Jangan ada padamu Allah lain dihadapanku adalah hukum yang pertama

Berikut ini adalah pertanyaan dari feliciamaitreyanii pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Jangan ada padamu Allah lain dihadapanku adalah hukum yang pertama Jelaskan maksud dari hukum tersebut​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Penjelasan

salah satu dari Sepuluh Perintah Allah yang ditemukan dalam Alkitab Ibrani , Perintah ini menetapkan hakikat eksklusif dari hubungan antara bangsa Israel dengan YHWH, Allah Israel,suatu perjanjian yang diprakarsai oleh Allah setelah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan melalui tulah-tulah Mesir dan pengeluaran mereka dari sana.

Menurut salah satu pengertian umum, penyembahan berhala adalah memberikan penghormatan ilahi kepada sesuatu hal atau makhluk ciptaan. Pada zaman kuno, terdapat banyak kesempatan untuk berpartisipasi dalam pemujaan atau penyembahan allah-allah lain. Namun, menurut Kitab Ulangan, bangsa Israel mendapat peringatan keras untuk tidak menerapkan atau mengadaptasi praktik keagamaan apa pun dari bangsa-bangsa di sekitar mereka. Kendati demikian, kisah bangsa Israel sampai terjadinya pembuangan ke Babilonia merupakan kisah seputar pelanggaran perintah pertama melalui ibadah kepada "allah-allah lain" beserta dengan konsekuensi-konsekuensinya. Banyak khotbah biblika dari zaman Nabi Musa hingga Pembuangan Babel berdasar pada konteks tersebut—yaitu pilihan antara ibadah yang dikhususkan kepada Allah atau kepada allah-allah palsu. Pembuangan Babel tampaknya menjadi suatu titik balik yang kemudian menjadikan bangsa Yahudi secara keseluruhan sangat monoteistik serta bersedia untuk melakukan berbagai peperangan (misalnya Pemberontakan Makabe) dan menghadapi kemartiran daripada memuja allah lainnya.

→Perjanjian Baru←

Pembahasan

Menurut Injil, Yesus mengatakan bahwa perintah yang terutama yaitu: "Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu."  Perikop dalam Kitab Ulangan yang menjadi rujukan Yesus dikenal di zaman modern sebagai Shema, suatu pernyataan yang menekankan keesaan Allah dan satu-satunya ibadah kepada Allah oleh Israel. Dalam Khotbah di Bukit, Yesus mengontraskan ibadah kepada Allah dengan pengejaran harta benda sembari memperingatkan, "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada [uang]."

Menurut Kisah Para Rasul, Stefanus merangkum sejarah spiritual bangsa Israel dan mengutip Nabi Amos, yang mengidentifikasi ibadah kepada allah-allah lain sebagai alasan kekalahan Israel oleh orang-orang Babel dan pembuangan setelahnya. Kemudian, dalam Konsili Yerusalem sebagaimana tercatat pada Kisah Para Rasul, rasul-rasul membahas isu perubahan-perubahan perilaku yang perlu dilakukan segera oleh bangsa bukan Yahudi yang menjadi pengikut Yesus Kristus. Mereka menetapkan bahwa para konver baru tersebut "harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan."[16] Bagaimanapun, dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menasihati mereka agar tidak khawatir untuk makan daging yang dijual di pasar umum ataupun yang disajikan kepada mereka sebagai hidangan pada saat mereka bertamu, asalkan mereka tidak mengetahui bahwa "itu persembahan berhala" dan tidak menyebabkan "keberatan-keberatan hati nurani orang lain".

Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia (Yesus) dari antara orang mati.

Rasul Yohanes, dalam 1 Yohanes, menuliskan pesannya secara ringkas, "Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala."

Kitab Suci terus-menerus mengingatkan penolakan akan berhala-berhala "perak dan emas, buatan tangan manusia, mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat." Berhala-berhala hampa ini membuat penyembahnya hampa: "Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya." Sebaliknya Allah adalah "Allah yang hidup" yang memberi hidup dan turut campur tangan dalam sejarah.

Maaf jika salah/kurang & saya tidak meng copy jawapan saya:))✨☺

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh dwidarwati519 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 05 Jul 21