Ada beberapa jenis konstruksi pada bangunan, yaitu:

Konstruksi beton bertulang (RC): menggunakan campuran beton dan tulangan baja untuk membentuk struktur.

Konstruksi kayu: menggunakan kayu sebagai material utama untuk membentuk struktur.

Konstruksi besi: menggunakan besi sebagai material utama untuk membentuk struktur.

Konstruksi baja: menggunakan baja sebagai material utama untuk membentuk struktur.

Ada beberapa jenis struktur pada bangunan sederhana rumah 1 (lantai), yaitu:

Struktur rangka kayu: menggunakan kayu sebagai material utama untuk membentuk struktur lantai.

Struktur rangka besi: menggunakan besi sebagai material utama untuk membentuk struktur lantai.

Struktur rangka baja: menggunakan baja sebagai material utama untuk membentuk struktur lantai.

Saya tidak tahu jenis-jenis apa yang Anda maksud. Silakan spesifikkan agar saya dapat membantu Anda dengan lebih baik.

Ada beberapa komponen konstruksi lantai, yaitu:

Penutup lantai (floor covering): bahan yang digunakan untuk menutupi lantai seperti karpet, keramik, marmer, atau parquet.

Struktur lantai (floor structure): material yang digunakan untuk membentuk struktur lantai seperti kayu, besi, baja, atau beton.

Penyangga lantai (floor support): material yang digunakan untuk menyangga struktur lantai seperti tiang, kolom, atau pondasi.

Ada beberapa jenis kayu di Indonesia yang biasa digunakan dalam bangunan, yaitu:

Kayu jati (Tectona grandis)

Kayu merbau (Intsia palembanica)

Kayu meranti (Shorea sp.)

Kayu ulin (Eusideroxylon zwageri)

Kuda-kuda adalah struktur yang terdiri dari dua buah tiang atau kolom yang disambungkan oleh suatu balok atau gording. Kuda-kuda biasanya digunakan untuk menyangga atap pada bangunan.

Ada beberapa jenis dan ukuran kayu yang bisa digunakan pada bangunan, yaitu:

Kayu jati: ukuran diameter mulai dari 10 cm hingga 40 cm.

Kayu merbau: ukuran diameter mulai dari 15 cm hingga 50 cm.

Kayu meranti: ukuran diameter mulai dari 10 cm hingga 40 cm.

Kayu ulin: ukuran diameter mulai dari 15 cm hingga 50 cm.

Berikut adalah urutan/tahap/proses dalam membuat desain/gambar kerja/DED:

Studi kelayakan: melakukan analisis kelayakan proyek untuk menentukan apakah proyek tersebut dapat dilakukan atau tidak.

Perencanaan: menentukan konsep desain yang akan digunakan, menentukan material yang akan digunakan, dan menentukan spesifikasi teknis lainnya.

Desain detail: menggambar gambar kerja/DED yang mencakup detail-detail konstruksi seperti ukuran kayu, jenis material, dan lain-lain.

Pembuatan gambar kerja/DED: menggambar gambar kerja/DED sesuai dengan desain yang telah dibuat.

Persetujuan gambar kerja/DED: mendapatkan persetujuan dari instansi terkait sebelum proyek dapat dimulai.

Ada beberapa jenis gambar kerja/DED, yaitu:

Gambar arsitektur: menggambarkan konsep desain arsitektur seperti layout, tampilan bangunan, dan lain-lain.

Gambar struktur: menggambarkan struktur bangunan seperti kolom, balok, dan tiang.

Gambar mekanikal dan elektrikal (M&E): menggambarkan instalasi sistem mekanikal dan elektrikal seperti pipa, kabel, dan lain-lain.

Gambar finishing: menggambarkan detail-detail finishing seperti keramik, marmer, dan lain-lain.

Menurut saya, desain dalam pembangunan yang baik untuk kelangsungan kehidupan dan bumi itu sendiri harus mempertimbangkan aspek-aspek seperti efisiensi energi, penggunaan material yang ramah lingkungan, dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan. Desain seperti ini akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga keseimbangan alam, sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup di bumi.