Doa Nina Sepulang sekolah, Nina tampak sedih dan murung. Tidak seperti biasanya,

Berikut ini adalah pertanyaan dari rubenalonsomanalu pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Doa NinaSepulang sekolah, Nina tampak sedih dan murung. Tidak
seperti biasanya, ia langsung masuk kamar dan agak lama tidak
keluar. Makanan yang telah disiapkan ibunya di meja, masih utuh.
Ibu yang sejak pagi sibuk membereskan rumah, menghampiri
kamar Nina, dan memanggilnya dengan suara lembut. “Nina, ayo
makan dulu! Ibu sudah menyiapkan ayam goreng kesukaanmu”.
Nina pun perlahan keluar kamar, menuju meja makan.
Tanpa banyak bicara, Nina mencuci tangannya, kemudian
mengisi piring dengan nasi dan lauknya, dan mulai makan. “Nina,
biasanya kamu berdoa dulu, sebelum makan?” Tanya ibunya. Nina
pun mulai menjawab: “Percuma bu! Nina berdoa tiap saat agar
menjadi juara 1, lomba menyanyi solo di tingkat kecamatan. Eh
hanya juara 3. Kalau saja menjadi juara 1, selain dapat hadiah,Nina juga bisa ikut lomba tingkat kabupaten” jawab Nina kecewa.
“Nina, ibu mengerti perasaanmu. Tapi dengan doa, Nina juga
dapat menyampaikan keluhan dan kekecewaan kepada Tuhan!”
jawab ibu. Nina pun berkata: “Ini semua gara-gara ibu yang selalu
menyuruh Nina latihan menari! Jadi persiapan lomba menyanyi
solo terganggu!
Mana ada lomba tari tradisional!?” Mendengar jawaban Nina,
Ibu tetap tersenyum: “Maafkan ibu, mungkin ibu yang salah. Tapi
Nina jangan meninggalkan doa ya?!” jawab ibu.
Sepekan telah berlalu. Sepulang sekolah, Nina tampak ceria. Ia
pulang setengah berlari. Nina langsung menuju dapur: “bu…, Ibu
dimana?!” Nina mencari ibunya. “Nina, ibu di tempat jemuran. Ada
apa Nina?!” jawab ibunya. Nina pun menuju tempat jemuran “Ibu,
ada lomba tari tradisional di provinsi! Kepala sekolah meminta
Nina mengikuti lomba itu!” Kata Nina dengan semangat.
“Syukurlah, ini kesempatanmu Nina. Ibu mendoakanmu.
Rajinlah berlatih dan jangan lupa berdoa…” dukung ibunya. Sejak
pengumuman lomba tari tradisional, Nina giat berlatih. Selain ibu
yang mendukung dengan doa, Nina pun selalu menyempatkan
waktu untuk berdoa.
Hari yang ditunggu telah tiba, Nina didampingi ibu dan
gurunya, berangkat ke kota Bandung untuk mengikuti lomba
tarian tradisional tingkat provinsi. Pelaksanaan lomba dimulai.
Setelah pembukaan, panitia lomba mulai memanggil peserta demi
peserta untuk menampilkan tarian tradisionalnya masing-masing.
Beberapa peserta telah menampilkan tarian kebanggaannya. Kini
giliran Nina, dengan nomor undian 5, untuk naik ke panggung.
Sebelum naik ke atas panggung, Nina menyempatkan diri untuk
membuat tanda salib. Dalam hatinya ia minta kepada Tuhan
untuk memberkatinya. Nina pun mulai menampilkan tariannya
untuk mendapat penilaian dari dewan juri. Di tempat duduknya,
ibu bersama guru pendamping mendukung dengan doa. Akhirnya
seluruh peserta, yaitu 27 penari, dapat menampilkan tarian
tradisional, dan waktu perlombaan telah selesai.
Pada saat pengumuman, dewan juri pun menyebutkan nama
juara-juara. Dimulai dari juara harapan III hingga juara II. Nama
Nina tak pernah disebut. Nina pun mulai cemas. Hingga akhirnya
ia menangis terharu, ketika ibunya memeluknya, seiring dengan
terdengarnya nama Nina yang dinyatakan sebagai Juara Pertama.
Nina pun naik ke atas pentas bersama para juara lainnya. Pada
kesempatan itu, Nina dapat bersalaman dengan Ibu Gubernur,
yang memberinya piagam penghargaan, piala dan berbagai
hadiah. Nina tidak mengira, jika tarian tradisional yang ia pelajari
atas dukungan ibunya, membuat dirinya sebagai juara tingkat
provinsi. Di samping beasiswa, Nina pun mendapat tiket wisata
ke Pulau Bali bersama ibu dan guru pendampingnya.
Turun dari panggung, Nina menuju ibunya yang telah
menunggu. Nina memeluk ibunya “Terima kasih ibu, ibu telah
memilihkan jalan yang terbaik untuk Nina” ujar Nina. Ibu pun
membisikkan ke telinga Nina : “Berterima kasihlah kepada Yesus,
yang mengabulkan doamu, jauh melebihi yang kamu harapkan”
Nina pun mengucapkan terima kasih kepada Yesus di dalam
hatinya. Nina pun teringat ketika ibunya mengatakan bahwa
bakat Nina adalah menari. Meskipun Nina tahu bahwa ibunya
tidak pernah melarangnya menyanyi. (sumber: Mardika, SFK)
Tugas
a. Dalam doanya, Nina ingin menjadi juara I menyanyi solo, tapi
ia hanya juara III. Apakah Tuhan tidak mau mengabulkan
doanya? Jelaskan!
b. Mengapa ibu mengarahkan Nina untuk menekuni tari
tradisional, meskipun tidak melarangnya menyanyi solo?
c. Berdasarkan cerita di atas, pelajaran apa yang bisa kamu
petik, mengenai cara Tuhan mengabulkan doa-doa kita?
d. Menurut pengalamanmu, pernahkah kamu merasa bahwa
Tuhan tidak mengabulkan doa permohonanmu? Jelaskan
secara singkat!

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

aku jawab bagian C

yaitu teruslah 'berdoa' kepada yang maha kuasa

Penjelasan:

berdoa dapat menenangkan pikiran kita.Dengan berdoa semua pekerjaan dapat kita selesaikan dengan mudah dan cepat

SEMOGA MEMBANTU

MAAF KALAU SALAH

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh SasugaGetoChan dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 26 Jun 21