4. Islam diturunkan ke bumi untuk mengatur kehidupan manusia. Mengapa banyak

Berikut ini adalah pertanyaan dari dewiseptiyani42 pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

4. Islam diturunkan ke bumi untuk mengatur kehidupan manusia. Mengapa banyak orang yang pandai tentang ajaran Islam akan tetapi belum dapat mewujudkan kehidupan yang damai dan sejahtera sesuai dengan tujuan Islam itu sendiri ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Pendidikan Islam telah memasuki babak baru dalam perjalanan

panjangnya. Yaitu era digitalisasi dan percepatan industri yang telah merambah

dalam segala aspek lini kehidupan. Uniknya, pendidikan Islam justru sedikit

terlambat untuk menyebutnya tidak sama sekali melakukan penyesuaian dengan

gaya baru tersebut yang sangat mengedepankan percepatan akses, otomatisasi,

konektifitas dan efesiensi yang serba terkendali dengan sistem internet.

Tekanan kuat semakin terasa disaat dunia luar semakin berinovasi dalam

berbagai temuan mutakhirnya, justru pendidikan Islam seringkali gagap dengan

cepatnya perubahan situasi kekinian. Kalaupun terdapat upaya merespons

seakan hanya “mengekor” dibalik ramainya gaung revolusi industri.

Tetapi bukan berarti pendidikan Islam sama sekali tidak melakukan

upaya perbaikan. Terkhususnya di Indonesia, trend positif pendidikan Islam

cukup menjadi perhatian dunia. Perkembangan sekolah Islam, madrasah dan

pesantren telah mendapat tempat ketika pandangan sentiment tentang Islam

sulit dilepas dan Islamophobia menjadi gerakan massif di bagian Eropa

sekitarnya. Islam di Indonesia memiliki karakteristik keterbukaan dan berada

paling depan untuk menawarkan konsepsi keberagamaan yang toleran. Dengan

begitu kemudian, pendidikan Islam di Indonesia mulai dilirik sejauh mana

ajaran Islam diajarkan diruang-ruang kelas dan berlaku dalam kehidupan

masyarakat yang plural. Keterbukaan pendidikan Islam di Indonesia

mendorong untuk melakukan transformasi dalam beberapa hal, termasuk

adopsi kurikulum dan inovasi pendidikan yang menekankan berbagai keahlian

dan life skill.

Kesadaran untuk melakukan perubahan dalam tubuh pendidikan Islam,

lambat tapi pasti telah menumbuhkan kepercayaan publik tentang

penyelenggaraan pendidikan Islam. Mulai bermunculannya sekolah-sekolah

Islam bertaraf international, madrasah plus dan bahkan pesantren yang

mengintegrasikan teknologi dan entrepreneurship mulai ramai hadir

kepermukaan. Menariknya, model pendidikan pesantren dengan akar tradisi

yang panjang sudah hadir jauh sebelum kemerdekaan, menandakan pesantren

telah mampu bertahan sejauh ini. Prinsip pesantren al hifzu ‘ala qodiimi as shoolih

wa al akhzu ‘ala jadiidi al aslah (mempertahankan tradisi yang baik dan

mengadopsi kebaruan yang lebih baik) merupakan mantra paradigma

berkemajuan, kontinuitas, keterbukaan dengan inovasi untuk melakukan transfer

of knowledge and technology yang maslahat bagi pengembangan pendidikan Islam.

Melihat kondisi demikian, berarti investasi dibidang riset dan teknologi harus mulai dilirik dunia pendidikan Islam. Geliat teknologi dan industri digital saat

ini menjadi keharusan, terlebih lagi segala hal harus sudah mulai terkoneksi

dengan internet, yang memungkinkan kemudahan dan akses informasi tanpa

batas.

Puluhan tulisan dalam buku ini merupakan kumpulan naskah dan

makalah yang sudah di presentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Islam di

Era Revolusi Industri 4.0 yang dilaksanakan oleh Forum Komunikasi PTKIS

Kopertais Wilayah III Yogyakarta pada 16 Maret 2019 lalu di Universitas

Ahmad Dahlan. Terdapat lebih kurang 22 tulisan yang masing-masing memiliki

gaya khas tersendiri. Editor sendiri harus membaca dan memberikan beberapa

catatan-catatan khusus pada naskah yang diterima, terutama dalam hal

metodologi dan penulisan.

Sesuai dengan tema yang diusung, hampir semua naskah masih bersifat

normatif dan berada dalam aspek tatanan konseptual. Hal ini dapat dimaklumi

karena memang kendala yang paling sering ditemukan dalam pendidikan Islam

adalah menghadirkan dimensi baru yang inovatif dalam wilayah garapan

pengkajiannya. Meskipun demikian secara keseluruhan tulisan tersebut dapat

dinikmati oleh pembaca sebagai referensi yang bisa didiskusikan kembali

kapanpun.

Paling tidak ada lima tema besar yang dirangkum kedalam lima bab dari

semua naskah tersebut. Bab pertama, “Membaca Masa Depan Pendidikan

Islam di Tengah Kontestasi Global”. Tema ini merangkum enam tulisan

yang mencoba menawarkan bentuk praktis pendidikan Islam yang “mengarah”

kepada gagasan revolusioner. Seperti salah satu tulisan yang mencoba

mengintegrasikan trend teknologi digital dalam model pembelajaran. Terutama

generasi millennial (anak muda) yang cenderung memiliki gaya belajar yang

dinamis sehingga sentuhan teknologi dalam pembelajaran menjadi sangat

relevan. Sedangkan tulisan lainnya melihat peluang gagasan sekolah

entrepreneurship yang menjadi starting point untuk ditawarkan dalam format

pendidikan Islam abad 21. Disamping itu, solusi untuk memperkuat pendidikan

Islam juga turut dipaparkan dalam naskah lainnya, yang mengurai problem dan

strategi pengembangan pendidikan Islam. Termasuk dinamika kurikulum

pendidikan Islam menjadi entitas yang selalu hadir sebagai rekonseptualisasi

dan meneropong masa depan pendidikan Islam terutama di Indonesia.

.

Penjelasan:

Smoga Jwbn Tercerdasರ_ರ

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh raflyely dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 21 Feb 22