kapan kita berinfak dan kapan kita bersedekah? jawab dong ka,

Berikut ini adalah pertanyaan dari qbhakim48 pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Kapan kita berinfak dan kapan kita bersedekah?
jawab dong ka, besok di kumpul​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1.Bersedekah di saat sehat

Jika kita dikaruniai kesehatan, maka bersedekahlah segera! Jangan tunggu sakit terlebih dahulu baru bersedekah, karena bisa jadi niat seseorang bersedekah di saat sakit adalah supaya penyakit tersebut dihilangkan darinya .

2. Bersedekah di saat merasa kikir dan takut miskin

Bersedekahlah di saat diri kita sedang merasa takut miskin dan amat pelit dalam membelanjakan uang. Hal ini bisa memperlihatkan tingginya pengorbanan yang dilakukan, sedekah di waktu seperti ini seolah menjadi bukti keimanan.

“Dan sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim)

3. Bersedekah di saat ingin menjadi kaya

Bersedekah di saat masih berangan-angan menjadi seorang yang kaya raya adalah jauh lebih afdhol dibandingkan bersedekah di saat SUDAH menjadi kaya sungguhan.

Hal ini dikarenakan nilai uang itu bisa berbeda-beda tergantung kondisi kita saat itu. Saat kita hanya memiliki seratus ribu Rupiah, namun kita menyedekahkan lima puluh ribu Rupiah, tentu nilainya lebih besar dibandingkan memiliki uang satu milyar Rupiah namun hanya disedekahkan satu juta Rupiah.

4. Bersedekah di hari Jumat

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya shadaqah pada hari Jum’at itu memiliki kelebihan dari hari-hari lainnya. Shadaqah pada hari itu dibandingkan dengan hari-hari lainnya dalam sepekan, seperti shadaqah pada bulan Ramadhan jika dibandingkan dengan seluruh bulan lainnya.” Zaadul Ma’aad (I/407).

5. Sedekah di waktu pagi

Penjelasan:

Seorang pria mendatangi Rasulullah dan bertanya: “Wahai Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling afdhol ?”

Maka beliau menjawab: “Kamu bersedekah saat sehat, kikir, takut miskin dan kamu berangan-angan untuk menjadi hartawan yang kaya raya. Dan janganlah kamu lalai hingga nyawamu sampai di tenggorokan dan barulah kamu bagi-bagikan sedekahmu, ini untuk si Fulan dan ini untuk Fulan. Dan ingatlah (pada saat di ujung nyawa seperti itu), harta memang untuk si Fulan (yakni akan diwarisinya). “ (Shahih Muslim, no: 1713)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh FaizAbdulGhani dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 19 Feb 22