Beberapa ciri yang melekat pada komunikasi yang bersifat transaksional adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Spesifik: Komunikasi transaksional umumnya dilakukan dengan tujuan yang jelas dan spesifik. Pihak yang terlibat dalam komunikasi ini berusaha untuk mencapai hasil atau tujuan tertentu, seperti memperoleh informasi, membuat kesepakatan, atau melakukan transaksi bisnis.

2. Pertukaran Informasi: Komunikasi transaksional melibatkan pertukaran informasi yang relatif singkat dan langsung. Pihak yang terlibat berfokus pada pertukaran informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka, tanpa melibatkan banyak aspek non-terkait.

3. Efisiensi: Komunikasi transaksional biasanya dilakukan dengan efisiensi waktu dan usaha. Pihak yang terlibat berusaha untuk menyelesaikan komunikasi dengan cepat dan tanpa banyak tambahan informasi atau percakapan yang tidak relevan.

4. Komunikasi Tertulis: Komunikasi transaksional seringkali dilakukan secara tertulis, seperti melalui email, pesan teks, atau surat resmi. Keuntungan dari komunikasi tertulis adalah kejelasan pesan, catatan tertulis untuk referensi, dan bukti transaksi yang dapat digunakan di masa depan.

5. Fokus pada Transaksi: Komunikasi transaksional cenderung berfokus pada aspek transaksi atau tindakan yang harus dilakukan. Pihak yang terlibat memusatkan perhatian pada kesepakatan, perubahan status, atau langkah-langkah konkret yang perlu diambil.

6. Minimnya Hubungan Personal: Komunikasi transaksional biasanya kurang berfokus pada membangun hubungan personal atau interaksi sosial yang lebih dalam. Pihak yang terlibat lebih memperhatikan fakta dan prosedur daripada ikatan personal.

Meskipun komunikasi transaksional sering digunakan dalam konteks bisnis dan administratif, penting untuk diingat bahwa komunikasi manusia dapat melibatkan berbagai jenis dan tingkat kompleksitas yang berbeda.