Berikut ini adalah pertanyaan dari ricosibuea221 pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Syalom!!!!!!!!
Satu pertanyaan yang cukup menarik dan patut kita renungkan “Siapakah sesamaku manusia?” Pertanyaan ini dilontarkan oleh Ahli Taurat pada waktu itu, dengan satu tujuan untuk mencobai Yesus. Namun bukan sikap mencobai Yesus yang akan kita bahas pada saat ini namun pertanyaan Ahli Taurat ini yang perlu kita renungkan bersama “Siapakah sesamaku manusia?”.
Percakapan ini dimulai dari seorang Ahli Taurat yang bertanya kepada Yesus, “Guru apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup kekal?”. Pada ayat yang ke-26 Tuhan Yesus menjawab, “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat?”. Tuhan Yesus tidak langsung menjawab pertanyaan ini, sebab Tuhan Yesus tahu bahwa Ahli Taurat ini mengetahui jawabannya. Ia adalah seorang Ahli Taurat yang tentunya membaca Taurat setiap hari. Orang Yahudi ortodoks yang ketat biasanya memakai kotak-kotak kecil yang disebut “phylactery” yang berisikan ayat-ayat tertentu dari Alkitab dan digantungkan di sekeliling jubah mereka (ayat-ayat tertentu itu adalah Kel. 13:1-10; Ul. 6:4-9; 11:13-20).
Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."(27). Pada ayat inilah terlihat bahwa Ahli Taurat tersebut sedang mencobai Yesus. Sebenarnya ia telah tau jawabannya. Tuhan Yesus berkata, perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.
Ahli Taurat bertanya “Siapakah sesamaku manusia?”
Siapakah sesamaku manusia? Bagi orang Yahudi, yang menjadi sesamanya adalah orang-orang sebangsanya. Di luar itu adalah bangsa kafir. Orang Yahudi adalah keturuan Abraham, yang mana keturunan Abraham dibedakan dari semua bangsa lainnya. Israel menyadari dirinya sebagai bangsa yang secara unik dibedakan dari bangsa-bangsa lain, karena dipisahkan bagi Tuhan Allah sesudah keluaran dari Mesir (Ul. 26:5).
Pertanyaan yang penting, adalah bukan siapakah sesamaku manusia?, namun yang terpenting adalah “Apakah saya membawakan diri sebagai seorang sesama manusia?
Menurut saudara-saudara siapakah sesama manusia? Apakah orang-orang yang setiap hari kita jumpai dan kita sapa? Apakah sesama kita itu hanya teman-taman kita di gereja atau di sekolah? Apakah sesama kita itu hanya orang-orang yang seiman dengan kita? Tuhan Yesus tidak langsung menjawab pertanyaan ini, namun Tuhan Yesus menceritakan suatu perumpamaan.
Tuhan Yesus mengisahkan tentang seorang yang melakukan perjalanan dari Yerusalem ke Yerikho. Jalan ini merupakan jalan yang sangat berbahaya, karena sering terjadi perampokan di situ. Orang yang diceritakan oleh Tuhan Yesus, tidak ketinggalan untuk mengalami hal serupa. Ketika orang itu sudah sekarat, lewatlah seorang imam, orang Lewi, dan orang Samaria.
- Datanglah seorang Imam, namun ia tergesa-gesa menghindar. Karena ia takut akan menjadi najis, sehingga mengakibatkan ia tidak bisa melayani di Bait Allah. Baginya Bait Allah dengan segala liturginya lebih berharga dari seorang manusia yang membutuhkan pertolongan.
- Datang seorang Lewi, ia mendekat namun kemudian menghindar.Mungkin saja ia berpikir bahwa ini adalah taktik dari para perampok. Bagi orang Lewi yang terpenting adalah keamanan diri sendiri.
- Kemudian datang seorang Samaria. Orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria . Namun orang Samaria ini, menerobos gap di antara mereka, dan ia menolong orang yang dirampok tersebut.
Melalui cerita ini Tuhan Yesus memberi jawaban atas pertanyaan Ahli Taurat tersebut
Siapakah sesamaku manusia?
1. Setiap orang yang saya jumpai dalam hidup saya
Dari kisah yang diceritakan oleh Tuhan Yesus, Yesus mau menunjukan kepada orang-orang Yahudi, bahwa pemahaman mereka selama ini tentang siapa sesama mereka adalah salah. Sesama mereka bukanlah hanya sebatas sesama orang Yahudi saja, namun bangsa lain adalah sesama mereka juga. Tuhan Yesus mau mematahkan pikiran fundamental mereka, yang berpikir bahwa mereka lebih baik dari bangsa lain (khususnya orang Samaria dalam cerita ini). Tuhan Yesus menunjukkan bahwa orang Samariapun bisa berbuat baik.
Ilustrasi: Tokoh-tokoh agama kristen yang bergerak dalam bidang misi kemanusia:
- Bunda Teresa
- Daniel Alexander
Kedua tokoh ini adalah dua generasi yang berbeda. Bunda Teresa sudah wafat, dan Pak Daniel Alexander masih hidup sampai sekarang. Bunda Teresa meninggalkan kehidupannya di Biara, hanya untuk orang-orang terpinggirkan di Calcuta. Bunda Teresa membalut luka orang Calcuta, menghibur hati yang sedih, dan ia menempatkan kembali orang-orang terpinggirkan ini sebagai manusia. Pak Daniel Alexander adalah orang Surabaya, yang sekarang tinggal di Nabire, Papua. Beliau mengabdikan dirinya untuk orang-orang di pedalaman Papua. Sebagian besar pedalaman Papua mengecap pendidikan karena misi beliau. Dan banyak anak-anak pedalaman Papua yang telah berhasil ia sekolahkan.
Penjelasan:
semoga bermanfaat:)
#jadikan jawaban yang terbaik
#semangat belajar dirumah
#jangan lupa berdoa sebelum belajar
like and follow saya:)
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh sinagasariana0 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 12 May 21