Soal:

1. Apakah tanam paksa itu?

2. Dimanakah tanam paksa dilaksanakan?

3. Apa akibat tanam paksa?

4. Siapakah yang menerapkan tanam paksa?

5. Bagaimana tanam paksa dilaksanakan?

6. Siapakah penentang tanam paksa?

Jawaban:

1. Tanam paksa adalah sistem yang mengharuskan rakyat melaksanakan proyek penanaman tanaman ekspor di bawah paksaan pemerintah kolonial sejak tahun 1830.

Sistem tanam paksa pada masa penjajahan Belanda disebut cultuurstelsel. Istilah cultuurstelsel sebenarnya berarti sistem tanaman (culture system atau cultivation system).

2. Di Pulau Jawa, daerah tanam paksa meliputi Cirebon, Pekalongan, Tegal, Semarang Jepara, Surabaya, dan Pasuruan. Sedangkan di Sumatera daerah tanam paksa meliputi Sumatera Barat, Minahasa, Minangkabau, Lampung, Palembang, Ambon, dan Banda.

3. Kegiatan tanam paksa menyebabkan kelaparan dan wabah penyakit di mana-mana, sehingga angka kematian meningkat tajam. Bahaya kelaparan menimbulkan korban jiwa yang sangat mengerikan di daerah Cirebon, Demak, dan Gerobogan. Hal ini mengakibatkan menurunnya jumlah penduduk di daerah tersebut.

4. Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch.

5. Tidak berjalan mulus, karena banyak pertentangan. Salah satunya memaksa rakyat Indonesia menyerahkan hasil panen dengan jumlah pajak yang ditentukan, memerlukan waktu yang lama, banyak sawah dan ladang pribadi rakyat Indonesia terbengkalai, dll.

6. Eduard Douwes Dekker