Berikut ini adalah pertanyaan dari diandumai474 pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Proses evolusi kampung merupakan sebuah proses perubahan yang berlangsung secara lambat mengarah pada perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan untuk kurun waktu tertentu. Selain makhluk hidup, suatu wilayah juga mengalami proses evolusi dari waktu ke waktu dari sebuah daerah yang memiliki tradisi, budaya dan kearifan lokal dengan ciri khasnya tersendiri menuju kearah kehidupan yang lebih modern dengan segala kemudahan.
1. Proses evolusi kampung secara umum merupakan perubahan sebuah kampung yang berjalan secara lambat dengan identitas yang cenderung stabil. Perubahan tiap kampung terjadi secara berbeda berdasarkan pola tertentu dan komposisi spasial (penggambaran isi lanskap berupa berbagai elemen dan proporsi yang ada di dalamnya).
2. Proses Evolusi Bandar Pekanbaru tak lepas dari sejarah jejak masa lalu sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan pada abad ke 16 yang mana wilayah pekanbaru secara posisi sangat berdekatan dengan jalur perdagangan internasional pada masa silam yaitu Selat Malaka. Masyarakat menggantungkan kehidupan pada kehidupan pelabuhan dan berprofesi sebagai nelayan. Kehidupan kampung Melayu tak jauh dari kehidupan pesisir.
Sebelum pekanbaru lahir, pada masa lalu
Sebelum pekanbaru lahir, pada masa lalu pekanbaru dulunya merupakan sebuah kampung Bandar yang merupakan sebuah kelurahan, masyarakat lokal menyebutnya kampung bukit. Pada masa lalu kampung bukit atau kampung Bandar dikenal dengan nama Bandar Senapelan. Pada masa itu kerajaan Johor sempat menaruh seorang Syahbandar di Senapelan untuk mengganti kedudukan Raja Muda yang sempat dihapuskan (tahun 1511). Kampung Bandar Senapelan bersempadan (berbatasan) dengan Sungai Siak sebelah utara, Kampung Dalam sebelah timur, Padang Terubuk sebelah selatan dan kampung baru di sebelah barat. Daerah Senapelan menjadi alternative jalur perdagangan di Pesisir Timur Sumatra.
Masa itu Bandar Senapelan dipimpin oleh seorang kepala suku yang dipanggil dengan sebutan Batin. Bandar Senapelan sempat pindah ke daerah Payung Sekaki namun tetap dikenal dengan nama Senapelan. Sultan Siak Sri Indrapura yang bernama Abdul Jalil Alamuddin Syah kemudian mendirikan sebuah Istana di Kampung bukit( lokasi dekat mesjid Raya Senapen dan mengambil inisiatif mendirikan sebuah pekan atau pasar namun tidak berkembang. Namun usaha tersebut tetap dilanjutkan oleh putranya Raja Muda Muhammad ali yang bergelar Sultan Muhammad Ali Abdul Jali Muazamsyah dengan posisi pekan yang bergeser ke Pelabuhan.
Berdasarkan catatan Imam Suhil Siak, hasil musyarawarah yang diadakan oleh Datuk-Datuk Empat Suku (Pesisir, Tanah Datar,Lima Puluh dan Kampar) pada tanggal 23 Juni 1784, nama Senapelan diganti menjadi Pekan Baharu atau Pekanbaru dalam bahasa sehari-hari. Pekanbaru merupakan bagian dari Kesultanan Siak yang pada masa itu disebut Distrik dengan dikeluarkannya SK Kerajaan (Besluit Van Her Inlanche Zelf Destuur Van Siak no.1 tanggal 19 Oktober 1919).
Tahun 1931, Pekanbaru masuk ke wilayah Kampar Kiri. Tanggal 17 Mei 1946 berdasarkan ketetapan Gubernur Sumatra di Medan, Pekanbaru menjadi daerah otonom (masa itu disebut Haminte atau kota besar). Kemudian pda tahu 1948 berdasarkan Undang-Undang No.22 kabupaten Pekanbaru menjadi kabupaten Kampar dan kota Pekanbaru diberi status kota kecil. Status ini mengalami penyempurnaan dengan dikeluarrkn undang-undang no.8 tahun 1956. Tahun 1957 kota kecil Pekanbaru naik status menjadi kota Praja ( Undang-Undang nomor 1). Dan akhirnya Pekanbaru resmi menjadi ibukota Provinsi Riau melalui Kepmendagri.
*MAAF KALAU SALAH*
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mufidahpratiwi10 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 29 Oct 22