sebutkan perintis tradisi tenun menenun di kampung sikka!​

Berikut ini adalah pertanyaan dari mariacyntia195 pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Sebutkan perintis tradisi tenun menenun di kampung sikka!

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Penjelasan:

Kain tenun ikat Sikka Flores adalah salah satu dari sekian banyak produk budaya tradisional khas Indonesia yang dibuat secara tradisional namun bernilai seni tinggi dan indah. Proses pembuatan produk warisan budaya khas daerah ini melewati sejumlah proses yang memakan waktu hingga berbulan-bulan. Dibutuhkan ketekunan dan kesabaran untuk menghasilkan sehelai kain tenun ikat dimana hampir semua proses pembuatan kain ikat tersebut dilakukan secara tradisional dan manual serta menuntut ketekunan dan kesabaran tinggi. Kain tenun ikat sendiri biasa dipakai masyarakat berbagai suku di Sikka sebagai pelengkap busana, selain itu juga sebagai selendang atau sarung. Kain tenun atau sarung inipun banyak digunakan untuk perlengkapan dalam upacara adat misalnya : pernikahan, kelahiran, kematian, dan lain-lain. Proses awal tenun kain di Sikka dalam catatan sejarah, dieksplorasi secara hebat sekitar tahun 1600-an oleh Raja Don Aleksius Alesu Ximenes Da Silva, yang akrab disapa “Mo’ang Lesu” sebagai perintis tradisi tenun-menenum di kampung Sikka sejak tahun 1607. Sebagai salah satu ungkapan rasa terima kasih atas jasanya, hingga kini kaum ibu selalu “mengabadikan” motif Rempe Sikka Tope pada salah satu jenis tenunan mereka karena motif tersebut merupakan salah satu motif kesukaan Mo’ang Lesu

Kini, Sikka menjadi sebuah kabupaten yang memiliki pengrajin tenun ikat yang sangat kuat dan menjadi salah satu sentra pengrajin tenun di Nusa Tenggara Timur.Setiap daerah di Flores menampilkan corak dan ragam hias serta warna yang berbedabeda. Keragaman motif kain tenun ikat Maumere bukan hanya sebatas kreasi seni, tetapi pembuatannya juga mempertimbangkan simbol status sosial, keagamaan, budaya dan ekonomi. Bahkan, ada beberapa motif tertentu yang pembuatannya melalui perenungan dan konsentrasi tinggi, motif dan ragam hiasnya mengandung nilai filosofis, penggunaannya diperuntukkan bagi hal-hal yang berkaitan dengan adat dan budaya, serta menjadikannya sebagai tradisi yang terwaris sampai hari ini. (Alexander 1995)

Jenis dan Makna Yang Terkandung

Jenis motif dan warna serta in unsur tertentu masih harus dibagi lagi untuk peruntukan si pemakai dari strata apa, usia, jenis kelamin, untuk kegiatan apa, dan kapan waktu dipakai. Jenis tenunan tersebut terdiri dari: Kain tenun ikat, Kain tenun prenggi, Kain tenun liin, Kain tenun neleng, Kain tenun itor. Jenis kain adat artinya full motif terdiri dari hurang kelang (jalur-jalur ikat dan non ikat) dan bermutu tinggi karena mempunyai nilai filosofi / pesan khusus dan prosesnya dengan upacara khusus dalam hampir tiap tahapan prosesnya. Lapisan-lapisan bagian motif yang disebut sebagai satu-kesatuan hurang kelang yang terdapat dalam suatu unsur kain tenun atau sarung berbeda tergantung pada jenis motifnya. Motif teridentifikasi pada bagian ina gete (main motif) yang merupakan nama dari motif kain tersebut. Banyak jenis motif sarung (utan Maumere) yang sering digunakan dalam upacara adat, antara lain tersebut sebagai berikut:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh safa64758 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 30 Oct 21