Berikut ini adalah pertanyaan dari MuhAmarMaruf pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jelaskan secara Terperinci karakteristik pertumbuhan emosi remaja dan bagaimana pengaplikasinya dalam dunia pendidikan?
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
KARAKTERISTIK EMOSI PADA MASA REMAJA
Menurut Luella Cole (1963) ada tiga jenis suasana emosi yang sangat menguasai remaja yaitu:
a. Emosi Marah
Emosi marah lebih mudah timbul dibandingkan emosi-emosi lainnya dalam kehidupan remaja. Penyebab yang sering menimbulkan amarah pada remaja adalah kalau didepan teman sebaya mereka direndahkan, dipermalukan, dan dihina.
b . Emosi takut
Emosi takut pada remaja banyak yang menyangkut hal-hal seperti takut ujian, takut sakit, kurang uang, kurang berprestasi tidak dapat atau kehilangan pekerjaan, keadaan keluarga yang tidak harmonis, tidak populer dimata lawan jenis, dll
Menurut Luella Colle ketakutan yang banyak dialami remaja dapat dikelompokkan menjadi :
ketakutan terhadap masalah sikap orangtua yang tidak adil dan cenderung menolak dalam keluarganya
ketakutan terhadap masalah mendapatkan status baik dalam kelompok
sebaya maupun dalam keluarga
ketakutan terhadap masalah pemilihan jabatan yang benar-benar sesuai
dengan kemapuan dan keinginan
ketakutan terhadap masalah seks
ketakutan terhadap masalah yang menyangkut ancaman terhadap keberadaan dirinya.
Pada saat mengakhiri masa remaja akan memasuki perkembangan dewasa awal ketakutan atau kecemasan baru muncul yaitu ketakuktan atau ketentuan terhadap masalah keuangan, pekerjaan, kemunduran usaha, pendirian politik, kepercayaan atau agama, perkawinan dan keluarga. Remaja yang sudah matang berusaha untuk mengatasi masalah yang menimbulkan rasa takutnya.
C . Emosi Cinta
Emosi cinta telah ada sejak masa bayi dan terus menerus berkembang. Perkembangan yang normal mengenai emosi cinta adalah sebagai berikut :
objek cinta mula-mula adalah orang dewasa yang sejenis atau berbeda jenis : bayi
kemudian teman sebaya yang sama jenis : pra remaja
menjadikan teman sebaya sebagai objek cinta
Periode praremaja : mudah tersinggung, cengeng, cepat merasa senang bahkan meledak-ledak
Periode remaja awal : cenderung menyendiri sehingga merasa terasing, kurang perhatian dari orang lain, cepat marah dengan cara-cara yang kurang wajar.
Periode remaja tengah : tuntutan peningkatan tanggung jawab mulai datang dari orangtua, anggota keluarga dan masyarakat. Sering terjadi kontradiksi antara nilai-nilai yang ada di masyarakat, sehingga remaja mulai meragukan apa yang disebut baik atau buruk. Akibatnya, remaja sering ingin membentuk nilai-nilai mereka sendiri yang mereka anggap benar, baik dan pantas untuk dikembangkan dikalangan mereka sendiri.
Periode remaja akhir : mulai memandang diri sebagai orang dewasa dan mampu menunjukkan pemikiran, sikap dan perilaku yang makin matang. Oleh sebab itu, orangtua dan masyarakat memberikan kepercayaan yang selayaknya kepada mereka.
