Jawaban:

Dalam konteks sejarah dan agama, tidak ada hubungan langsung antara Nabi Muhammad SAW (Shallallahu 'Alaihi wa Sallam) dengan negara modern Israel. Nabi Muhammad SAW adalah pendiri agama Islam dan pemimpin umat Muslim pada abad ke-7 Masehi di wilayah Arab Saudi.

Israel, sebagai negara modern, didirikan pada tahun 1948. Pendirian negara Israel melibatkan sejarah, politik, dan konflik yang kompleks di Timur Tengah, terkait dengan klaim wilayah dan hak-hak Palestina.

Namun, dalam konteks agama Islam, ada hubungan historis antara umat Islam dan Tanah Suci, termasuk wilayah yang saat ini menjadi Israel dan Palestina. Dalam Islam, Tanah Suci (termasuk Kota Suci Jerusalem) memiliki signifikansi penting sebagai tempat bersejarah bagi para nabi dan tempat berdirinya beberapa situs suci Islam, seperti Masjid Al-Aqsa.

Dalam sejarah Islam, pada masa awal Islam, Jerusalem merupakan kiblat pertama dalam shalat sebelum perubahan kiblat ke Mekah. Selain itu, dalam tradisi Islam, Nabi Muhammad SAW memiliki perjalanan spiritual ke Jerusalem dan melakukan perjalanan malam (Isra' Mi'raj) ke langit.

Penting untuk diingat bahwa hubungan antara Israel dan negara-negara Muslim, termasuk umat Islam secara keseluruhan, memiliki dinamika yang kompleks dan beragam di sepanjang sejarah. Ini melibatkan aspek politik, sejarah, sosial, dan agama yang berbeda-beda bagi setiap individu atau kelompok.