Taklid yang dilakukan oleh warga Nahdlatul Ulama (NU) dapat dibagi menjadi tiga bidang utama: akidah (teologi), fikih, dan akhlak (tasawuf). Berikut adalah beberapa contoh taklid yang dilakukan oleh warga NU dalam masing-masing bidang tersebut:

1. Bidang Akidah (Teologi):

- Taklid terhadap keyakinan tauhid (keesaan Tuhan) yang diajarkan dalam Islam, termasuk kepercayaan akan keesaan Allah dan sifat-sifat-Nya.

- Taklid terhadap pemahaman aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, yang menjadi kerangka aqidah yang dianut oleh warga NU.

- Taklid terhadap interpretasi dan pemahaman tentang kitab-kitab suci Al-Qur'an dan hadis yang diajarkan oleh ulama-ulama NU.

2. Bidang Fikih:

- Taklid terhadap mazhab Syafi'i, yang menjadi salah satu mazhab fikih yang dianut oleh warga NU.

- Taklid terhadap fatwa-fatwa dan pandangan ulama NU dalam memecahkan masalah-masalah fikih yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

- Taklid terhadap kitab-kitab fikih yang diajarkan oleh ulama NU, seperti Kitab Fathul Mu'in dan Kitab Minhajul Muslim.

3. Bidang Akhlak (Tasawuf):

- Taklid terhadap nilai-nilai kesalehan dan kebajikan yang diajarkan dalam ajaran tasawuf.

- Taklid terhadap praktik-praktik ibadah dan dzikir yang diajarkan oleh tarekat-tarekat dalam NU, seperti tarekat Qadiriyah, Naqshbandiyah, atau Syadziliyah.

- Taklid terhadap nasehat-nasehat dan ajaran moral dari para guru spiritual (kiai) dalam memperbaiki akhlak dan menjalani kehidupan yang bermartabat.

Tentu saja, tingkat taklid yang dilakukan oleh setiap individu dalam warga NU dapat bervariasi tergantung pada pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran pribadi. Taklid yang dilakukan di sini mengacu pada mengikuti pandangan dan pemahaman yang diajarkan oleh ulama dan tokoh-tokoh NU dalam bidang-bidang tersebut.