan dalam Kitab Kejadian (pasal 11–25) dapat mencerminkan berbagai tradisi.
Beberapa waktu setelah kelahiran Ishak, Abraham diperintahkan Tuhan untuk mengorbankan Ishak di gunung Moria.
Sebelum Abraham sempat mematuhi hal ini, ia dicegah seorang malaikat dan ia mengorbankan seekor domba jantan.
Sebagai imbalan akan kepatuhannya ini ia menerima janji lain bahwa ia akan membuat keturunannya "sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut", dan bahwa mereka "akan menduduki kota-kota musuhnya."
ketika Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak, hingga saat Abraham benar-benar mengangkat pisaunya untuk menyembelih anak lelakinya─menunjukkan kepada Tuhan hati Abraham, dan terlepas dari kebodohan, ketidaktahuan, dan kesalahpahaman Abraham sebelumnya akan Tuhan, pada waktu itu, hati Abraham untuk Tuhan adalah benar dan jujur, dan ia benar-benar mau mengembalikan Ishak, putra yang diberikan kepadanya, kepada Tuhan.
Di dalam dirinya, Tuhan melihat ketaatan─ketaatan yang sangat Dia inginkan.
Tuhan melakukan banyak hal yang tak terpahami dan bahkan sulit dipercaya.
Ketika Tuhan ingin mengatur seseorang, pengaturan ini sering bertentangan dengan pemahaman manusia dan sukar dipahami olehnya, tetapi justru pertentangan dan kesulitan untuk dipahami inilah yang merupakan ujian dan tes dari Tuhan bagi manusia.
Sementara itu, Abraham mampu menunjukkan ketaatan dalam dirinya kepada Tuhan, yang merupakan keadaan paling mendasar agar dirinya mampu memuaskan tuntutan Tuhan.
Baru pada saat itulah, ketika Abraham mampu menaati persyaratan Tuhan, ketika ia mempersembahkan Ishak, Tuhan sungguh-sungguh merasakan peneguhan serta perkenan-Nya terhadap umat manusia─terhadap Abraham, yang telah Dia pilih.
Baru pada saat itulah Tuhan yakin bahwa orang yang telah dipilih-Nya ini adalah seorang pemimpin yang sangat diperlukan yang dapat melaksanakan janji dan rencana pengelolaan-Nya selanjutnya.
Meskipun hanya sebuah ujian dan tes, Tuhan merasa dipuaskan, Dia merasakan kasih manusia kepada-Nya, dan Dia merasa dihiburkan oleh manusia seperti yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Pada saat Abraham mengangkat pisaunya untuk menyembelih Ishak, apakah Tuhan menghentikannya?
Tuhan tidak membiarkan Abraham mempersembahkan Ishak, karena Tuhan sama sekali tidak berniat mengambil nyawa Ishak.
Jadi, Tuhan menghentikan Abraham tepat pada waktunya.
Bagi Tuhan, ketaatan Abraham telah lulus dalam ujian, apa yang dilakukannya sudah cukup, dan Tuhan sudah melihat hasil dari apa yang ingin Dia lakukan.
Apakah hasil ini memuaskan bagi Tuhan? Dapat dikatakan bahwa hasil ini memuaskan bagi Tuhan, bahwa itulah yang Tuhan inginkan, dan yang Tuhan rindukan.
Jadi, Tuhan menghentikan Abraham tepat pada waktunya.
Bagi Tuhan, ketaatan Abraham telah lulus dalam ujian, apa yang dilakukannya sudah cukup, dan Tuhan sudah melihat hasil dari apa yang ingin Dia lakukan.
Apakah hasil ini memuaskan bagi Tuhan? Dapat dikatakan bahwa hasil ini memuaskan bagi Tuhan, bahwa itulah yang Tuhan inginkan, dan yang Tuhan rindukan.
manado
Home
News
Cerita Alkitab
Kisah Abraham yang Hampir Korbankan Ishak di Gunung Moria: Ketaatannya Membuat Ia Menjadi Masyhur
Selasa, 7 Juli 2020 11:37
Kisah Abraham yang Hampir Korbankan Ishak di Gunung Moria: Ketaatannya Membuat Ia Menjadi Masyhur
Kisah Abraham yang Hampir Korbankan Ishak di Gunung Moria: Ketaatannya Membuat Ia Menjadi Masyhur
Baca Selanjutnya:
Sosok Abraham, Dijuluki Bapa Segala Orang Percaya, Terima Janji Tuhan Karena Ketaatannya
X
Jadi, Tuhan menghentikan Abraham tepat pada waktunya.
Bagi Tuhan, ketaatan Abraham telah lulus dalam ujian, apa yang dilakukannya sudah cukup, dan Tuhan sudah melihat hasil dari apa yang ingin Dia lakukan.
Apakah hasil ini memuaskan bagi Tuhan? Dapat dikatakan bahwa hasil ini memuaskan bagi Tuhan, bahwa itulah yang Tuhan inginkan, dan yang Tuhan rindukan.
Apakah ini benar?
Meskipun dalam konteks berbeda, Tuhan menggunakan cara-cara berbeda untuk menguji setiap orang, dalam diri Abraham Tuhan melihat apa yang Dia inginkan, Dia melihat bahwa hati Abraham benar, dan bahwa ketaatannya tanpa syarat, dan justru "tanpa syarat" inilah yang Tuhan inginkan.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Si1tukangTANYAgogle dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 28 Nov 21