Berdasarkan spora yang dihasilkan tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi 3 macam

Berikut ini adalah pertanyaan dari rahawi2115 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Berdasarkan spora yang dihasilkan tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi 3 macam Gambarkan bagan metagenesis paku homospora dan paku heterospora!

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Berdasarkan spora yang dihasilkan tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu homospora, heterospora dan peralihan. Paku homospora memiliki ukuran dan bentuk spora yang sama. Paku heterospora memiliki ukuran, bentuk dan jenis spora yang berbeda. Paku heterospora memiliki ukuran dan bentuk spora yang sama tetapi jenis berbeda.

Pembahasan

Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah tumbuhan Sporophyta yaitu tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora (aseksual).

Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Selnya bersifat prokariotik yaitu terdapat membran inti.

2. Pada dinding selnya mengandung selulosa.

3. Merupakan tumbuhan kormophyta (kormus) karena dapat dibedakan akar, batang dan daun sejati.

4. Memiliki pembuluh angkut xilem dan floem (tracheophyta).

5. Berkembangbiak dengan spora.

6. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) dari fase gametofit ke fase sporofit.

7. Daun muda menggulung.

Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan dari fase seksual dan fase aseksual yang disebut dengan metagenesis. Pada metagenesis terdiri dari fase gametofit dan fase sporofit.

Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing fase:

A. Fase gametofit

Spora yang jatuh ditempat yang lembab akan berkembang menjadi protalium. Protalium memiliki masa hidup yang sangat singkat dan memiliki ukuran kecil.  

Fase gametofit pada tumbuhan paku adalah protalium. Fase gametofit adalah fase seksual pada tumbuhan paku dan berlangsung sangat singkat. Protalium bersifat haploid terbentuk melalui pembelahan mitosis dari spora. Protalium menghasilkan sel gamet jantan dan betina. Hasil  pembuahan sel gamet jantan dan betina akan menghasilkan zigot diploid (2n) yang akan berkembang menjadi tumbuhan paku (2n). Selanjutnya tumbuhan paku akan berkembang menjadi tumbuhan sporofit.

B. Fase sporofit

Fase sporofit tumbuhan paku adalah pada tumbuhan paku dewasa. Tumbuhan paku berkembang dari embrio hasil pembuahan gamet jantan dan betina. Pada tumbuhan paku bersifat diploid (2n). Pada tumbuhan paku terbentuk sporofil yaitu daun berspora. Spora-spora tersebut terbentuk melalui pembelahan meiois sehingga spora yang dihasilkan bersifat haploid (n). Spora tumbuhan paku dilindungi oleh kotak spora yaitu sporangium, sementara indusium merupakan pelindung sporangium. Spora-spora ini terletak di permukaan bawah daun yang berkelompok disebut sorus.

Berikut ini bagan metagenesis pada tumbuhan paku:

Spora ---> protalium ---> anteridium (alat kelamin jantan) dan arkegonium (alat kelamin betina) ---> sperma (gamet jantan) dan ovum (gamet betina) ---> zigot ---> tumbuhan paku ---> sporofil (daun berspora) ---> sporogonium ---> sporangium ---> spora.

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan tumbuhan paku dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Tumbuhan paku homospora

Tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran dan jenisnya sama.

Contohnya adalah Lycopodium clavatum ( Paku kawat )

2. Tumbuhan paku Heterospora

Tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran dan jenisnya berbeda.

Contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella sp. (Paku rane)

3. Tumbuhan paku peralihan

Tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran sama tetapi jenisnya berbeda.

Contohnya adalah Paku ekor kuda (Equisetum debile)

Tumbuhan paku dikelompokkan menjadi 3 divisi yaitu:

1. Equisetinae (Paku Ekor Kuda)

Paku ekor kuda dapat ditemukan khususnya di tempat-tempat yang lembab. Batangnya bercabang, beruas-ruas, berkarang dan mengandung zat kersik. Tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai bahan penggosok. Contohnya Equisetum debile.