UPAYA MENGEMBANGKAN EMOSI REMAJA DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN
Emosi negatif pada dasarnya dapat diredam sehingga tidak memnimbulkan efek negatif. Beberapa cara untuk meredam emosi adalah :
1.berfikir positif
mencoba belajar memahami karakteristik orang lain
2.mencoba menghargai pendapat dan kelebihan oranglain
3. introspeksi dan mencoba melihat apabila kejadian yang padaa terjadi pada diri sendiri, mereka dapat merasakannya
bersabar dan menjadi pemaaf
alih perhatian, amyaitu mencoba mengalihkan perhatian pada objek lain dari objek yang pada mulanya memicu pemunculan emosi negatif
Menurut Luella Cole (1963) ada tiga jenis suasana emosi yang sangat menguasai remaja yaitu:
a. Emosi Marah
Emosi marah lebih mudah timbul dibandingkan emosi-emosi lainnya dalam kehidupan remaja. Penyebab yang sering menimbulkan amarah pada remaja adalah kalau didepan teman sebaya mereka direndahkan, dipermalukan, dan dihina.
b . Emosi takut
Emosi takut pada remaja banyak yang menyangkut hal-hal seperti takut ujian, takut sakit, kurang uang, kurang berprestasi tidak dapat atau kehilangan pekerjaan, keadaan keluarga yang tidak harmonis, tidak populer dimata lawan jenis, dll
Menurut Luella Colle ketakutan yang banyak dialami remaja dapat dikelompokkan menjadi :
ketakutan terhadap masalah sikap orangtua yang tidak adil dan cenderung menolak dalam keluarganya
ketakutan terhadap masalah mendapatkan status baik dalam kelompok
sebaya maupun dalam keluarga
ketakutan terhadap masalah pemilihan jabatan yang benar-benar sesuai
dengan kemapuan dan keinginan
ketakutan terhadap masalah seks
ketakutan terhadap masalah yang menyangkut ancaman terhadap keberadaan dirinya.
Pada saat mengakhiri masa remaja akan memasuki perkembangan dewasa awal ketakutan atau kecemasan baru muncul yaitu ketakuktan atau ketentuan terhadap masalah keuangan, pekerjaan, kemunduran usaha, pendirian politik, kepercayaan atau agama, perkawinan dan keluarga. Remaja yang sudah matang berusaha untuk mengatasi masalah yang menimbulkan rasa takutnya.
C . Emosi Cinta
Emosi cinta telah ada sejak masa bayi dan terus menerus berkembang. Perkembangan yang normal mengenai emosi cinta adalah sebagai berikut :
objek cinta mula-mula adalah orang dewasa yang sejenis atau berbeda jenis : bayi
kemudian teman sebaya yang sama jenis : pra remaja
menjadikan teman sebaya sebagai objek cinta
Periode praremaja : mudah tersinggung, cengeng, cepat merasa senang bahkan meledak-ledak
Periode remaja awal : cenderung menyendiri sehingga merasa terasing, kurang perhatian dari orang lain, cepat marah dengan cara-cara yang kurang wajar.
Periode remaja tengah : tuntutan peningkatan tanggung jawab mulai datang dari orangtua, anggota keluarga dan masyarakat. Sering terjadi kontradiksi antara nilai-nilai yang ada di masyarakat, sehingga remaja mulai meragukan apa yang disebut baik atau buruk. Akibatnya, remaja sering ingin membentuk nilai-nilai mereka sendiri yang mereka anggap benar, baik dan pantas untuk dikembangkan dikalangan mereka sendiri.
Periode remaja akhir : mulai memandang diri sebagai orang dewasa dan mampu menunjukkan pemikiran, sikap dan perilaku yang makin matang. Oleh sebab itu, orangtua dan masyarakat memberikan kepercayaan yang selayaknya kepada mereka.
UPAYA MENGEMBANGKAN EMOSI REMAJA DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN
Emosi negatif pada dasarnya dapat diredam sehingga tidak memnimbulkan efek negatif. Beberapa cara untuk meredam emosi adalah :
1.berfikir positif
mencoba belajar memahami karakteristik orang lain
2.mencoba menghargai pendapat dan kelebihan oranglain
3. introspeksi dan mencoba melihat apabila kejadian yang padaa terjadi pada diri sendiri, mereka dapat merasakannya
bersabar dan menjadi pemaaf
alih perhatian, amyaitu mencoba mengalihkan perhatian pada objek lain dari objek yang pada mulanya memicu pemunculan emosi negatif
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh aisyiah20 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 21 Jun 22