PT. Lisney (nama perusahaan permisalan), yang bergerak dalam industri

Berikut ini adalah pertanyaan dari berlianapps01 pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

PT. Lisney (nama perusahaan permisalan), yang bergerak dalam industri taman hiburan dan kartun telah meraih keuntungan di Jepang dan Amerika Serikat. Langkah selanjutnya adalah masuk ke pasar Asia, seperti Indonesia sebagai target utamanya. Argumen dan Ekspektasi proyek adalah 150 juta masyarakat Indonesia dan perhatian pemerintah dalam penawaran insentif serta proyek ini akan menciptakan 30.000 lapangan pekerjaan baru. Namun yang terjadi, PT. Lisney diboikot oleh beberapa organisasi masyarakat (ormas), LSM dan pihak tertentu di Indonesia karena terdapat kesalahan asumsi terhadap konsep pemasaran berbasis selera dan pilihan produk yang ditawarkan di Indonesia. Sebagai contoh, kebijakan untuk menyediakan produk minuman alkohol di taman hiburan, padahal budaya di Indonesia tidak ada budaya minum alkohol di taman hiburan. Kemudian penyediaan kopi dan bacon seperti budaya Amerika, dan tidak menyediakan es teh dan nasi goreng seperti yang diinginkan konsumen Indonesia. Kegagalan ini disebabkan adanya kesalahan penafsiran budaya.Bagaimana analisa Anda dan solusi yang Anda tawarkan terhadap kasus tersebut!

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Analisa.

PT. Lisney bergerak dalam industri taman hiburan dan kartun telah terbukti profitibilitasnya pada pasar JEPANG dan US.

Potensi 30,000 lapangan kerja baru.

150juta masyarakat indonesia sebagai calon pengunjung.

PT. Lisney diboikot oleh LSM dan pihak tertentu karena kesalahan asumsi konsep pemasaran berbasis selera dan produk.

Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk islam.

Indonesia memiliki diversifikasi kebudayaan.

Indonesia memiliki unsur kebersamaan.

Solusi yang bisa ditawarkan.

- Sebaiknya dilakukan pertemuan koordinasi dengan Ormas, RW, Walkot, gubernur, perwakilan kementrian industri kreatif dan pariwisata, LSM dan pihak tertentu untuk menelaah apakah boikot hanya berdasarkan produk konsumsi atau terdapat argumen lainnya. Bila ada perlu diluruskan.

- Sebaiknya juga dipertimbangkan untuk menggunakan konsep pemasaran sosial. Seperti membuka ruang kosong dan kesempatan untuk setiap individu / kelompok untuk melakukan pentas kebudayaan.

- Selanjutnya memperbaiki konsep pemasaran berbasis selera dan

pilihan produk yang ditawarkan di Indonesia menghilangkan produk minuman alkohol, dan produk tidak halal lainnya.

Mengubah selera makanan sesuai keinginan konsumen indonesia seperti nasi goreng, soto, es teh, sate, Sop Buntut, Sop Iga, Pindang, dll.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh hartantojaya dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 09 Aug 23