Penjelasan:

Contoh kasus fungsional tetapi kompromitif adalah ketika seorang karyawan bekerja dengan baik dan efisien dalam menjalankan tugas-tugasnya, tetapi dalam prosesnya ia melanggar etika atau nilai-nilai perusahaan. Meskipun hasil kerjanya dapat dianggap baik, tindakan yang ia lakukan merusak citra perusahaan atau melanggar kebijakan yang telah ditetapkan.

Misalnya, seorang karyawan di sebuah perusahaan teknologi memiliki akses ke data sensitif pelanggan. Dia menggunakan akses ini untuk membocorkan informasi pelanggan kepada pihak luar atau menjualnya untuk keuntungan pribadi. Dalam hal ini, karyawan tersebut secara fungsional melakukan pekerjaannya dengan baik dalam hal efisiensi dan kinerja, tetapi tindakannya melanggar etika bisnis dan berpotensi merugikan perusahaan dan pelanggan.

Kasus seperti ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang dapat berkinerja baik dari segi tugas dan tanggung jawabnya, kompromis etika atau melanggar aturan dapat memiliki konsekuensi yang serius bagi perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memastikan bahwa karyawan tidak hanya berkinerja baik secara fungsional, tetapi juga mematuhi nilai-nilai, etika, dan kebijakan perusahaan.