Berikut ini adalah pertanyaan dari kendyresty26 pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Unggah-Ungguh Basa Jawa yaitu aturan adat masyarakat Jawa perihal sopan santun, tatakrama, tatasusila menggunakan Bahasa Jawa. Macam-macam Bahasa Jawa menurut aturan penggunaannya dapat dikelompokkan menjadi 5, yaitu;
Bahasa Ngoko, dibagi menjadi 2 jenis bahasa, yaitu Ngoko Lugu dan Ngoko Andhap (yang dibagi ke dalam 2 jenis bahasa, yaitu Antya Basa dan Basa Antya).
Bahasa Madya, dibagi menjadi 3 jenis bahasa, yaitu Madya Ngoko, Madya Krama, dan Madyantara.
Bahasa Krama, dibagi menjadi 5 jenis bahasa, yaitu Mudha Krama, Kramantara, Wredha Krama, Krama Inggil, dan Krama Desa.
Bahasa Kedaton
Bahasa Kasar
Penjelasan mengenai unggah-ungguh basa Jawa lengkap beserta contoh kalimat unggah-ungguh basa Jawa akan kami ulas pada pembahasan berikut ini.
unggah-ungguh-basa-jawa
A. Bahasa Jawa Ngoko
Bahasa Jawa Ngoko yaitu jenis bahasa jawa yang digunakan untuk berbicara dengan masyarakat umum/ masyarakat biasa.
Bahasa Jawa ngoko dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: ngoko lugu dan ngoko andhap.
1. Ngoko Lugu
Bahasa ngoko lugu fungsinya untuk berbicara atau dialog antara orang tua dengan anak cucunya, masyarakat umum pada umumnya atau seorang anak dengan temannya. Bangsawan dengan pelayannya, berbicara sendiri.
a. Orang tua dengan anak/ cucunya
Contoh:
Orang tua dengan anak/ cucunya
Bapak = Le, kapan anggonmu teka?(Ngoko lugu)
Anak = Pengestunipun Bapak, wilujeng. Kala wau enjang jam 10 anggen kulo dumugi ing ngriki.(Ngoko lugu)
b. Sesama masyarakat biasa atau anak dengan temannya
Contoh:
A = Mas Agus, aku mbok ya kokwuruki garapan nulis Jawa ndhek wingi kae. Yen ora, mengko rak aku sida didukani Pak Guru. Dhasar aku ndhek wingi ora mlebu, ora pamit pisan.(Ngoko lugu)
B = Lho, ya gene ta, kok ora mlebu barang ki? Enya iki, turunen bae, mumpung isih esuk mengko mundhak selak mlebu.(Ngoko lugu)
c. Pejabat/ petinggi dengan bawahannya
Contoh:
A = Mbok Minah, mengko kowe gawea slametan tumpeng kaya adate nyetauni putumu si thole.(Ngoko lugu)
B = Menika rak dede dinten Rebo Pahing tingalanipun putra sampeyan Ndara Den Bagus ta, Ndara?(Ngoko lugu)
d. Orang yang berbicara sendiri
Contoh:
E, tak turu sedhela, awakku kok kesel, ora kira-kira.(Ngoko lugu)
2. Ngoko Andhap (Ngoko Halus)
Ngoko andhap atau ngoko halus dibedakan menjadi dua macam, yaitu: antya-basa dan basa-antya.
a. Antya-basa, merupakan bahasa yang digunakan dalam berbicara antara orang tua dengan anak muda yang lebih tinggi pangkatnya atau satu orang dengan orang lain yang sudah erat sekali pertemanannya. Kata "kowe" menjadi "sliramu". Berwujud perpaduan bahasa ngoko dan krama inggil, tidak mengkramakan ater-ater dan panambang.
Contoh:
Ngoko lugu = Kowe apa ora lunga menyang kantor?
Antya-basa = Sliramu apa ora tindak menyang kantor?
b. Basa-antya, yaitu bahasa yang digunakan untuk berbicara antara orang tua dengan anak muda yang lebih tinggi pangkatnya. Kata "kowe" menjadi "panjenengan". Berwujud perpaduan bahasaa ngoko, krama dan krama inggil, tidak mengkramakan ater-ater dan panambang.
Contoh:
Ngoko lugu = Yen kowe wis duwe wektu, mbok ya menehi layang.
Basa-antya = Yen panjenengan wis kagungan wekdal, mbok ya maringi, serat.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh jennaikayulianti dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 04 Jun 21