bagaimana hidup Daud dipimpin oleh roh Allah sehingga Ia menjadi

Berikut ini adalah pertanyaan dari meatingzoom44 pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Bagaimana hidup Daud dipimpin oleh roh Allah sehingga Ia menjadi raja Israel​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Daud adalah salah satu tokoh Alkitab yang paling terkenal dan paling dikasihi Allah di dalam Alkitab, la termasuk salah satu dari "Orang-orang Termasyhur dalam Iman" yang disebutkan dalam Ibrani 11. Daud adalah nenek moyang Yesus Kristus, karenanya Yesus sering kali disebut "Anak Daud". Bahkan, Allah memanggil Daud sebagai seorang yang berkenan di hati-Nya. Namun demikian, ia juga salah satu tokoh yang kontras. Di satu sisi, ia berkomitmen teguh kepada Allah, tetapi di sisi lain ia juga tidak luput dari dosa. Bahkan, dosanya termasuk dosa yang paling serius, yang tercatat di Perjanjian Lama. Meskipun demikian, cerita tentang Daud menjadi cerita yang disukai anak-anak dan orang dewasa.

Daud lahir kira-kira tahun 1004 SM di kota Betlehem, Yerusalem. Daud lahir pada era hampir berakhirnya masa hakim-hakim, masa yang sangat kacau dan tidak keruan dalam. sejarah Israel. la adalah anak ke delapan, sekaligus anak bungsu Isai, orang Betlehem. Saudara laki-lakinya adalah Abinadab, Shammah, dan empat saudara lainnya yang tidak disebutkan namanya. Nama istrinya adalah Mikhal, Ahinoam, Abigail, Maakha, Hagit, Abital, Egla, Batsyeba. Anak laki-lakinya antara lain Amnon, Daniel, Absalom, Adonia, Sefaca, Yitream, Syamua, Sobab, Natan, Solomon, Yibhar, Elisua, Nogah, Nefeg, Yafia, Elisama, Elyada, Elifelet. Sedangkan anak perempuannya adalah Tamar. Saat remaja, Daud bekerja sebagai gembala domba. Sayangnya, di dalam Alkitab kita tidak dapat menemukan banyak informasi tentang orang tua Daud. Nama ayahnya jelas Isai, tetapi menurut banyak spekulasi, nama ibunya adalah Nahash (2 Samuel 17:25).

Secara fisik, Daud digambarkan sebagai pria

yang tampan dengan rambut merah (1 Samuel 16:12, 17:42). la adalah seorang gembala

yang memiliki kemampuan berperang karena beberapa kali ia melawan binatang buas yang akan memangsa kawanan ternak yang dijaganya (1 Samuel 17:34-35). Selain itu, ia juga memiliki keterampilan memainkan suling dan kecapi. Kisah Raja Daud dapat dibaca dalam 1-2 Samuel, 1 Raja-Raja 2, dan 1 Tawarikh. Daud menulis sebagian besar kitab Mazmur dan ia juga disebutkan dalam Matius 1:1, 6, 22, 43-45, Lukas 1:32, Kisah Para Rasul 13:22, Roma 1:3, dan Ibrani 11:32. Kehidupan Daud dapat digambarkan seperti naik "roller coaster" -- naik turun. Selain berada dalam bayang-bayang

saudara-saudaranya, ia juga terus-menerus

melarikan diri dari Saul. Setelah menjadi raja, ia

pun sering kali harus melakukan peperangan untuk mempertahankan kerajaannya.

Daud pertama kali muncul di Kitab Suci ketika Allah memimpin Samuel ke rumah Isai untuk mengurapi Daud sebagai raja. Setelah itu, ia kerap kali diminta datang ke istana dan memainkan kecapi bagi Raja Saul ketika Saul merasa tertekan. Selanjutnya, kita menemukan kisah kemenangan Daud atas Goliat, jawara Filistin yang berbadan besar, seorang prajurit veteran. Daud adalah seorang pemimpin militer yang hebat. Daud menang karena ia menaruh percaya kepada Allah yang memberi kemenangan, bukan mengandalkan kekuatannya sendiri. Setelah Saul ditolak Tuhan, ia menjadi begitu membenci Daud dan berulang kali berusaha membunuh Daud. Daud pun menjadi pelarian karena Saul terus-menerus mengejarnya. Akan tetapi, Saul selalu gagal membunuh Daud. Sebaliknya, Daud yang sebenarnya mendapatkan banyak kesempatan untuk membunuh Saul, tidak mau melakukannya. Saul tewas dalam pertempuran melawan orang Filistin. Sekalipun Saul membenci Daud, Daud justru bersahabat baik dengan anak laki-lakinya, Yonatan.

Setelah kematian Saul, Daud pergi ke Hebron. Di sana, ia diurapi menjadi Raja Yehuda, menurut perintah Tuhan. Saat itu, usianya kira-kira 30 tahun. Pada saat Daud akan dilantik menjadi raja, terjadilah perang sipil antara pasukan yang mendukung Daud dan orang-orang yang mendukung Isyboset, anak laki-laki Saul, untuk mendapatkan kekuasaan kerajaan atas Israel selama tujuh setengah tahun. Seiring berjalannya waktu, banyak pihak memihak Daud. Dan, ketika Isyboset dibunuh, Daud diurapi menjadi raja atas Israel. Saat menjadi raja, Daud memindahkan pusat kerajaannya dari Hebron ke Yerusalem. Tiga bulan kemudian, Daud membawa Tabut Perjanjian ke Yerusalem. Di sana, Tabut Perjanjian diletakkan di sebuah peti baru. Selama kurun waktu yang singkat, Daud memerintah dari Sungai Nil di Mesir hingga ke Sungai Efrat di Lembah Tigris dan Efrat.

Semoga bermanfaat dan maaf kalau salah

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh FluffyPoom dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 28 Feb 22