Pagi itu, saya, seorang siswa sekolah menengah, bangun lebih awal dari biasanya untuk bersiap-siap menjalani rutinitas harian selama bulan Ramadan. Saya berniat untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh semangat dan berusaha mengoptimalkan waktu selama bulan suci ini.

Saya segera pergi ke dapur untuk bersiap-siap sahur bersama keluarga saya. Kita menyiapkan makanan yang bergizi untuk memastikan kita memiliki energi yang cukup sepanjang hari. Setelah sahur, saya melanjutkan dengan melakukan shalat tahajud dan membaca Al-Quran sebelum waktunya untuk berangkat sekolah.

Di sekolah, saya berusaha menjaga konsentrasi meskipun perut saya mulai terasa lapar. Saya tetap mengikuti pelajaran dan berusaha untuk tidak menggugah perhatian teman-teman saya tentang keadaan saya yang sedang berpuasa. Setelah pulang sekolah, saya istirahat sejenak untuk beristirahat dan menjaga kondisi tubuh saya.

Sore hari, saya berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan di masjid setempat. Dia bergabung dengan keluarganya untuk melaksanakan ibadah tarawih, salat sunnah yang dilakukan setelah shalat isya di bulan Ramadan. saya merasa tenang dan khusyuk dalam beribadah, merenungkan makna dari setiap ayat yang dibaca.

Setelah tarawih, saya kembali pulang dan melanjutkan waktu senggang untuk membantu ibu menyiapkan makanan berbuka puasa, atau yang sering disebut dengan istilah "buka bersama" di rumah. Saya menikmati hidangan yang lezat dan berbicara tentang pengalaman harian kita selama Ramadan. Saya juga meluangkan waktu untuk membaca Al-Quran dan berdoa sebelum tidur.

Keesokan harinya, saya bangun kembali untuk menjalani rutinitas yang sama, mulai dari sahur sampai tarawih. Meskipun saya merasa lelah akibat kurang tidur dan puasa, tetapi semangatku tetap tinggi untuk menjalankan ibadah dengan penuh penghayatan. Saya merasa berbahagia dan bersyukur dapat menjalani bulan Ramadan dengan baik, dan saya berharap agar bulan ini membawa banyak berkah dan keberkahan dalam hidupnya.