2. Filicinae (Paku Sejati)

Tumbuhan paku sejati merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering dijumpai karena dijadikan tanaman hias. Contohnya adalah suplir (Adiantum cuneatum), simbar menjangan (Platycerium coronatium), dan paku sarang burung (Asplenium nidus). Tumbuhan tersebut biasa hidup di tempat yang lembap dan sedikit berair. Daunnya lebar dan tulang daunnya dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, tidak ada perbedaan bentuk daun antara daun fertil  (brespora) dan daun steril (tidak berspora).

3. Hydropteridales (Paku Air)

Paku air merupakan tumbuhan paku yang hidup di air. Contohnya adalah Salvinia natans dan Marsilea crenata (semanggi). Paku tersebut berada pada habitat yang beda dari jenis paku lainnya, yaitu daratan yang penuh dengan genangan air, misalnya pada persawahan.

Pelajari lebih lanjut

1. peranan sporofit dan gametofit: yomemimo.com/tugas/14401296

2. perbedaan tumbuhan paku dan lumut: yomemimo.com/tugas/2244892

3. pembagian spermatophyta berdasar tempat: yomemimo.com/tugas/14392588

Detil jawaban

Kelas: 10

Mapel: Biologi

Bab: Plantae

Kode: 10.4.8

Kata kunci: tumbuhan paku, paku peralihan, jenis spora, homospora, heterospora, peralihan

