Jawaban:

Kebebasan dan merdeka memiliki arti yang cukup dalam bagi kita. Karena sebagai individu kita memerlukan kebebasan dalam menentukan pilihan, termasuk memilih untuk meminati suatu bidang tertentu dan menyalurkan bakat yang kita punya.

Bakat dan minat merupakan suatu keidentikan yang unik pada setiap individu, maka dari itu kami mencoba mengulas bakat dan minat dari perspektif psikologi pendidikan serta kebebasan dalam menyalurkan bakat dan minat bersama Pak Herdian, S.Psi., M.Psi. dengan melakukan wawancara via whatsApp pada hari Senin, 17 Agustus 2020. Berikut hasil wawancara dengan Pak Herdian S.Psi., M.Psi.

Apa definisi dari bakat dan minat ditinjau dari psikologi pendidikan?

Bakat itu kemampuan dasar bawaan yang sifatnya genetik. Kemampuan ini dapat menjadi pembeda antar individu. Jika individu mengetahui bakatnya, maka akan menjadi salah satu kekuatan untuk meraih kesuksesan dalam kehidupannya.

Sedangkan minat adalah ketertarikan individu terhadap sesuatu. Minat bersifat dinamis. Terkadang naik terkadang turun dan hal ini sangat bergantung pada kondisi psikologis individu, salah satunya motivasi. Tentunya kita tau bahwa motivasi ini adalah penggerak individu dalam mempelajari suatu hal yang baru.

Dalam perspektif psikologi pendidikan pun bakat ada macamnya. Yaitu bakat umum dan khusus. Bakat umum sifatnya semua orang memiliki hal yang sama, seperti tingkat intelektual. Sedangkan bakat khusus adalah bakat yang tidak semua orang punya, seperti seni.

Bagaimana proses terbentuknya bakat dan minat?

Bakat yang sifatnya bawaan tentunya tidak serta merta dapat muncul tanpa stimulus. Seseorang yang berpotensi memiliki bakat seni akan sulit berkembang dalam lingkungan yang tidak mendukung seni tersebut. Maka lingkungan pun memiliki andil dalam membentuk bakat pada individu. Begitupun dengan minat. Namun perbedaan minat dengan bakat yaitu minat tidak sekonsisten seseorang dalam menggeluti bakatnya.

Bagaimana kaitannya kemerdekaan individu dengan bakat dan minat individu itu sendiri?

Seseorang akan merdeka jika bakat dan minatnya mendapatkan ruang dan waktu dalam mengekspresikannya. Kemerdekaan itu sendiri secara psikologis dapat mendorong seseorang untuk mengaktualisasikan kehidupannya. Dan orang yang mampu beraktualisasi biasanya kesejahteraan psikologisnya dalam keadaan puncak.

Namun, pendidikan di Indonesia khususnya penyaluran bakat dan minat menurut saya masih dalam proses menuju “kemerdekaan” hal ini dilatarbelakangi oleh banyak hal yang sifatnya sangat kompleks.

Sehingga, setiap individu tentunya harus memiliki kebebasan dalam menggeluti bakat dan minat. Bebas yang beraturan tentunya. Setiap pendidik dan lingkungan terdekat pun harus menyediakan wadah yang mampu menstimulus perkembangan bakat dan minat individu agar dapat optimal.

Kiat – kiat apa saja yang dapat kita lakukan untuk mengoptimalkan bakat dan minat kita?

Optimalisasi bakat dan minat dapat dilakukan dengan kebebasan dalam mengembangkan bakat dan minat itu sendiri. Disamping itu perlunya menjaga kondisi psikologis terutama motivasi agar terus menjadi penggerak. Mencari lingkungan yang mendukung juga dapat dilakukan untuk dapat mengembangkan bakat atau minat.

Adapun banyak kiat-kiat yang dapat dilakukan agar penyaluran bakat dan minat mencapai arti kemerdekaan. Bisa menyalurkan diluar pendidikan formal. Contohnya les belajar, jika (keinginan) les itu dari dalam diri sendiri, kemungkinan sekolah kurang menstimulus minat dan bakatnya dia sehingga memerlukan waktu yang lebih untuk belajar.