Berikut ini adalah pertanyaan dari wiftawgmailcom pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Pengertian Sagata Lampung, Jenis, dan Contohnya. Sagata merupakan istilah penyebutan dalam Bahasa Lampung yakni pantun. Pantun/Sagata merupakan pantun lampung yang berisi nasehat dan sindiran dengan sajak ABAB, terdiri dari 2 bait lampiran dan 2 bait akhir sebagai isi yang di maksudkan. Sagata juga tergolong Puisi lama bagi masyarakat Lampung.
Sejak zaman dahulu, Sagata juga dipakai dalam kehidpan sehari-hari sesuai pada tempat dan kondisinya. Misalkan pada uapacara adat seperti pernikahan, biasanya Sagata digunakan diawal sambutan baik dari tuan rumah maupun undangan. Begitu juga dengan Sagata yang bersifat hiburan, digunakan pada saat santai atau berkumpul bersama.
Sagata Lampung memang sangat unik, hal ini berdasarkan pada Bahasa yang digunakan yakni Bahasa Daerah Lampung. Sagata ini memang perlu di pelajari baik dari penggunaan, tehnik menulis Sagata dan isi pesan yang dimaksudkan harus jelas.
Ini bertujuan untuk menghindarkan bagi para pembaca atau yang akan belajar memahami baik dalam penyebutan kalimat dan makna yang dimaksudkan. Sagata
juga harus memperhatikan susunan kalimat, dan runtutan kata yang di ucapkan agar terususun dengan baik dan dapat didengar secara jelas. Menurut aturan sagata, juga memiliki macam-macam jenisnya. Untuk sagata sendiri memiliki sekitar 5 jenis. Untuk sistem baitnya juga dikelompokkan berdasarkan tema yang di bahas. Untuk mengentahui dengan jelas maka simak jenis Sagata Lampung.
Perhatikan 5 Jenis Sagata Lampung berikut ini:
1. Sagata Nangguh.
Sagata Nagguh adalah Sagata yang beriiskan makna berpamitan, dimulai dari ucapan salam kepada hadirin, jenis sagat ini digunakan pada saat pertemuan dan perpisahaan. Dimana dari kata Nangguh artinya berpamitan.
Contohnya:
Robbikum ya robbikum
Robbikum sollu ala
Assalamualikum
Jama ketti sai dija
Anatak ija cerita
Cerita tari sinji
Kintu wat salah cawa
Maaf lawan sunyyinni
2. Sagat Buhaga.
Sagata Buhaga adalah jenis sagata yang memiliki rangkaian kata dalam kalimat yang memiliki makna terhadap keinginan seseorang. Baik mengenai masalah keinginaan dalam percintaan sebagai salah satu betuk pengungkapannya.
Contohnya:
Tanno nyak haga nangguh
Jama ketti sai dija
Hangon ku mawat hinduh
Jatuhni talak tiga
Nyak regah sambil miwang
Ki radu reno hamu
Tanno dek tawa mulang
Nyak nutuk mik lamban mu
3. Sagata Nyindekh.
Sagata Nyindekh adalah jenis sagata yang memiliki makna terhadap hal-hal yang kurang berkenaan. Bisa saja ke hal yang baik atau yang buruk. Biasanya meliputi prilaku atau peragai seseorang.
Contohnya:
Lagi lunik ya betik
Balak jadi baruga
Lagi lunik ti kepik
balak ya runta mena
Dang miwang niku anak
Kantu eluh mu bela
Namun lakun ni sanak
Balak ngajong di jawa
Tanno sakik ku sandang
Nyak pubandung di niku
Serba ni sanak kurang
Sesol mulang diniku
Tano sakik ku sandang
Kuk rani sampai dibi
Hurik ku pukakambang
Payah nyak nedos hati
4. Sagata Lalagaan.
Sagata Lalagaan adalah tergolong dalam jenis pantun jenaka yang bersifat hiburan ceria. Makna disetiap baitnya terdiri dari hal-hal yang lucu sebagai media hiburan. Untuk penggunaannya pun juga tak terbatas, bisa disaat bersantai, atau pada kegiatan lainnya.
Contoh:
Api sai handak-handak
Handak kumbang ni kupi
Wat muli buntor pudak
Sapa nihan gelarni
Mubil bis bela minyak
Taru di wono sobo
Ki niku tiram dinyak
Liak kon di lom puto
5. Sagata Sanak Ngababang.
Sagata ini merupakan jenis Sagata Lampung yang berisifat menghibur juga. Saling saut menyaut saat pekerjaan santai dan berkumpul. Namun berisi nasehat berupa ajakan untuk menjaga, dan mengelola dengan baik.
Contohnya:
Batang kandis meralis
Kidang kabegu-begu
Neraka pituapis
Kuselom kinwat niku
Pembahasan
Pantun adalah bagian dari sastra yang merupakan bentuk puisi lama dengan sampiran dan isi.
Struktur Pantun :
- Terdiri atas empat baris dalam satu bait.
- Terdiri atas sampiran dan isi (baris I dan II adalam sampiran dan baris III dan IV adalah isi).
- Dalam satu barus terdiri atas empat kata.
- Bersajak atau berima a-b-a-b.
- Satu bait cukup.
- Terikat dengan aturan.
Pelajari Lebih Lanjut
- Materi tentang Contoh pantun teka teki dapat di simak di yomemimo.com/tugas/24520328
- Materi tentang Perbedaan Pantun dan gurindam dapat di simak di yomemimo.com/tugas/1582388
- Materi tentang Pantun nasihat dapat di simak di yomemimo.com/tugas/14182501
Detail Jawaban
Kelas : 4
Mapel : Bahasa Indonesia
Kategori : Membuat pengumuman dan Pantun
Kode : 4.1.8
#AyoBelajar
#SPJ5
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Syubbana dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 22 Jul 20