Berdasarkan spora yang dihasilkan tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu homospora, heterospora dan peralihan. Paku homospora memiliki ukuran dan bentuk spora yang sama. Paku heterospora memiliki ukuran, bentuk dan jenis spora yang berbeda. Paku heterospora memiliki ukuran dan bentuk spora yang sama tetapi jenis berbeda.
Pembahasan
Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah tumbuhan Sporophyta yaitu tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora (aseksual).
Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Selnya bersifat prokariotik yaitu terdapat membran inti.
2. Pada dinding selnya mengandung selulosa.
3. Merupakan tumbuhan kormophyta (kormus) karena dapat dibedakan akar, batang dan daun sejati.
4. Memiliki pembuluh angkut xilem dan floem (tracheophyta).
5. Berkembangbiak dengan spora.
6. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) dari fase gametofit ke fase sporofit.
7. Daun muda menggulung.
Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan dari fase seksual dan fase aseksual yang disebut dengan metagenesis. Pada metagenesis terdiri dari fase gametofit dan fase sporofit.
Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing fase:
A. Fase gametofit
Spora yang jatuh ditempat yang lembab akan berkembang menjadi protalium. Protalium memiliki masa hidup yang sangat singkat dan memiliki ukuran kecil.  Fase gametofit pada tumbuhan paku adalah protalium. Fase gametofit adalah fase seksual pada tumbuhan paku dan berlangsung sangat singkat. Protalium bersifat haploid terbentuk melalui pembelahan mitosis dari spora. Protalium menghasilkan sel gamet jantan dan betina. Hasil  pembuahan sel gamet jantan dan betina akan menghasilkan zigot diploid (2n) yang akan berkembang menjadi tumbuhan paku (2n). Selanjutnya tumbuhan paku akan berkembang menjadi tumbuhan sporofit.
B. Fase sporofit
Fase sporofit tumbuhan paku adalah pada tumbuhan paku dewasa. Tumbuhan paku berkembang dari embrio hasil pembuahan gamet jantan dan betina. Pada tumbuhan paku bersifat diploid (2n). Pada tumbuhan paku terbentuk sporofil yaitu daun berspora. Spora-spora tersebut terbentuk melalui pembelahan meiois sehingga spora yang dihasilkan bersifat haploid (n). Spora tumbuhan paku dilindungi oleh kotak spora yaitu sporangium, sementara indusium merupakan pelindung sporangium. Spora-spora ini terletak di permukaan bawah daun yang berkelompok disebut sorus.
Berikut ini bagan metagenesis pada tumbuhan paku:
Spora ---> protalium ---> anteridium (alat kelamin jantan) dan arkegonium (alat kelamin betina) ---> sperma (gamet jantan) dan ovum (gamet betina) ---> zigot ---> tumbuhan paku ---> sporofil (daun berspora) ---> sporogonium ---> sporangium ---> spora.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan tumbuhan paku dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Tumbuhan paku homosporaTumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran dan jenisnya sama.
Contohnya adalah Lycopodium clavatum ( Paku kawat )
2. Tumbuhan paku Heterospora
Tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran dan jenisnya berbeda.
Contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella sp. (Paku rane)
3. Tumbuhan paku peralihan
Tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran sama tetapi jenisnya berbeda.
Contohnya adalah Paku ekor kuda (Equisetum debile)
Tumbuhan paku dikelompokkan menjadi 3 divisi yaitu:
1. Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
Paku ekor kuda dapat ditemukan khususnya di tempat-tempat yang lembab. Batangnya bercabang, beruas-ruas, berkarang dan mengandung zat kersik. Tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai bahan penggosok. Contohnya Equisetum debile.
2. Filicinae (Paku Sejati)
Tumbuhan paku sejati merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering dijumpai karena dijadikan tanaman hias. Contohnya adalah suplir (Adiantum cuneatum), simbar menjangan (Platycerium coronatium), dan paku sarang burung (Asplenium nidus). Tumbuhan tersebut biasa hidup di tempat yang lembap dan sedikit berair. Daunnya lebar dan tulang daunnya dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, tidak ada perbedaan bentuk daun antara daun fertil  (brespora) dan daun steril (tidak berspora).
3. Hydropteridales (Paku Air)
Paku air merupakan tumbuhan paku yang hidup di air. Contohnya adalah Salvinia natans dan Marsilea crenata (semanggi). Paku tersebut berada pada habitat yang beda dari jenis paku lainnya, yaitu daratan yang penuh dengan genangan air, misalnya pada persawahan.
Pelajari lebih lanjut
1. peranan sporofit dan gametofit: https://brainly.co.id/tugas/14401296
2. perbedaan tumbuhan paku dan lumut: https://brainly.co.id/tugas/2244892
3. pembagian spermatophyta berdasar tempat: https://brainly.co.id/tugas/14392588
Detil jawaban
Kelas: 10
Mapel: Biologi
Bab: Plantae
Kode: 10.4.8
