Penjelasan:

Tapak Lapan adalah sistem ekonomi tradisional yang berasal dari masyarakat Melayu yang dikemukakan oleh UU. Hamidy. Sistem ini berbasis pada prinsip kerjasama dan gotong royong dalam pengerjaan tanah pertanian.

Sistem Tapak Lapan didasarkan pada pembagian lahan menjadi delapan bagian, yang masing-masing disebut "tapak". Dalam setiap tapak dikerjakan oleh delapan keluarga yang saling bahu-membahu. Setiap keluarga mendapatkan satu tapak untuk dikelola, sehingga setiap keluarga mempunyai hak yang sama dalam hal penggunaan lahan.

Selain itu, setiap keluarga harus ikut serta dalam kegiatan kerja bakti yang dilakukan pada tapak yang dikerjakannya dan pada tapak keluarga lainnya. Kegiatan kerja bakti biasanya dilakukan untuk membersihkan lahan dari gulma, memperbaiki sistem irigasi, dan mempersiapkan lahan untuk penanaman.

Dalam sistem Tapak Lapan, hasil panen didistribusikan secara merata antara keluarga yang terlibat dalam pengelolaan tapak. Keuntungan yang dihasilkan dari hasil panen dapat digunakan untuk membeli kebutuhan keluarga atau dijual ke pasar. Selanjutnya, keuntungan yang diperoleh dibagi secara adil antara keluarga yang terlibat.

Dalam sistem ini, setiap keluarga diharapkan untuk saling membantu dan bekerja sama dalam mengelola lahan pertanian. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan bersama yaitu meningkatkan hasil panen dan keuntungan yang diperoleh. Selain itu, sistem Tapak Lapan juga berperan penting dalam memperkuat kebersamaan dan solidaritas antar keluarga di dalam masyarakat Melayu.