Kata kunci: tumbuhan paku, paku peralihan, jenis spora, homospora, heterospora, peralihanBerdasarkan spora yang dihasilkan tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu homospora, heterospora dan peralihan. Paku homospora memiliki ukuran dan bentuk spora yang sama. Paku heterospora memiliki ukuran, bentuk dan jenis spora yang berbeda. Paku heterospora memiliki ukuran dan bentuk spora yang sama tetapi jenis berbeda.
Pembahasan
Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah tumbuhan Sporophyta yaitu tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora (aseksual).
Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Selnya bersifat prokariotik yaitu terdapat membran inti.
2. Pada dinding selnya mengandung selulosa.
3. Merupakan tumbuhan kormophyta (kormus) karena dapat dibedakan akar, batang dan daun sejati.
4. Memiliki pembuluh angkut xilem dan floem (tracheophyta).
5. Berkembangbiak dengan spora.
6. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) dari fase gametofit ke fase sporofit.
7. Daun muda menggulung.
Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan dari fase seksual dan fase aseksual yang disebut dengan metagenesis. Pada metagenesis terdiri dari fase gametofit dan fase sporofit.
Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing fase:
A. Fase gametofit
Spora yang jatuh ditempat yang lembab akan berkembang menjadi protalium. Protalium memiliki masa hidup yang sangat singkat dan memiliki ukuran kecil.  Fase gametofit pada tumbuhan paku adalah protalium. Fase gametofit adalah fase seksual pada tumbuhan paku dan berlangsung sangat singkat. Protalium bersifat haploid terbentuk melalui pembelahan mitosis dari spora. Protalium menghasilkan sel gamet jantan dan betina. Hasil  pembuahan sel gamet jantan dan betina akan menghasilkan zigot diploid (2n) yang akan berkembang menjadi tumbuhan paku (2n). Selanjutnya tumbuhan paku akan berkembang menjadi tumbuhan sporofit.
B. Fase sporofit
Fase sporofit tumbuhan paku adalah pada tumbuhan paku dewasa. Tumbuhan paku berkembang dari embrio hasil pembuahan gamet jantan dan betina. Pada tumbuhan paku bersifat diploid (2n). Pada tumbuhan paku terbentuk sporofil yaitu daun berspora. Spora-spora tersebut terbentuk melalui pembelahan meiois sehingga spora yang dihasilkan bersifat haploid (n). Spora tumbuhan paku dilindungi oleh kotak spora yaitu sporangium, sementara indusium merupakan pelindung sporangium. Spora-spora ini terletak di permukaan bawah daun yang berkelompok disebut sorus.
Berikut ini bagan metagenesis pada tumbuhan paku:
Spora ---> protalium ---> anteridium (alat kelamin jantan) dan arkegonium (alat kelamin betina) ---> sperma (gamet jantan) dan ovum (gamet betina) ---> zigot ---> tumbuhan paku ---> sporofil (daun berspora) ---> sporogonium ---> sporangium ---> spora.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan tumbuhan paku dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Tumbuhan paku homosporaTumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran dan jenisnya sama.
Contohnya adalah Lycopodium clavatum ( Paku kawat )
2. Tumbuhan paku Heterospora
Tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran dan jenisnya berbeda.
Contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella sp. (Paku rane)
3. Tumbuhan paku peralihan
Tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran sama tetapi jenisnya berbeda.
Contohnya adalah Paku ekor kuda (Equisetum debile)
Tumbuhan paku dikelompokkan menjadi 3 divisi yaitu:
1. Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
Paku ekor kuda dapat ditemukan khususnya di tempat-tempat yang lembab. Batangnya bercabang, beruas-ruas, berkarang dan mengandung zat kersik. Tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai bahan penggosok. Contohnya Equisetum debile.
2. Filicinae (Paku Sejati)
Tumbuhan paku sejati merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering dijumpai karena dijadikan tanaman hias. Contohnya adalah suplir (Adiantum cuneatum), simbar menjangan (Platycerium coronatium), dan paku sarang burung (Asplenium nidus). Tumbuhan tersebut biasa hidup di tempat yang lembap dan sedikit berair. Daunnya lebar dan tulang daunnya dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, tidak ada perbedaan bentuk daun antara daun fertil  (brespora) dan daun steril (tidak berspora).
3. Hydropteridales (Paku Air)
Paku air merupakan tumbuhan paku yang hidup di air. Contohnya adalah Salvinia natans dan Marsilea crenata (semanggi). Paku tersebut berada pada habitat yang beda dari jenis paku lainnya, yaitu daratan yang penuh dengan genangan air, misalnya pada persawahan.
Pelajari lebih lanjut
1. peranan sporofit dan gametofit: https://brainly.co.id/tugas/14401296
2. perbedaan tumbuhan paku dan lumut: https://brainly.co.id/tugas/2244892
3. pembagian spermatophyta berdasar tempat: https://brainly.co.id/tugas/14392588
Detil jawaban
Kelas: 10
Mapel: Biologi
Bab: Plantae
Kode: 10.4.8
Kata kunci: tumbuhan paku, paku peralihan, jenis spora, homospora, heterospora, peralihanBerdasarkan spora yang dihasilkan tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu homospora, heterospora dan peralihan. Paku homospora memiliki ukuran dan bentuk spora yang sama. Paku heterospora memiliki ukuran, bentuk dan jenis spora yang berbeda. Paku heterospora memiliki ukuran dan bentuk spora yang sama tetapi jenis berbeda.
Pembahasan
Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah tumbuhan Sporophyta yaitu tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora (aseksual).
Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Selnya bersifat prokariotik yaitu terdapat membran inti.
2. Pada dinding selnya mengandung selulosa.
3. Merupakan tumbuhan kormophyta (kormus) karena dapat dibedakan akar, batang dan daun sejati.
4. Memiliki pembuluh angkut xilem dan floem (tracheophyta).
5. Berkembangbiak dengan spora.
6. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) dari fase gametofit ke fase sporofit.
7. Daun muda menggulung.
Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan dari fase seksual dan fase aseksual yang disebut dengan metagenesis. Pada metagenesis terdiri dari fase gametofit dan fase sporofit.
Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing fase:
A. Fase gametofit
Spora yang jatuh ditempat yang lembab akan berkembang menjadi protalium. Protalium memiliki masa hidup yang sangat singkat dan memiliki ukuran kecil.  Fase gametofit pada tumbuhan paku adalah protalium. Fase gametofit adalah fase seksual pada tumbuhan paku dan berlangsung sangat singkat. Protalium bersifat haploid terbentuk melalui pembelahan mitosis dari spora. Protalium menghasilkan sel gamet jantan dan betina. Hasil  pembuahan sel gamet jantan dan betina akan menghasilkan zigot diploid (2n) yang akan berkembang menjadi tumbuhan paku (2n). Selanjutnya tumbuhan paku akan berkembang menjadi tumbuhan sporofit.
B. Fase sporofit
Fase sporofit tumbuhan paku adalah pada tumbuhan paku dewasa. Tumbuhan paku berkembang dari embrio hasil pembuahan gamet jantan dan betina. Pada tumbuhan paku bersifat diploid (2n). Pada tumbuhan paku terbentuk sporofil yaitu daun berspora. Spora-spora tersebut terbentuk melalui pembelahan meiois sehingga spora yang dihasilkan bersifat haploid (n). Spora tumbuhan paku dilindungi oleh kotak spora yaitu sporangium, sementara indusium merupakan pelindung sporangium. Spora-spora ini terletak di permukaan bawah daun yang berkelompok disebut sorus.
Berikut ini bagan metagenesis pada tumbuhan paku:
Spora ---> protalium ---> anteridium (alat kelamin jantan) dan arkegonium (alat kelamin betina) ---> sperma (gamet jantan) dan ovum (gamet betina) ---> zigot ---> tumbuhan paku ---> sporofil (daun berspora) ---> sporogonium ---> sporangium ---> spora.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan tumbuhan paku dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Tumbuhan paku homosporaTumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran dan jenisnya sama.
Contohnya adalah Lycopodium clavatum ( Paku kawat )
2. Tumbuhan paku Heterospora
Tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran dan jenisnya berbeda.
Contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella sp. (Paku rane)
3. Tumbuhan paku peralihan
Tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran sama tetapi jenisnya berbeda.
Contohnya adalah Paku ekor kuda (Equisetum debile)
Tumbuhan paku dikelompokkan menjadi 3 divisi yaitu:
1. Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
Paku ekor kuda dapat ditemukan khususnya di tempat-tempat yang lembab. Batangnya bercabang, beruas-ruas, berkarang dan mengandung zat kersik. Tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai bahan penggosok. Contohnya Equisetum debile.
2. Filicinae (Paku Sejati)
Tumbuhan paku sejati merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering dijumpai karena dijadikan tanaman hias. Contohnya adalah suplir (Adiantum cuneatum), simbar menjangan (Platycerium coronatium), dan paku sarang burung (Asplenium nidus). Tumbuhan tersebut biasa hidup di tempat yang lembap dan sedikit berair. Daunnya lebar dan tulang daunnya dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, tidak ada perbedaan bentuk daun antara daun fertil  (brespora) dan daun steril (tidak berspora).
3. Hydropteridales (Paku Air)
Paku air merupakan tumbuhan paku yang hidup di air. Contohnya adalah Salvinia natans dan Marsilea crenata (semanggi). Paku tersebut berada pada habitat yang beda dari jenis paku lainnya, yaitu daratan yang penuh dengan genangan air, misalnya pada persawahan.
Pelajari lebih lanjut
1. peranan sporofit dan gametofit: https://brainly.co.id/tugas/14401296
2. perbedaan tumbuhan paku dan lumut: https://brainly.co.id/tugas/2244892
3. pembagian spermatophyta berdasar tempat: https://brainly.co.id/tugas/14392588
Detil jawaban
Kelas: 10
Mapel: Biologi
Bab: Plantae
Kode: 10.4.8
Kata kunci: tumbuhan paku, paku peralihan, jenis spora, homospora, heterospora, peralihan

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh claramatika dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 18 Aug 19